Friedrich I, Kaisar Romawi Suci: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis)
Baris 83:
Mundurnya Friedrich pada tahun 1155 memaksa Paus Adrianus&nbsp;IV berdamai dengan Raja [[Gugghiermu I dari Sisilia]], dan menjaminnya wilayah-wilayah yang dianggap Friedrich sebagai miliknya.<ref>{{cite Catholic Encyclopedia|wstitle=Pope Adrian IV |first=Arthur |last=Ua Clerigh}}</ref> Hal ini merugikan Friedrich, dan ia lebih tidak senang lagi ketika [[Legatus kepausan]] memilih untuk menafsirkan sepucuk surat dari Adrianus kepada Friedrich dengan cara yang menyiratkan bahwa mahkota kekaisaran adalah hadiah dari [[Paus (Katolik Roma)|Paus]] dan bahwa sebenarnya kekaisaran itu sendiri adalah sebuah [[perdikan]] dari Kepausan.<ref>{{harvp|Comyn|1851|p=235}}</ref> Muak dengan Paus, dan masih ingin menghancurkan bangsa Normandi selatan Italia, pada bulan Juni 1158, Friedrich berangkat ke ekspedisi Italia yang kedua, yang ditemani oleh [[Heinrich der Löwe]] dan tentara Sachsennya.<ref>{{harvp|Comyn|1851|p=236}}</ref> Ekspedisi ini mengakibatkan peberontakan dan penangkapan [[Milan]],<ref>{{harvp|Comyn|1851|p=238}}</ref> [[Parlemen Roncaglia]] yang menyaksikan pembentukan pejabat-pejabat kekaisaran dan reformasi gerejawi di kota-kota Italia utara,<ref>{{harvp|Comyn|1851|p=240}}</ref> dan awal perjuangan panjang dengan [[Paus Aleksander III]].
 
Kematian Paus Adrianus IV pada tahun 1159 menyebabkan pemilihan kedua saingan paus, Aleksander&nbsp;III dan [[Anti-Paus]] [[Vittore IV (1159–1164)|Vittore IV]], dan keduanya mencari dukungan Friedrich.<ref>{{harvp|Comyn|1851|p=241}}</ref> Friedrich yang sibuk dengan [[Pengepungan Crema]], tampaknya tidak mendukung Aleksander&nbsp;III, dan setelah menjarah Crema meminta agar Aleksander muncul di hadapan kaisar di Pavia dan menerima dekrit kekaisaran.<ref>{{harvp|Comyn|1851|p=242}}</ref> Aleksander menolaknya, dan Friedrich mengakui Vittore IV sebagai paus yang sah pada tahun 1160.<ref name="Comyn, pg. 243">{{harvp|Comyn|1851|p=243}}</ref> Sebagai balasannya, Aleksander III [[Ekskomunikasi|mengekskomunikasikan]] baik Friedrich&nbsp;I dan Vittore&nbsp;IV.<ref>{{harvp|Dahmus|1969|p=295}}</ref> Friedrich berusaha untuk mengadakan rapat dewan bersama dengan Raja [[Louis&nbsp;VII dari PerancisPrancis]] pada tahun 1162 untuk memutuskan masalah siapa yang harus menjadi paus.<ref name="Comyn, pg. 243"/> Louis mendekati tempat pertemuan tersebut, namun ketika ia menyadari bahwa Friedrich telah menumpuk suara untuk Aleksander, Louis memutuskan untuk tidak menghadiri rapat tersebut. Akibatnya, masalah ini tidak terselesaikan pada waktu itu.<ref>{{harvp|Munz|1969|p=228}}</ref>
 
Hasil perjuangan politik dengan Paus Aleksander adalah aliansi yang dibentuk di antara negara Norman Sisilia dan Paus Aleksander&nbsp;III melawan Friedrich.<ref>{{harvp|Davis|1957|pp=326–327}}</ref> Sementara itu, Friedrich harus berurusan dengan pemberontakan lainnya di Milan, dimana kota itu menyerah pada tanggal 6 Maret 1162; banyak yang dihancurkan tiga minggu kemudian atas perintah kaisar.<ref>{{harvp|Comyn|1851|p=245}}</ref> Nasib Milan menyebabkan [[Brescia]], [[Piacenza]], dan banyak kota-kota di Italia lainnya menyerah.<ref>{{harvp|Comyn|1851|p=246}}</ref> Kembali ke Jerman menjelang akhir tahun 1162, Friedrich mencegah eskalasi konflik di antara [[Heinrich der Löwe]] dari Sachsen dan sejumlah pangeran tetangga yang mulai lelah atas kekuasaan dan pengaruh Friedrich serta wilayah-wilayah yang dimenangkannya. Ia juga menghukum berat beberapa warga [[Mainz]] atas pemberontakan mereka melawan Uskup Agung Arnaldus. Di kunjungan Friedrich yang ketiga pada tahun 1163, rencana-rencananya untuk menaklukkan [[Sisilia]] dirusak oleh pembentukan liga yang kuat terhadap dirinya, yang dibawa bersama oposisi pajak kekaisaran.
Baris 89:
Pada tahun 1164 Friedrich mengambil apa yang diduga sebagai [[Relikui]] "Alkitab Majus" (Tiga Raja atau [[Orang-orang majus dari Timur]]) dari [[Basilika Sant'Eustorgio]] di [[Milan]] dan memberikan sebagai hadiah (atau sebagai jarahan) kepada [[Daftar Uskup Agung Köln|Keuskupan Agung Köln]], [[Rainald dari Dassel]]. Relikui tersebut memiliki makna religius yang besar dan dapat diandalkan untuk menarik para peziarah dari seluruh [[Dunia Kristiani]]. Sekarang benda itu diimpan di dalam [[Kuil Tiga Raja]] di dalam [[Katedral Köln]]. Setelah kematian anti-paus Vittore&nbsp;IV, Friedrich mendukung anti-paus [[Paskalis III]], namun ia diusir dari Roma tak lama kemudian, yang mengakibatkan kembalinya Paus Aleksander&nbsp;III pada tahun 1165.<ref>{{harvp|Comyn|1851|p=247}}</ref>
 
