Ban Ki-moon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 110.137.28.210 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Hanamanteo
Tag: Pengembalian
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis)
Baris 36:
Di sekolah menengah atas (SMA Chungju), Ban menjadi bintang kelas, terutama dalam pelajaran [[Bahasa Inggris]]. Pada tahun 1952, ia terpilih mewakili kelasnya untuk mengirimkan sebuah pesan kepada Sekretaris Jenderal PBB [[Dag Hammarskjöld]], tetapi tidak pernah diketahui apakah pesan tersebut terkirim atau tidak. Pada tahun 1962, Ban memenangkan sebuah lomba menulis esai yang disponsori oleh [[Palang Merah]] dengan hadiah perjalanan ke [[Amerika Serikat]]. Di sana ia tinggal di [[San Fransisco]] bersama dengan keluarga tamu selama beberapa bulan.<ref name=FT10-10>{{Cite news|title = Relentless pursuit brings a challenge close to home; Profile Ban Ki-moon|work = [[Financial Times]]|author = Anna Fifield|date = 2006-10-10}}</ref> Sebagai bagian dari hadiah perjalanan tersebut, Ban bertemu dengan Presiden AS [[John F. Kennedy]]. Ketika seorang jurnalis yang berada di lokasi pertemuan tersebut mewawancarai Ban tentang apa yang ia ingin lakukan ketika menjadi dewasa, ia menjawab:"Saya ingin menjadi seorang diplomat."<ref name=LAT10-09/>
 
Ban meraih Ban memperoleh [[gelar sarjana]]nya dalam Hubungan Internasional dari [[Universitas Nasional Seoul]] pada tahun 1970 dan memperoleh gelar Master dalam bidang Administrasi Publik dari [[Sekolah Pemerintahan John F. Kennedy]] di [[Universitas Harvard]] pada 1985.<ref name=LAT10-09>{{Cite news|title = Aspiring U.N. Chief Is a Harmonizer, Not a Rock Star; South Korean career diplomat Ban Ki-moon may lack charisma, but he has many fans|work = [[The Los Angeles Times]]|author = Maggie Farley and Bruce Wallace|date = 2006-10-09}}</ref> Di Harvard, ia belajar dibawah didikan [[Joseph Nye]] yang mengenal Ban karena memiliki "sebuah kombinasi yang langka antara analisis yang jelas, kerendahan hati dan sikap protektif."<ref name=FT10-10/> Ban dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa dibidang hukum oleh [[Universitas Malta]] pada 22 April 2009.<ref name=UOM04-17>{{Cite news|title = Honoris Causa|work = [[News on Campus]]|author = University of Malta|date = 2009-04-17}}</ref> Ia kemudian juga menerima penghargaan Doktor Hukum oleh [[Universitas Washington]] pada Oktober 2009.<ref>{{cite news|url=http://seattletimes.nwsource.com/html/thebusinessofgiving/2010141457_on_saturday_they_tried_somethi.html|work=The Seattle Times|first=Kristi|last=Heim|title=A conversation with UN Secretary General Ban Ki-moon|date=2009-10-26}}</ref> Selain berbahasa [[bahasa Korea|Korea]] sebagai bahasa asalnya, ia juga mampu berbahasa [[bahasa Inggris|Inggris]], [[bahasa PerancisPrancis|PerancisPrancis]], [[bahasa Jepang|Jepang]], dan [[bahasa Jerman|Jerman]]. Akan tetapi, kemampuannya berbahasa PerancisPrancis, bahasa yang diisyaratkan sebagai bahasa yang wajib dikuasai oleh Sekretaris Jenderal PBB, masih diragukan.<ref name=Phoney>{{Cite news|url=http://www.cbc.ca/news/reportsfromabroad/herland/20061214.html|title=Is Ban Ki-moon a franco-phoney?|work = [[Canadian Broadcasting Corporation|CBC News]]|date = 2006-12-14|accessdate = 2007-08-02|archiveurl=http://web.archive.org/web/20070103094841/http://www.cbc.ca/news/reportsfromabroad/herland/20061214.html|archivedate=2007-01-03}}</ref>
 
