Tayan Hilir, Sanggau: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 2:
{{kecamatan
|nama=Tayan Hilir
|dati2=Kabupaten
|nama dati2=Sanggau
|luas=- km²
Baris 11 ⟶ 12:
ncaharian penduduk baik dari pertanian, perkebunan, perikanan, dan bahkan untuk saat ini digalakkan pengembangan di bidang pertambangan.
 
BERIKUT DESA-DESA YANG ADA DI KECAMATAN TAYAN HILIR:
[[PEDALAMAN]]
 
[[TANJUNGLALANG BUNUT]]
 
[[SEBEMBAN]]KAWAT
 
[[BEGINJAN]]
 
PULAU TAYAN UTARA
[[SUNGAI JAMAN]]
 
[[EMBERAS]]PEDALAMAN
 
[[MELUGAI]]TANJUNG BUNUT
 
[[CEMPEDAK]]SEBEMBAN
 
[[SEJOTANG]]BEGINJAN
 
[[SUBAH]]SUNGAI JAMAN
 
EMBERAS
[[TEBANG BENUA]]
 
[[BALAI INGIN]]MELUGAI
 
CEMPEDAK
Kota [[Tayan]] adalah kota bekas [[Kerajaan Tayan]], yang didirikan [[Gusti Lekar]] dan beristrikan [[Incik Periok]] anak dari [[Kiyai Jaga]] kepala suku dayak di Tebang dan keturunan Gusti Lekar inilah yang menjadi raja turun temurun memerintah Kerajaan Tayan, Meliau dan Sanggau, yang dulunya merupakan suatu kerajaan yang sempat jaya, namun akhirnya runtuh akibat dikuasai oleh [[Kerajaan Pontianak]]. Ini terjadi pada saat pemerintahan panembahan Tua.Pada masa pemerintahan Panembahan Tua terjadi peperangan antara Kerajaan Pontianak dengan Kerajaan Tayan, Kerajaan Sanggau, dan orang Cina dari [[Monterado (Bengkayang )]]
 
Terjadinya peperangan karena ditolaknya lamaran Sultan Kasim dari Pontianak dan juga lamaran Pangeran Adi dari Sanggau untuk mempersunting putrinya bernama [[“ Ratu Syarief “]]. Orang Cina dari Moterado ikut dalam peperangan tersebut membantu ]]Sultan Kasim]] dari Pontianak.
SEJOTANG
 
SUBAH
 
[[TEBANG BENUA]]
 
BALAI INGIN
 
Kota [[Tayan]] adalah kota bekas [[Kerajaan Tayan]], yang didirikan [[Gusti Lekar]] dan beristrikan [[Incik Periok]] anak dari [[Kiyai Jaga]] kepala suku dayak di Tebang dan keturunan Gusti Lekar inilah yang menjadi raja turun temurun memerintah Kerajaan Tayan, Meliau dan Sanggau, yang dulunya merupakan suatu kerajaan yang sempat jaya, namun akhirnya runtuh akibat dikuasai oleh [[Kerajaan Pontianak]]. Ini terjadi pada saat pemerintahan panembahan Tua.Pada masa pemerintahan Panembahan Tua terjadi peperangan antara Kerajaan Pontianak dengan Kerajaan Tayan, Kerajaan Sanggau, dan orang Cina dari [[Monterado (Bengkayang )]]
Terjadinya peperangan karena ditolaknya lamaran Sultan Kasim dari Pontianak dan juga lamaran Pangeran Adi dari Sanggau untuk mempersunting putrinya bernama [[“ Ratu Syarief “]]. Orang Cina dari Moterado ikut dalam peperangan tersebut membantu ]]Sultan Kasim]] dari Pontianak.
Panembahan Tua kemudian diganti oleh putranya bernama Gusti Mekkah dengan gelar Panembahan Nata Kesuma ) yang disebut orang Pembahan Muda.(disadur dari www.sanggau.go.id)
Salah satu peninggalan kerajaan tayan yaitu sebuah keraton yang bernama keraton Pakunegara Kesuma. Istana Kerajaan Tayan ini dibangun oleh Gusti Jamal dan yang memiliki luas lokasi 2 hektar.di dalam lokasi tersebut juga terdapat sebuah masjid yang berdiri tak jauh dari keraton, di sisi kanan jalan.
Kamar yang ada di keraton saat ini berjumlah 3 ruangan. Yang dihuni oleh 2 kepala keluarga (KK), masih kerabat raja sendiri. “fisik bangunan yang ada hingga saat ini tidak pernah dirubah. “Dari dulu sampai sekarang, keraton ini tetap pada kondisi aslinya, tapi kodisi dari bangunan itu sendiri sudah mengalami kerusakan. Sebagian lantai keraton yang terbuat dari kayu belian bahkan sudah kelihatan berlubang.Sekarang keraton ini telah menjadi cagar budaya dan situs yang dilindungi oleh undang-undang, hal ini sesuai dengan:KEPUTUSAN MENTERI KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
REPUBLIK INDONESIA
Nomor : [[KM.10/PW.007/MKP/03]]
TENTANG
PENETAPAN GEREJA TUA SEJIRAM, KERATON KERAJAAN TAYAN,
Baris 48 ⟶ 58:
YANG BERLOKASI DI WILAYAH PROPINSI KALIMANTAN BARAT
SEBAGAI BENDA CAGAR BUDAYA DAN/ATAU SITUS YANG DILINDUNGI
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1992.]] dan ditetapkan tepatnya pada tanggal 4 Maret 2003 oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata I Gede ardika.
 
Kota tayan memiliki satu pulau ditengah-tengah sungai kapuas yang sudah berpenghuni. Kota tayan merupakan suatu kota yang letaknya strategis karena terletak pada jalur trans kalimantan yang merupakan jalur darat perhubungan antar propinsi, juga merupakan jalur penghubung antar kabupaten di kalbar, selain itu juga dilewati sungai kapuas yang merupakan jalur angkutan barang dan jasa.Kecamatan Tayan Hilir sangat dikenal dengan kerajaan Tayan Hilir.
Baris 61 ⟶ 71:
Dan masih banyak lagi suku bangsa yang ada di kecamatan tayan hilir yang tergolong ke dalam golongan pendatang (bukan penduduk asli) antara lain jawa, sunda, batak, madura, bugis, NTT, NTB, serta suku bangsa yang lainnya
 
Penduduk di kecamatan Tayan sendiri akrab dengan sebuah lagu yang berjudul "Tayan Permai" lagu yang menggambarkan betapa indahnyaa kecamatan Tayan Hilir dengan beraneka ragam suku bangsanya, yang merupakan buah karya [[P. Frieds Meko. SVD]]
lirik lagunya seperti ini:
[[TAYAN PERMAI]]
 
[[Dibingkai sungai-sungai]],
 
[[tulahItulah Tayan permai]],
 
[[Kota yang membenamkan ribuan harta karun]],
 
[[Banyak suku bangsanya, namun tetap bersatu]],
 
[[Tayan Kota Keraton,...............]]
(Tolong dilanjtin ya, saya kurang terlalu hafal)
 
By : Natalius_Abidin
(harap masukan dan saran serta tambahan informasinya untuk mengembangkan halaman ini, dan dapat langsung ditujukan ke alamat email berikut...)
email : natalius_pgsd@yahoo.com
 
 
 
Ναταλίυσ Αβιδιν