Gajah Mada: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak 2 perubahan teks terakhir (oleh 202.67.35.27 dan AABot) dan mengembalikan revisi 14498208 oleh AABot
Gajah mada tidak mengeluarkan prasasti sendiri. Melainkan, atas perintah Tribhuwana Tungga dewi. jaykatwang bukan berasal dari Kadiri tapi kerajaaan Glang-Glang.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 24:
''“Pada saka 1213/1291 M, Bulan Jyesta, pada waktu itu saat wafatnya Paduka Bhatara yang dimakamkan di Siwabudha…Rakryan Mapatih Mpu Mada, yang seolah-olah sebagai yoni bagi Bhatara Sapta Prabhu, dengan yang terutama di antaranya ialah Sri Tribhuwanottunggadewi Maharajasa Jayawisnuwarddhani, cucu-cucu putra dan putri paduka Bhatara Sri Krtanagarajnaneuwarabraja Namabhiseka pada waktu itu saat Rakryan Mapatih Jirnnodhara membuat caitya bagi para brahmana tertinggi Siwa dan Buddha yang mengikuti wafatnya paduka Bhatara dan sang Mahawrddhamantri (Mpu Raganatha) yang gugur di kaki Bhatara.”''
 
Demikian bunyi Prasasti Gajah Mada yang bertarikh 1273 saka atau tahun 1351. Sebagai mahamantri terkemuka, Gajah Mada dapat mengeluarkan prasastinyaprasasti sendiriatas danPerintah berhakTribhuwana memberiTunggadewi titahuntuk membangunpembangunan bangunan suci (''caitya'') untukpenghormatan tokoh yang sudah meninggal. Prasasti itu memberitakan pembangunan ''caitya ''bagi Kertanagara. Raja terakhir Singhasari itu gugur di istananya bersama patihnya, Mpu Raganatha dan para brahmana Sivasiwa dan Buddha, akibat serangan tentara Jayakatwang dari KadiriNagara Glang-Glang Bhumi Wurawan.
 
Menurut arkeolog Universitas Indonesia, Agus Aris Munandar, agaknya Gajah Mada memiliki alasan khusus mengapa memilih membangunkan ''caitya ''bagi Kertanagara daripada tokoh-tokoh pendahulu lainnya. Padahal, selama era Majapahit yang dipandang penting tentunya Raden Wijaya sebagai pendiri Kerajaan Majapahit. kemungkinan besar bangunan suci yang didirikan atas perintah Gajah Mada adalah Candi Singhasari di Malang. Pasalnya, Prasasti Gajah Mada ditemukan di halaman Candi Singhasari. Bangunan candi lain yang dihubungkan dengan Kertanagara, yaitu Candi Jawi di Pasuruan. Candi ini sangat mungkin didirikan tidak lama setelah tewasnya Kertanagara di Kedaton Singhasari.<ref>Agus Aris Munandar, "Gajah Mada, Biografi Politik"</ref>