Sementara itu Friedrich memusatkan dirinya pada pemulihan perdamaian di Rheinland, dimana ia mengadakan sebuah perayaan megah [[Kanonisasi]] ([[Karel yang Agung|Charlemagne]]) di Aachen, di bawah wewenang anti-paus Paskalis&nbsp;III. Prihatin atas gosip bahwa Aleksander III akan mulai beraliansi dengan Kaisar Bizantium, [[Manouel I Komnenos]],<ref>{{harvp|Comyn|1851|p=248}}</ref> pada bulan Oktober 1166 Friedrich memulai kampanye keempatnya di Italia, dengan harapan dapat mengamankan tuntutan Paskalis&nbsp;III dan penobatan istrinya, [[Béatrice I dari Bourgogne|Béatrice I]] sebagai Permaisuri Romawi Suci. Kali ini, [[Heinrich der Löwe]] menolak untuk bergabung dengan Friedrich ke Italia, dan cenderung untuk menangani sengketanya sendiri dengan tetangga-tetangga dan melanjutkan ekspansinya ke wilayah-wilayah Slavik di timur laut Jerman. Pada tahun 1167 Friedrich mulai mengepung [[Ancona]], yang mulai mengakui wewenang Manouel&nbsp;I;<ref>{{harvp|Comyn|1851|p=249}}</ref> di saat yang sama, pasukannya meraih kemenangan besar atas bangsa Romawi di [[Pertempuran Monte Porzio]].<ref name="Comyn, pg. 250">{{harvp|Comyn|1851|p=250}}</ref> Besar hati dengan kemenangan ini, Friedrich mengangkat pengepungan Ancona dan bergegas ke Roma, dimana ia memahkotai istrinya sebagai permaisuri dan juga menerima penobatan kedua dari Paskalis&nbsp;III.<ref name="Comyn, pg. 250"/> Sayangnya, kampanyenya dihentikan oleh wabah epidemi mendadak ([[malaria]] atau [[Pes bubo|pes]]), yang mengancam pasukan kerajaan dan mendorong kaisar sebagai buronan ke Jerman,<ref name="Comyn, pg. 251">{{harvp|Comyn|1851|p=251}}</ref><ref>See entry for the contemporary chroniclers, [[Ottone and Acerbo Morena]].</ref> dimana ia tinggal selama enam tahun berikutnya. Selama periode ini, Friedrich memutuskan untuk menuntut ke berbagai keuskupan yang bertentangan, menegaskan wewenang kekaisaran atas Bohemia, Polandia, dan Hongaria, memulai hubungan persahabatan dengan Manouelnbsp;I, dan mencoba untuk lebih memahami [[Henry II dari Inggris]] dan [[Louis VII dari PerancisPrancis]]. Banyak comte Swabia, termasuk sepupunya Adipati muda Swabia, Friedrich&nbsp;IV, yang meninggal pada tahun 1167, sehingga ia dapat mengatur wilayah kuat yang baru di dalam Kadipaten Swabia di bawah pemerintahannya di masa itu. Akibatnya, putranya yang lebih muda Friedrich&nbsp;V menjadi Adipati Swabia yang baru pada tahun 1167,<ref>{{harvp|Comyn|1851|p=252}}</ref> dan putra sulungnya [[Heinrich VI, Kaisar Romawi Suci|Heinrich VI]] dimahkotai sebagai [[Raja Romawi]] pada tahun 1169, bersama dengan ayahandanya yang juga mempertahankan gelar yang sama.<ref name="Comyn, pg. 251"/>
 
=== Tahun-tahun kemudian ===
Baris 107:
=== Perang Salib Ketiga dan Kematian ===
[[Berkas:Emporer Frederic I death.jpg|jmpl|lurus|Barbarossa yang terbenam di [[Göksu]]. Dari naskah Gotha ''[[Sächsische Weltchronik]]'']]
Paus Urbanus III meninggal tak lama setelah itu, dan digantikan oleh Gregorius VIII, yang lebih peduli dengan laporan yang mengkhawatirkan dari Tanah Suci daripada memperebutkan kekuasaan dengan Barbarossa. Setelah berdamai dengan paus yang baru, Friedrich bersumpah untuk mengambil salib di [[Parlemen Mainz]] pada tahun 1188.<ref name="Kampers 6252b" /> Friedrich memulai [[Perang Salib Ketiga]] (1189–92), sebuah ekspedisi besar yang berhubungan dengan PerancisPrancis, yang dipimpin oleh Raja [[Philippe II dari PerancisPrancis]], dan Inggris dipimpin oleh [[Richard I dari Inggris|Raja Richard sang Hati Singa]]. Friedrich mengatur pasukan besar sejumlah 100,000 orang (termasuk 20,000 ksatria) dan berangkat melalui jalan darat ke Tanah Suci;<ref name="Phillips66">J. Phillips, ''The Fourth Crusade and the Sack of Constantinople'', 66</ref> Beberapa sejarahwan menduga jumlah ini berlebihan, dan bahwa jumlah yang benar hampir 15,000 orang, termasuk 3,000 ksatria.<ref name="army">Konstam, ''Historical Atlas of the Crusades'', 162</ref>
[[Berkas:051 Göksu.07.2006 resize.JPG|jmpl|ka|lurus|Sungai Saleph, yang sekarang dikenal sebagai [[Göksu]]]]