Dinasti Song: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 35:
|capital = [[Kaifeng|Bianjing]] (汴京)<small><br />(960–1127)</small><br />[[Hangzhou|Lin'an]] (臨安)<small><br />(1127–1276)</small>
|common_languages = [[Mandarin]]
|religion = [[Buddhisme]], [[Taoisme]], [[Konfusianisme]], [[Kepercayaan tradisional CinaTiongkok]]
|currency = [[Jiaozi]], [[Huizi]], [[Koin CinaTiongkok]], [[Koin tembaga]]
|leader1 = [[Kaisar Taizu dari Song|Kaisar Taizu]]
|leader18 = [[Kaisar Bing dari Song|Kaisar Bing]]
Baris 79:
'''Dinasti Song''' ({{lang-zh|c=宋朝|p=Sòng Cháo}}; [[Wade-Giles]]: Sung Ch'ao) adalah salah satu dinasti yang memerintah di [[Tiongkok]] antara tahun 960 sampai dengan tahun 1279 sebelum Tiongkok diinvasi oleh bangsa [[Mongol]]. Dinasti ini menggantikan periode [[Lima Dinasti dan Sepuluh Negara]] dan setelah kejatuhannya digantikan oleh [[Dinasti Yuan]]. Dinasti ini merupakan pemerintahan pertama di dunia yang mencetak [[uang kertas]] dan merupakan dinasti Tiongkok pertama yang mendirikan angkatan laut. Dalam periode pemerintahan dinasti ini pula, untuk pertama kalinya [[bubuk mesiu]] digunakan dalam peperangan dan [[kompas]] digunakan untuk menentukan arah utara.
 
Dinasti Song dibagi ke dalam dua periode berbeda, Song Utara dan Song Selatan. Semasa periode '''Song Utara''' ({{zh-c|c=北宋}}, 960–1127), ibukota Song terletak di kota Bianjing (sekarang [[Kaifeng]]) dan dinasti ini mengontrol kebanyakan daerah Tiongkok dalam (daerah mayoritas [[suku Han]]). '''Song Selatan''' ({{zh-c|c=南宋}}, 1127–1279) merujuk pada periode setelah dinasti Song kehilangan kendali atas Tiongkok Utara yang direbut oleh [[Dinasti Jin (1115–1234)|Dinasti Jin]]. Pada masa periode ini, pemerintahan Song mundur ke selatan [[Sungai Yangtze]] dan mendirikan ibukota di Lin'an (sekarang [[Hangzhou]]). Walaupun Dinasti Song telah kehilangan kendali atas daerah asal kelahiran kebudayaan Tiongkok yang berpusat di sekitar [[Sungai Kuning]], ekonomi Dinasti Song tidaklah jatuh karena 60 persen populasi Tiongkok berada di daerah kekuasaan Song Selatan dan mayoritas daerah kekuasaannya merupakan tanah pertanian yang produktif.<ref name="ebrey et al 2006 167"/> Dinasti Song Selatan meningkatkan kekuatan angkatan lautnya untuk mempertahankan daerah maritim dinasti Song. Untuk mendesak Jin dan bangsa [[Mongol]], dinasti Song mengembangkan teknologi militer yang menggunakan bubuk mesiu. Pada tahun 1234, Dinasti Jin ditaklukkan oleh bangsa Mongol. [[Möngke Khan]], [[Khagan|khan]] keempat kekaisaran Mongol, meninggal pada tahun 1259 dalam penyerangan ke sebuah kota di [[Chongqing]]. Saudara lelakinya, [[Kublai Khan]] kemudian dinyatakan sebagai khan yang baru, walaupun klaim ini hanya diakui oleh sebagian bangsa Mongol di bagian Barat. Pada tahun 1271, Kubilai Khan dinyatakan sebagai [[Kaisar CinaTiongkok]].<ref>{{Harvnb|Rossabi|1988|p=115}}</ref> Setelah peperangan sporadis selama dua dasawarsa, tentara Kubilai Khan berhasil menaklukkan dinasti Song pada tahun 1279. CinaTiongkok kemudian disatukan kembali di bawah [[Dinasti Yuan]] (1271–1368).<ref>{{Harvnb|Rossabi|1988|p=76}}</ref>
 
