Kaliwungu, Kendal: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Krupuk, +Kerupuk; -krupuk, +kerupuk)
bentuk baku
Baris 18:
Secara Geografis Kecamatan Kaliwungu berada diwilayah administrasi Kabupaten Kendal Propinsi Jawa Tengah berkisar antara 6 0 55’ 30” - 6 0 59’ 10” Lintang Selatan dan 110 0 14’ 00” - 1100 18’ 00” Bujur timur. dengan ketinggian tanah 4.5 meter di atas permukaan air laut , Batas wilayah Kecamatan Kaliwungu sebelah utara berbatasan dengan laut Jawa sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Brangsong sebelah selatan dengan Kecamatan Kaliwungu selatan dan sebelah timur berbatasan dengan Kota Semarang
 
Bagian selatan wilayah Kecamatan Kaliwungu sebagian merupakan tanah perbukitan yang secara umum tanah tegalan dan hutan negara yang berlokasi di desa Sumberejo dan desa Nolokerto sedangkan bagian utara sebagian besar tanah tambak dan persawahan Adapun jarak ibukota Kecamatan Kaliwungu ke Ibu kota Kabupaten berkisar antara 7  km, untuk jarak ke ibu kota Propinsi Jawa Tengah 21  km dan Jarak ke Kecamatan Brangsong sekitar 2  km dan Kecamatan Kaliwungu Selatan sekitar 5  km Dari Luas Wilayah Kecamatan Kaliwungu sebesar 47,73 Km2 sebagian besar merupakan lahan tambak seluas 14,04 Km2 atau 29,42% dari total luas kecamatan urutan kedua lahan lain-lain 13,44 Km2 atau sebesar 28,16 %, dan selebihnya terdiri dari tanah sawah seluas 8,07 Km2 (16,91%), rumah dan pekarangan 7,61 km2 atau 15,95%, tanah tegalan sebesar 1,67 Km2 atau 3,50%, hutan Negara sebesar 2,87 Km2 atau 6,01% dan bagian terkecil untuk lahan Kolam/empang sebesar 0,03 Km2 atau hanya 0,05% dari luas total Kecamatan Kaliwungu. Dalam kurun 5 tahun ini lahan sawah dan tambak setiap tahunnya mengalami penurunan luasnya ,hal ini dikarenakan alih fungsi Menjadi lahan untuk perumahan dan apalagi akan dipersiapkan lahan untuk persiapan Kawasan industri yang terletak di dua desa yaitu Mororejo dan Wonorejo yang merupakan desa yang mempunyai lahan tambak terluas .
 
Secara umum wilayah Kecamatan Kaliwungu merupakan dataran rendah (landai) dengan ketinggian berkisar antara 1- 5 meter di atas permukaan air laut dan bagian selatan lebih tinggi berkisar antara 6 – 50 meter di atas permukaan air laut, Daerah yang lebih tinggi ini berupa bukit yang terletak di desa Sumberejo, Nolokerto, Kutoharjo sedangkan 6 desa lainnya yaitu desa Kumpulrejo, Karangtengah, Sarirejo, Krajankulon, Mororejo dan desa Wonorejo merupakan daerah dataran rendah.
Baris 25:
 
=== Iklim ===
Menurut Stasiun UPTD Pengairan Kecamatan Kaliwungu rata-rata curah hujan untuk tahun 2015 berkisar 101 &nbsp;mm dan ratarata banyaknya hari hujan 6 hari, curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember mencapai 262 &nbsp;mm dan hari hujan terbanyak terjadi di bulan Januari dan bulan Desember tercatat sebesar 13 hari, Rata-rata curah hujan ini lebih rendah dari rata-rata curah hujan tahun sebelumnya yaitu tahun 2014 dengan rata-rata curah hujan 193 &nbsp;mm dan tahun 2013 rata-rata curah hujan 189 &nbsp;mm. Rata-rata hari hujan tahun 2015 jauh lebih rendah dibandingkan tahun 2014 dan 2013, untuk tahun 2015 rata-rata sebesar 6 hari. tahun 2014 rata-rata sebesar 10 hari dan 2013 rata rata 9 hari. Dari tabel di atas pada tahun 2015 curah hujan terendah terjadi pada bulan Agustus dan September yaitu 0 &nbsp;mm artinya pada bulan tsb tidak terjadi hujan sama sekali dan juga pada tahun 2014 dan tahun 2013 pada bulan September tidak terjadi hujan juga. Pengaruh dari Iklim itu sangat mempengaruhi Produksifitas Pertanian baik pertanian padi, padi ladang, Tanaman Jagung maupun tanaman palawija lainnya<ref name=":0" />.
 
== Pemerintahan ==
Baris 115:
=== Drum Bloeng/Drum Bleck ===
 
Sejak beberapa tahun yang lalu di Kaliwungu tengah populer dengan musik tradisional yang dinamakan Drum Bloeng/Drum Bleck. Sebenarnya musik tradisional ini sudah ada dan menjadi aktifitasaktivitas rutin anak remaja di Kaliwungu sejak puluhan tahun silam. Musik tradisional ini biasa dibunyikan pada waktu malam hari saat jam sahur pada bulan Ramadhan, dan orang Kaliwungu menyebutnya dengan istilah NGANGKLANG, tujuannya adalah untuk membangunkan warga yang belum sempat makan sahur.
 
Drum Bloeng/Drum Bleck sendiri awalnya dimainkan cuma terdiri dari kentongan yang terbuat dari bambu dan peralatan rumah tangga seperti panci, botol kosong, sendok/garpu, nampan dan lain-lain. Dan dari waktu ke waktu peralatan yang dimainkan bertambah meriah dengan adanya alat musik tradisional seperti angklung, gamelan, snar drum, bass drum dll. Musik tradisioanl ini sebenarnya sudah diperkenalkan ke berbagai kota di Indonesia oleh kelompok drum bleck [[AKRAB]] yang merupakan pelopor kelompok musik tradisional drum bleck/drum bloeng<ref>[https://www.youtube.com/watch?v=cJ_y_OQc5-4 Musik Tradisional Drum Bloeng] - Video Youtube</ref>.
Baris 133:
 
{{Kabupaten Kendal}}
{{kecamatan-stub}}
 
[[Kategori:Kaliwungu, Kendal| ]]
 
 
{{kecamatan-stub}}