Rabindranath Tagore: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis) |
||
Baris 74:
[[Berkas:Rabindranath Tagore Rabindra Bhavana collection 2155 pastel mask.jpg|jmpl|kiri|135px|Banyak karya-karya yang bergaya "[[primitif]]", termasuk karya ini, Topeng Malanggan dari [[Provinsi Irlandia Baru|New Ireland, Papua Nugini]], pastel warna.]]
Pada usia enam belas tahun, Tagore mulai menggambar dan melukis; pameran-pameran lukisannya banyak menuai sukses — yang dimulai saat tampil dalam pameran di Paris atas desakan para seniman yang ditemui di [[
=== Drama dan Teater ===
Baris 135:
== Warisan Sang Maestro ==
Dampak yang dapat dirasakan pasca kematian Tagore adalah dilaksanakan berbagai festival diseluruh dunia sebagai bentuk penghormatan terhadapnya — sebagai contoh adalah festival tahunan ''Kabipranam'' (Ulang Tahun Tagore) di Benggala, Festival Tagore yang digelar setiap tahun di [[Urbana]], [[Illinois]], Amerika Serikat, ''Rabindra Path Parikrama'' yaitu sebuah acara napak tilas perjalanan suci dari Kolkatta menuju Shantiniketan, dan acara pembacaan kembali karya-karya sastra Tagore dalam perayaan-perayaan tahunan.<ref name="TFC_2006"/><ref name="Chakrabarti_2001">{{harvnb|Chakrabarti|2001}}.</ref><ref name="Hatcher_2001">{{harvnb|Hatcher|2001}}.</ref> Warisan budaya ini terlihat begitu gamblang dalam kehidupan bangsa Bengali, yang menyentuh dalam segenap aspek kehidupan, dari bahasa dan seni hingga sejarah dan kehidupan politik; tentunya juga [[Amartya Sen]], penerima Nobel Sastra, memberikan catatan, bahkan bagi masyarakat Bengali modern, Tagore adalah tokoh besar, seorang pemikir kontemporer yang amat sangat relevan.<ref name="Hatcher_2001">{{harvnb|Hatcher|2001}}.</ref> Tagore mengumpulkan tulisan berbahasa Bengali — Rabīndra Racanāvalī, 1939 — merupakan salah satu harta kekayaan budaya Bengali yang amat berharga, di mana Tagore sendiri diproklamirkan sebagai "pujangga terhebat yang dilahirkan India".<ref name="Kämpchen_2003">{{harvnb|Kämpchen|2003}}.</ref> Ia juga sangat dikenal di Eropa, Amerika Utara dan Asia Timur. Ia adalah kunci dalam pendirian ''Dartington Hall School'', sebuah institusi pendidikan progresif; di Jepang, ia memberi pengaruh pada [[Yasunari Kawabata]], seorang penerima penghargaan Nobel juga.<ref name="Dutta_1995_202">{{harvnb|Dutta|Robinson|1995|p=202}}.</ref> Karya-karya Tagore diterjemahkan kedalam banyak bahasa-bahasa di Eropa — sebuah proses yang diawali oleh pakar indologi berkebangsaan [[Ceko]], [[Vincent Slesny]]<ref name="Cameron_2006">{{harvnb|Cameron|2006}}.</ref> dan penerima penghargaan Nobel Sastra dari
Karya Tagore yang diterjemahkan kedalam [[bahasa Spanyol]] membawa pengaruh bagi figur-figur [[sastra Spanyol]], termasuk di antaranya [[Chileans Pablo Neruda]] dan [[Gabriela Mistral]], sastrawan [[Meksiko]], Octavio Paz dan sastrawan berkebangsaan Spanyol [[José Ortega y Gasset]], Zenobia Camprubí dan [[Juan Ramón Jiménez]]. Antara tahun 1914 dan 1922, pasangan suami istri Jiménez-Camprubí menterjemahkan tidak kurang dari duapuluh dua buah karya Tagore dari bahasa Inggris ke bahasa Spanyol.
|