== Keluarga ==
Baris 98:
Pada Februari [[2006]], Ban menyatakan pencalonannya untuk menggantikan [[Kofi Annan]] sebagai [[Sekretaris Jenderal PBB]] pada akhir 2006. Ini adalah kali pertama seorang Korea Selatan mencalonkan diri dalam pemilihan jabatan tersebut.<ref>{{cite news|url=http://times.hankooki.com/lpage/nation/200602/kt2006021416334111990.htm|title=Minister Ban to Run for Top UN Job|author=Song-wu, Park|publisher=[[The Korea Times]]|Diakses 28 Sept. 2006|date=[[14 Februari]] [[2006]]}}</ref>
 
Dalam masa kampanye sebagai calon Sekretaris-Jenderal, Ban melakukan sejumlah orasi di [[Asia Society]] dan [[Dewan Hubungan Internasional]] di [[New York]].<ref>{{Cite web |url = http://www.asiasource.org/news/special_reports/kimoon.cfm |work = Asiasource.org |title = Foreign Minister Ban Ki-moon interview |date = 2006-09-26 |accessdate = 2007-08-02}}</ref><ref>{{Cite web |url = http://www.asiasociety.org/speeches/06ny_ban.html |date = 2006-09-25 |accessdate = 2007-08-02 |work = Ban Ki-moon address to Asia Society (transcript) |title = The Quest for Peace and Prosperity in the Asia-Pacific and Beyond}}</ref> Selain harus mendapatkan dukungan dari komunitas diplomat, Ban juga harus melewati hak veto yang mungkin dapat diberikan kepadanya oleh 5 anggota tetap Dewan Keamanan: [[RRT]], [[PerancisPrancis]], [[Rusia]], [[Britania Raya]] dan [[Amerika Serikat]]. Ban populer di Washington dengan kebijakan mengirimkan pasukan Korea Selatan ke Irak. Tetapi Ban juga melawan beberapa kebijakan AS: ia memberikan dukungannya kepada [[Mahkamah Pidana Internasional]] dan meminta agar tidak terjadi pendekatan secara konfrontasi dengan Korea Utara.<ref name=LAT10-09/> Ban mengatakan bahwa selama masa kampanyenya ia akan melakukan kunjungan ke Korea Utara untuk bertemu secara pribadi dengan [[Kim Jong-il]].<ref name="Newsweek"/> Ban dipandang sebagai seseorang yang dingin, berbeda dengan Kofi Annan yang dinilai memiliki kharisma namun lemah dalam mengatur masalah yang sedang berkembang misalnya dalam program pengadaan minyak sayur untuk Irak.<ref name=Economist10-07/>
 
Ban juga berjuang untuk mendapatkan persetujuan dari PerancisPrancis. Biografi resmi yang dimilikinya mencatat bahwa ia mampu berbahasa [[Inggris]] dan PerancisPrancis, dua bahasa utama yang digunakan di sekretariat PBB. Ia berulang kali kesulitan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh para wartawan dalam bahasa PerancisPrancis.<ref name="Phoney"/> Dalam sebuah konferensi pers pada 11 Januari 2007, ia menyatakan bahwa "Bahasa PerancisPrancis saya mungkin bisa lebih diperbaiki, dan saya akan terus berusaha memperbaikinya. Saya telah mengambil kursus bahasa PerancisPrancis dalam beberapa bulan ini. Saya pikir, walaupun bahasa PerancisPrancis saya tidak bagus, saya akan tetap beruaha mempelajarinya."<ref>{{Cite web |url = http://www.un.org/apps/sg/sgstats.asp?nid=2407 |work = [[United Nations]] |title = Secretary-General's press conference |date = 2007-01-11 |accessdate = 2007-08-02}}</ref>
 
