Demokrat Kristen: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis) |
||
Baris 1:
'''Demokrat Kristen''' adalah sebutan bagi para penganut paham [[demokrasi Kristen]] sebagai ideologi politik yang ide utamanya adalah mengkonsepsikan penyatuan antara [[konservatisme religius]], khususnya [[Kristen]] [[Katholik Roma]] dengan [[demokrasi]], dan [[liberalisme]]. Paham ini berkembang di [[Eropa Barat]], khususnya di negara-negara daratan Eropa – tidak termasuk [[Britania Raya|Inggris]] - seperti [[Jerman]] dan [[
== Latar Belakang ==
Pada 1945, pasca [[Perang Dunia II]], ideologi [[konservatisme]] banyak mengalami perubahan dan perkembangan, khususnya hal ini terjadi di [[Eropa Barat]]. Di [[Britania Raya|Inggris]] sendiri, konservatisme banyak mengambil nilai-nilai dari sisi [[kiri-tengah]], yaitu [[sosial-demokrat]], sementara di Eropa Barat daratan, khususnya [[Jerman]] dan [[
Selama fasisme berkuasa di Eropa Barat, kekuatan-kekuatan politik konservatif banyak yang berafiliasi dengan fasisme dan turunannya, seperi [[rasisme]] dan [[otoritarianisme]], termasuk pembencian terhadap [[demokrasi]], sehingga kekuatan konservatisme pasca-[[Perang Dunia II]] di Eropa Barat daratan mengalami banyak terdiskreditkan oleh pengalaman fasisme mereka. Untuk menganulir pengalaman fasis mereka dan menghapus pengaruh fasisme, kelompok konservatif di Eropa Barat daratan kemudian mengadopsi nilai-nilai demokrasi, namun juga mengambil nilai-nilai [[Kristen]], dari sinilah paham demokrasi Kristen lahir.<ref>Ian Adams, Ideologi Politik Muktahir, diterjemahkan dari judul asli, Political Ideology Today, (Yogyakarta: Qalam, 2004) hal. 111</ref>
Baris 9:
=== Antara Kanan dan Kiri ===
Demokrasi Kristen baru muncul pada 1945, pasca-[[Perang Dunia II]], tetapi asal usul mereka jauh lebih tua daripada itu. Apa yang dimaksud “Kristen” dalam demokrasi Kristen adalah Kristen [[Kahtolik]] – kecuali di [[Jerman]], demokrasi Kristen, yang direpresentasikan oleh [[Partai Uni Demokrat Kristen]] lebih mengadopsi nilai-nilai [[Protestanisme]]. Ide awal kemunculan demokrasi Kristen adalah mendamaikan ajaran [[Katholik]] dengan nilai-nilai [[demokrasi]] yang berasal dari [[Revolusi
Selain itu, terlepas dari serangan Revolusi
Karena pertentangan-pertentangan nilai inilah, permusuhan antara Gereja Katholik dengan [[liberalisme]] dan [[demokrasi]] menjadi lebih kompleks. Meksipun pada 1830-an ada usaha dari beberapa pihak yang berusaha untuk mendamaikan Katholikisme dengan liberalisme di [[
Sementara itu, menjelang akhir Abad 19, [[demokrasi]] bukan hanya berasosiasi dengan [[liberalisme]], tetapi juga dengan [[sosialisme]], yang pada saat itu sosialisme di [[Eropa Barat]] daratan berarti [[Marxisme]] yang memiliki karakter [[atheis]]. Berasosiasinya [[demokrasi]] dengan [[liberalisme]] ditambah juga dengan [[sosialisme]] yang [[atheis]] menjadikannya justru semakin sulit untuk mendamaikan [[Katholikisme]] dengan [[demokrasi]].<ref>Ian Adams, Ideologi Politik Muktahir, diterjemahkan dari judul asli, Political Ideology Today, (Yogyakarta: Qalam, 2004) hal. 111 -
Baris 33:
Pada 1919, tepat saat berakhirnya [[Perang Dunia I]], Katholikisme politis berkembang di [[Italia]] dan mulai menumbuhkan demokrasi Kristen yang modern. Partai demokrasi Kristen modern yang pertama didirikan oleh [[Luigi Sturzo]] pada 1919, Sturzo adalah seorang pendeta yang percaya bahwa [[Katholikisme]] dan [[demokrasi]] dapat didamaikan. Partai Sturzo sendiri memisahkan diri dari Gereja demi mendukung gerakan pembaharuan sosial yang [[demokratis]], tetapi ia berkontribusi untuk memasukkan nilai-nilai Katholik, khususnya nilai sosial dalam ajaran Katholik dalam proses pembaharuan itu. Partai yang serupa dengan Sturzo juga banyak berdiri dibeberapa negara di [[Eropa]] dan [[Amerika Latin]].<ref>Ian Adams, Ideologi Politik Muktahir, diterjemahkan dari judul asli, Political Ideology Today, (Yogyakarta: Qalam, 2004) hal. 113</ref>
Perkembangan lainnya adalah saat [[fasisme]] muncul sebagai salah satu kekuatan politik yang ditakuti oleh dunia, terutama oleh [[kapitalisme]] yang sudah sangat tua di [[Amerika Serikat]] dan [[komunisme]] yang masih muda di [[Uni Soviet]]. Saat kemunculan [[fasisme]] itu, terutama di [[Italia]] yang dipimpin oleh [[Benito Mussolini]], Gereja Katholik dalam beberapa kasus justru mendukung fasisme, begitupula sebaliknya, banyak organisasi fasis ataupun [[proto-fasis]] seperti [[Action Française]] juga mendukung Gereja Katholik. Namun, fasisme Mussolini juga bertindak tegas pada apapun yang berbau [[demokrasi]], hal ini berlaku pada Luigi Sturzo, meskipun ia Katholik tetapi partainya adalah [[demokrat]], sehingga rezim Mussolini dibuang ke [[
=== Pasca-Perang Dunia II ===
Baris 39:
Saat [[Perang Dunia II]] , partai demokratik Kristen banyak kehilangan daya tarik, tetapi ketika ia dibangun kembali pasca-Perang Dunia II, demokrasi Kristen mulai memiliki daya tarik yang lebih luas, terutama di wilayah bekas kekuasaan [[fasisme]] dan [[Nazisme]] dan juga di wilayah yang dikuasai oleh [[komunisme]] setelah perang. Hal ini terjadi karena, banyak orang-orang [[kanan jauh]] yang dahulu mendukung atau bersimpati pada [[Nazisme]] dan [[fasisme]] telah terdiskreditkan dan takut bila masih tetap menjadi seorang [[kanan jauh]], oleh karena itu, menjadi seorang Kristen democrat adalah pilihan alternative yang jelas tanpa meninggalkan spektrum [[sayap kanan]], selain itu juga muncul kembali kebencian mereka terhadap [[komunisme]] yang melakukan penindasan terhadap ajaran [[Katholik]] sehingga mereka banyak menggabungkan diri ke dalam partai demokrasi Kristen.<ref>Ian Adams, Ideologi Politik Muktahir, diterjemahkan dari judul asli, Political Ideology Today, (Yogyakarta: Qalam, 2004) hal. 114</ref>
Oleh karena itu, perkembangan pesat terhadap ideologi Kristen demokrat terjadi di [[Jerman]], [[Italia]], [[Austria]], dan [[Benelux]]. Perkembangan lainnya juga terjadi di [[
=== Semenanjung Iberia ===
|