261.299
suntingan
k (Bot: Penggantian teks otomatis (-Di tahun +Pada tahun)) |
(bentuk baku) |
||
Filsuf [[Peter Singer]] mengatakan bahwa, biasanya ketika kita secara kritis menggambarkan bahwa sebuah tindakan dilakukan atas hati nurani yang baik, penggambaran itu kita lakukan demi menyangkal bahwa agen yang bersangkutan sebenarnya termotivasi oleh keinginan-keinginan egois, seperti ketamakan atau ambisi, atau hanya sekadar keinginan atau impuls belaka.<ref>Peter Singer. ''Democracy and Disobedience''. Clarendon Press. Oxford. 1973. p. 94.</ref>
Kaum antirealis moral berdebat mengenai apakah fakta moral yang diperlukan untuk mengaktivasikan hati nurani terjadi setelah fakta alamiah, dengan keharusan ''[[Bukti empiris|a priori]]''; atau sebaliknya, muncul secara ''a priori'' karena fakta moral memiliki niatan primer dan dunia-dunia alami yang sama bisa dikatakan identik secara moral.<ref>David Chalmers. ''The Conscious Mind: In Search of a Fundamental Theory''. Oxford University Press. Oxford. 1996 hlm. 83–84</ref> Juga terdapat argumen bahwa ada sejenis [[keberuntungan moral]] dalam cara situasi menciptakan rintangan yang harus dihadapi hati nurani untuk mengaplikasikan prinsip moral dan hak asasi manusia. Lebih lanjut, hak properti dan ''[[rule of law
</ref><ref>Scott James Shackelford. 2008. [http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=1407332 "The Tragedy of the Common Heritage of Mankind"]. Retrieved 30 October 2009.</ref>''
[[Berkas:Sugihara b.jpg|jmpl|lurus|[[Chiune Sugihara]] mempraktikkan perlawanan berdasarkan hati nurani; ia memberikan visa kepada kaum Yahudi yang melarikan diri di Lithuania, pada tahun 1939]]
[[Berkas:NASA Scientist James Hansen Arrested.jpg|jmpl|lurus|kiri|Ilmuwan iklim NASA, [[James Hansen]], yang ditangkap pada tahun 2011 untuk pembangkangan sipil terhadap sebuah hukum terkait dengan pipa pasir minyak]]
[[Pembangkangan sipil]] sebagai [[protes tanpa kekerasan]] atau [[perlawanan sipil]] juga merupakan tindakan hati nurani. Akan tetapi, tindakan seperti ini didesain oleh orang-orang yang bertujuan mengubah hukum atau kebijakan pemerintah yang dipandang tidak koheren dengan kebajikan dan prinsip dasar sosial (seperti keadilan, kesetaraan, atau penghormatan terhadap harga diri manusia), dengan cara memengaruhi kaum mayoritas dan proses demokratis.<ref>John Rawls. ''A Theory of Justice''. Oxford University Press. London 1971. pp. 364–65.</ref> Pembangkangan sipil, dalam sebuah [[demokrasi]] yang berjalan sebagaimana seharusnya, dapat mengakomodasi minoritas yang merasa bahwa suatu produk hukum mengganggu perasaan [[keadilan]] mereka (tetapi tidak mampu membuat
Perlawanan berdasarkan hati nurani yang terkenal dalam sejarah, dalam konteks profesional, misalnya manipulasi proses visa pada tahun 1939 oleh Jenderal-Konsul Jepang, [[Chiune Sugihara]], di [[Kaunas]] (ibukota sementara [[Lithuania]] yang terletak antara Jerman dan Uni Soviet) dan oleh [[Raoul Wallenberg]] di Hungaria pada tahun 1944.<ref>{{cite web |url=http://www.au.af.mil/au/awc/awcgate/readings/wallenberg.htm |title= The Wallenberg Effect |accessdate=2007-02-15 |publisher = The Journal of Leadership Studies}}</ref> Mereka memperbolehkan orang Yahudi melarikan diri dari kematian yang hampir pasti.