Pan Arabisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis)
Baris 1:
Pan Arabisme bukanlah ide Rifa’ah yang orsinil karena yang memperkenalkan konsep Pan Arabisme (kesatuan bangsa Arab) adalah T.E Lawrence yang tujuannya adalah membangunkan semangat nasionalisme dikalangan Arab sebagai ideologi pembebasan negara-negara Arab atas kekuasaan ''Ottoman empire'' yang membelenggunya.[[June Cahyaningtyas, Saddam The Untold Story (Bandung: Hikmah, 2007), 42.|[1]]] Selepasnya negara-negara Arab dari penguassaan ''Ottoman empire'', negara-negara Arab kemudian dikuasai oleh para kolonialisme Eropa, Suriah, Lebanon dan Aljazair dikuasai oleh PerancisPrancis; Irak, Mesir, Jordan, dan Jerussalem dikuasai oleh Inggris. Kenyataan inilah yang membuat negara-negara Arab meluaskan konsep Pan Arabisme yang tujuannya adalah melepaskan belenggu negara Eropa terhadap negara di zona Arab. Pan Arabisme merupakan ''progress'' dari konsep Nasionalisme Rifa’ah kemudian secara nyata, gerakan Pan Arabisme diaktualisasikan oleh Gamal Abdul Nasser.[[M. Syamsudini, “Peradaban islam Kawasan Arab Masa Turki Ustmani”, 483.|[2]]]
 
Pan Arabisme tidak hanya bertujuan untuk melepaskan belenggu dari negara Eropa tetapi juga berlandaskan politik untuk mengangkat derajat bangsa Arab dari bangsa-bangsa lainnya khususnya bangsa Eropa. Michel Aflaq adalah salah seorang pengembang Pan Arabisme dipartai politik Baath.[[June Cahyaningtyas, Saddam The Untold Story, 43.|[3]]]