Wicitrawirya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Idioma-bot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: su:Wicitrawirya
M. Adiputra (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 8:
}}
{{HastinaRaja}}
Dalam [[wiracarita]] ''[[Mahabharata]]'', '''Wicitrawirya''' ([[SansekertaSanskerta]]: विचित्रवीर्य; ''Vichitravīrya'') adalah salah satu putera Prabu [[Santanu]], Raja di [[Hastinapura]]. Ibunya Dewiadalah [[Satyawati]], istri kedua Prabu Santanu. Ia merupakan adik [[Citrānggada]], dan kakak tirinya (lain ibu satu ayah) bernama [[Bisma]] (Dewabrata). Manurut [[silsilah Dinasti Kuru dan Yadu|silsilah keluarga Kuru]], Wicitrawirya merupakan kakek dari [[Pandawa]], [[Sanjaya (Mahabharata)|Sanjaya]], dan [[Korawa]].
 
== Arti nama ==
 
Dalam [[bahasa SansekertaSanskerta]], kata ''Wicitrawirya'' secara harfiah berarti "sikap kepahlawanan yang mengagumkan".
 
== Riwayat ==
Baris 20:
Karena Wicitrawirya masih muda untuk melanjutkan pemerintahan, maka ia dibantu oleh saudara tirinya, [[Bisma]]. Ketika sudah cukup usia baginya untuk menikah, Bisma memilih calon pengantin yang tepat untuknya. Kemudian ia pergi ke [[Kerajaan Kasi]] dan memenangkan sayembara yang diselenggarakan di sana. Ia membawa tiga putri Raja yang akan dipersembahkan kepada adiknya, Wicitrawirya. Ketiga putri tersebut bernama [[Amba]], [[Ambika]], dan [[Ambalika]]. Namun Amba tidak ingin menikah dengan Wicitrawirya karena cintanya tertuju kepada orang lain, maka hanya [[Ambika]] dan [[Ambalika]] yang menikahi Wicitrawirya.
 
Tak lama kemudian setelah pernikahannya, Wicitrawirya wafat karena mengidap penyakit paru-paru. Ia meninggal tanpa keturunan. Kedua janda Wicitrawirya akan dinikahkan kepada [[Bisma]] agar memiliki keturunan, namun ia menolak untuk menikah dan menolak untuk memiliki keturunan karena terikat terhadap sumpahnya. Akhirnya kedua janda tersebut diserahkan kepada RsiResi [[Byasa]] karena ia mampu memberikan putra kepada kedua janda tersebut dan masih memiliki hubungan kekeluargaan dengan para Raja [[Hastinapura]].
 
== Janda dan keturunan ==
 
Kedua janda Wicitrawirya — [[Ambika]] dan [[Ambalika]] — akan menyelenggarakan upacara "''Putrotpadana''" untuk memohon anak, dan upacara tersebut dipimpin oleh Resi Byasa. Sebelumnya, Byasa menyuruh agar kedua janda tersebut mendatanginya sendirian untuk melakukan ritual suci tersebut. Pertama Ambika datang. Namun karena ia takut, maka selama proses ritual ia menutup matanya. Lalu Byasa berkata bahwa kelak anaknya akan terlahir buta. Anak tersebut diberi nama [[Drestarastra]]. Kemudian Ambalika datang. Namun karena ia takut, maka selama proses ritual wajahnya pucat. Lalu Byasa berkata bahwa anaknya akan terlahir dengan muka pucat sebagai penderita [[anemia]] dan tidak cukup sehat untuk memerintah kerajaan. Anak tersebut diberi nama [[Pandu]]. Atas permohonan Dewi [[Satyawati]], Byasa menyuruh agar salah satu dari mereka menghadap kembali supaya Byasa bisa melakukan ritual lagi dan anak yang sehat bisa lahir. Ambika dan Ambalika menyuruh salah satu dari pelayannya untuk menghadap. Pelayan tersebut sangat tenang pada saat proses ritual dan anak yang akan dilahirkan bisatidak menjadicacat, sehatmeski pincang sedikit. Anak tersebut kemudian diberi nama [[Widura]].
 
== Lihat pula ==
Baris 30:
* [[Santanu]]
* [[Satyawati]]
* [[ChitrāngadaCitrānggada]]
* [[Byasa]]