<ref>Lee, Dom; Mochizuki, Ken. ''Passage to Freedom: The Sugihara Story''. New York: Lee & Low Books. 2003. {{ISBN|1-58430-157-0}}</ref> [[Ho Feng-Shan]], Konsul-Jenderal Tiongkok di Wina pada tahun 1939, menolak perintah duta besar Tiongkok di Berlin, demi memberikan visa Shanghai kepada orang Yahudi.<ref>University of Minnesota. [http://www.chgs.umn.edu/museum/exhibitions/rescuers/fengShanHo.html Center from Holocaust and Genocide Studies]. Retrieved 18 October 2009.</ref> [[John Rabe]], seorang Jerman anggota [[Partai Nazi]], juga menyelamatkan ribuan warga Tiongkok dari pembunuhan massal yang dilakukan tentara Jepang di [[Nanjing]].<ref>Erwin Wickert (editor). ''The Good German of Nanjing: The Diaries of John Rabe''. Knopf. 1998. {{ISBN|0-375-40211-X}}</ref> Gerakan mahasiswa Jerman melawan Nazi, [[White Rose]], mendeklarasikan dalam ''leaflet'' ke-4 mereka: "Kami tidak akan diam. Kami adalah hati nurani kalian yang bersalah. Mawar Putih tidak akan pernah membiarkan kalian berdiam dalam damai!"<ref>Holocaust Education and Archive Research Team http://www.holocaustresearchproject.org/revolt/wrleaflets.html accessed 12 May 2012</ref> Perlawanan berdasarkan hati nurani mungkin merupakan satu-satunya opsi praktis bagi warga negara yang ingin mengafirmasi keberadaan aturan moral internasional atau hak historis 'inti' (seperti [[hak hidup]], [[hak pengadilan yang adil]], dan [[kebebasan berekspresi]]) di negara-negara yang merepresi [[protes nonkekerasan]] atau [[pembangkangan sipil]] dengan [[penahanan arbitrer]], [[penyiksaan]], [[penghilangan paksa]], [[pembunuhan]], atau [[persekusi]].<ref>{{cite journal | last1 = Sohn | first1 = LB | year = 1982 | title = The new international law: Protection of the rights of individuals rather than states | url = | journal = American University Law Review | volume = 32 | issue = | page = 1 }}</ref> [[Eksperimen Milgram]] yang kontroversial, yang mencoba memahami [[kepatuhan (perilaku manusia)|kepatuhan]] dan dilaksanakan oleh [[Stanley Milgram]], menunjukkan bahwa banyak orang tidak memiliki sumber daya untuk melawan [[otoritas]], bahkan ketika mereka diperintah untuk bertindak kejam dan tidak manusiawi pada seorang korban tidak bersalah.<ref>S Milgram. ''Obedience to Authority''. New York. 1974.</ref>
Hati nurani juga berperan ketika [[Peter Galbraith]] mengkritik manipulasi pemilu di Afghanistan pada tahun 2009 dan membuatnya kehilangan karier di PBB.<ref>James Bone. "Sacked envoy Peter Galbraith accuses UN of 'cover-up' on Afghan vote fraud". ''The Times''. 1 October 2009.</ref> Jurnalis [[Anna Politovskaya]] memberikan contoh terkait hati nuraninya ketika ia melawan [[Perang Chechen Kedua]] dan memprotes presiden Rusia saat itu, [[Vladimir Putin]].<ref>Politkovskaya, Anna (2003) ''A Small Corner of Hell: Dispatches from Chechnya'', translated by Alexander Burry and Tatiana Tulchinsky, The University of Chicago Press, 2003, {{ISBN|0-226-67432-0}}</ref> [[Neda Agha-Soltan]] tewas ketika memprotes [[pemilu presiden Iran 2009]] berdasarkan hati nurani.<ref>Tait, Robert and Weaver, Matthew (22 June 2009). [https://www.theguardian.com/world/2009/jun/22/neda-soltani-death-iran "How Neda Soltani became the face of Iran's struggle"]. ''The Guardian''. Retrieved 17 October 2009.