Dengan semakin dekatnya pemilihan Sekretaris-Jenderal, kritikan terhadap Ban sebagai wakil Korea Selatan semakin meningkat. Beberapa artikel menuliskan bahwa Ban telah menemui semua anggota Dewan Keamanan dalam perannya sebagai Menteri Luar Negeri dan Perdagangan untuk mendapatkan dukungan lewat perjanjian kerjasama dalam bidang perdagangan dengan negara - negara Eropa serta janji untuk memberikan bantuan kepada negara - negara berkembang.<ref>{{cite news|url = http://www.timesonline.co.uk/article/0,,25689-2380336,00.html|title = Millions of dollars and a piano may put Korean in UN's top job|work = [[The Times]]|date = 2006-09-26|accessdate = 2007-08-02|location=London|first1=Richard|last1=Beeston|first2=James|last2=Bone}}</ref> Menurut [[The Washington Post]],"calon lain telah mengungkapkan kekesalannya kepada Korea Selatan, yang merupakan negara dengan ekonomi terbesar kesebelas di dunia karena telah menggunakan pengaruh ekonominya untuk memperkuat pencalonan Ban." Atas pernyataan ini, Ban membalasnya dengan mengatakan bahwa {{cquote2|''"Sebagai seorang calon pemimpin, saya tahu bahwa saya akan menjadi target atas proses yang sedang diamati oleh banyak kepentingan ini dan saya adalah orang yang memegang integritas."''<ref>{{Cite news|url = http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2006/09/28/AR2006092801765.html|work = The Washington Post|date = 2006-09-28|accessdate = 2007-08-02|title = S. Korean Contender for U.N. Post Has an Edge|first=Colum|last=Lynch}}</ref>}}
Baris 119:
Pada awal Januari, Ban menunjuk beberapa anggota penting dalam kabinetnya. [[Asha-Rose Migiro]], professor dan menteri luar negeri asal [[Tanzania]] dipilih untuk menjabat sebagai [[Deputi Sekretaris-Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa|Deputi Sekretaris-Jenderal]] - sebuah regenerasi yang menggembirakan bagi para diplomat Afrika karena mereka tidak kehilangan wakilnya setelah Annan tidak lagi menjabat.<ref>{{Cite news|url =http://www.nytimes.com/2007/01/06/world/06nations.html|title = Tanzanian Woman Is Chosen for U.N.'s 2nd Highest Post|work = [[The New York Times]]|date = 2007-01-06|author = Julia Preston }}</ref>
 
Jabatan Wakil Sekretaris-Jenderal Manajemen diisi oleh [[Alicia Bárcena Ibarra]] dari Meksiko. Sebelumnya Bárcena bekerja sebagai kepala staf dibawah pimpinan Annan. Penunjukkannya oleh Ban dipandang sebagian orang sebagai kritik dan indikasi yang diperkirakan tidak akan membuat perubahan besar dalam birokrasi PBB.<ref name=NYT01-04>{{Cite news|title = Mexican U.N. Insider Gets Manager's Post|date = 2007-01-04|author = Julia Preston}}</ref> Ban menunjuk [[Sir John Holmes]], Duta Besar Britania Raya untuk PerancisPrancis, sebagai [[Wakil Sekretaris-Jenderal|Wakil Sekretaris-Jenderal untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat]].<ref name=NYT01-04/>
 
Pada awalnya, Ban menyatakan bahwa ia akan menunda membuat janji lain hingga putaran pertama program reformasi PBB terlaksana, tetapi kemudian ia mengabaikan ide ini setelah menerima kritik.<ref name=FT02-01/> Pada bulan Februari, ia melanjutkan janjinya, memilih [[B. Lynn Pascoe]], Duta Besar AS untuk Indonesia, menjadi Wakil Sekretaris-Jenderal untuk urusan politik. [[Jean-Marie Guéhenno]], diplomat asal PerancisPrancis yang telah bekerja pada periode Annan sebagai Wakil Sekretaris-Jenderal untuk operasi perdamaian dipertahankan posisinya. Ban memilih [[Vijay K. Nambiar]] sebagai Kepala Staf.<ref name=NYT02-10>{{Cite news|title = U.N. Chief Gives Key Post to American|author = [[Warren Hoge]]|date = 2007-02-10|work = The New York Times}}</ref>
 
Janji untuk menempatkan banyak wanita di bagian jabatan yang penting dilihat sebagai janji kampanye yang direalisasikan oleh Ban. Selama satu tahun sebagai Sekretaris-Jenderal, jabatan utama dan penting dipegang oleh wanita lebih banyak daripada masa - masa sebelumnya. Walaupun tidak ditunjuk langsung oleh Ban, Presiden Sidang Umum, [[Haya Rashed Al-Khalifa]], menjadi wanita ketiga yang memegang posisi tersebut dalam sejarah PBB.<ref name=CT04-11>{{Cite news|title = Leaders making world of difference\ Higher profile at UN brings new emphasis on issues affecting women|author = Stevenson Swanson|work = [[Chicago Tribune]]|date = 2007-04-11}}</ref>