</ref> Pengacara Muslim perempuan dan pemenang Hadiah Perdamaian Nobel 2003, [[Shirin Ebadi]], digambarkan sebagai 'hati nurani Republik Islam' karena ia membantu melindungi hak asasi perempuan dan anak-anak di Iran.<ref>Scott MacLeod. [http://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,994036,00.html "Shirin Ebadi: For Islam and Humanity"]. ''Time''. 26 April 2004. Retrieved 28 November 2009</ref> Pengacara hak asasi [[Gao Zhisheng]], yang sering dipanggil 'hati nurani Tiongkok' dan pernah dipenjara dan konon disiksa oleh rezim Tiongkok karena dianggap membela anggota [[Falun Gong]], kemudian diculik oleh agen keamanan Tiongkok pada 4 Februari 2009 dan hingga sekarang belum muncul ke pulbik.<ref>Yu Xiao. [http://www.theepochtimes.com/n2/content/view/24177/ "Looking for China's conscience"]: Gao Zhiseng. ''Epoch Times''. 21 October 2009. Retrieved 29 January 2010</ref> Pemenang Hadiah Perdamaian Nobel tahun 2010, [[Lu Xiaobo]], dalam pernyataan terakhirnya sebelum dipidana dalam sebuah pengadilan tertutup di Tiongkok dan dipenjara selama lebih dari satu dekade sebagai [[narapidana hati nurani]] politik, mengatakan: "Kebencian lebih korosif pada kebijaksanaan dan hati nurani seseorang; mentalitas permusuhan akan meracuni jiwa sebuah bangsa."<ref>McKey, Robert (8 October 2010) [http://thelede.blogs.nytimes.com/2010/10/08/jailed-chinese-dissidents-final-statement/ Jailed Chinese Dissident's 'Final Statement'], ''New York Times'' accessed 8 November 2010</ref> [[Sergei Magnitsky]], seorang pengacara Rusia, ditangkap, ditahan tanpa pengadilan selama hampir satu tahun, dan meninggal dalam tahanan. Ia menyingkap kasus korupsi.<ref>{{cite news |title= Dying in agony: his reward for solving a $230 million fraud |author= Margarette Driscoll |url= |newspaper= ''[[The Sunday Times]]'' |date= 14 November 2010}} http://www.justiceforsergei.com/download.php?id=16 (accessed 29 Dec 2012)</ref>
Pada Oktober 2012, [[Taliban]] mencoba membunuh [[Malala Yousafzai]], seorang remaja perempuan yang mengkampanyekan pendidikan perempuan di Pakistan, meskipun diancam oleh Taliban.<ref>Malala Yousafzai, the girl shot by the Taliban becomes a global icon. The Atlantic 12 October 2012 https://www.theatlantic.com/international/archive/2012/10/malala-yousafzai-the-girl-shot-by-the-taliban-becomes-a-global-icon/263527/ accessed 13 October 2012</ref> Di bulan Desember 2012, [[kasus pemerkosaan bergilir Delhi 2012]] konon menggerakkan hati nurani kolektif India untuk bergerak dengan pembangkangan sipil dan protes umum atas kurangnya aksi legal terhadap para pemerkosa di negara tersebut.<ref>{{cite web|last=IANS|title=Government waging 'war' against people: Arvind Kejriwal|url=http://ibnlive.in.com/news/government-waging-war-against-people-arvind-kejriwal/312011-37-64.html|publisher=[[CNN-IBN]]|accessdate=24 December 2012|date=24 December 2012}}</ref><ref>Linda Heard. India's Collective Conscience is Finally Stirred Arab News 1 January 2013 http://www.arabnews.com/india%E2%80%99s-collective-conscience-finally-stirred (accessed 2 Jan 2013)</ref>
== Dalam sastra, seni, film, dan musik ==
|