Dinasti Song melakukan penyatuan dan membuat Tiongkok pada masa dinasti Song menjadi kerajaan terkaya, paling berkeahlian, dan paling padat di bumi.<ref>{{cite book|last = McNeill|first = William H.|year = 1982|title = The Pursuit of Power: Technology, Armed Force, and Society since A.D. 1000|publisher = University of Chicago Press|location =|isbn = 0226561577|ref = none}}, [https://books.google.com/books?id=ydcnAgAAQBAJ&pg=PA50&dq=richest,+most+skilled,+and+most+populous&hl=en&sa=X&ei=HVjFVLO1JNDksASKroHACg&ved=0CCsQ6AEwAg#v=onepage&q=richest%2C%20most%20skilled%2C%20and%20most%20populous&f=false p. 50]</ref> Populasi Tiongkok meningkat dua kali lipat semasa abad ke-10 dan ke-11. Pertumbuhan ini didukung oleh perluasan pertanian [[padi]] di Tiongkok tengah dan selatan, penggunaan [[kultivar]] padi genjah dari [[Asia Selatan]] dan [[Asia Tenggara|Tenggara]] ([[Vietnam]]), dan surplus produksi bahan pangan.<ref name="ebrey et al 2006 167"/><ref>{{Harvnb|Brook|1998|p=96}}</ref> Sensus Dinasti Song Utara mencatat penduduk sekitar 50 juta. Angka ini menyamai populasi Tiongkok pada saat [[Dinasti Han]] dan [[Dinasti Tang]]. Data ini diperoleh dari sumber catatan ''[[Dua Puluh Empat Sejarah]]'' ({{zh-c|c=二十四史}}). Namun demikian, diperkirakan bahwa Dinasti Song Utara berpopulasi sekitar 100 juta jiwa.<ref>{{Harvnb|Veeck|Pannell|Smith|Huang|2007|pp=103–104}}</ref> Pertumbuhan populasi yang dramatis ini memacu revolusi ekonomi Tiongkok pramodern. Populasi yang meningkat ini merupakan salah satu penyebab lepasnya secara perlahan peranan pemerintah pusat dalam mengatur ekonomi pasar. Populasi yang besar ini juga meningkatkan pentingnya peranan para bangsawan rendah dalam menjalankan administrasi pemerintahan tingkat bawah.
Baris 87:
== Sejarah ==
{{See|Daftar Kaisar Dinasti Song}}
{{Sejarah CinaTiongkok}}
=== Song Utara ===
[[Kaisar Song Taizu]] (memerintah 960–976) menyatukan Tiongkok dengan menaklukkan berbagai daerah-daerah kekuasaan semasa pemerintahannya dan mengakhiri pergolakan periode [[Lima Dinasti dan Sepuluh Negara]]. Di [[Kaifeng]], ia mendirikan pemerintahan pusat yang kuat. Ia menjaga stabilitas administrasi negara dengan mempromosikan sistem ujian pegawai sipil dalam menunjuk pejabat-pejabat birokrat. Selain itu, ia juga memulai berbagai proyek-proyek yang bertujuan menjamin efisiensi komunikasi di seluruh kerajaan. Salah satu proyek tersebut adalah pembuatan peta tiap-tiap provinsi dan kota-kota kerajaan secara mendetail dan kesemuannya dikumpulkan menjadi satu [[atlas]] yang besar.<ref name="needham volume 3 518">{{Harvnb|Needham|1986b|p=518}}</ref> Ia juga mendorong inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi dengan mendukung berbagai karya-karya ilmiah seperti pembuatan [[menara jam]] astronomi yang dibuat oleh insinyur [[Zhang Sixun]].<ref name="needham volume 4 part 2 469–471">{{Harvnb|Needham|1986c|pp=469–471}}</ref>
Baris 97:
Selama abad ke-11, persaingan politik yang sengit kemudian memecah belah anggota-anggota istana kerajaan oleh karena perbedaan pendekatan, pendapat, dan kebijakan para menteri pejabat dalam menangani ekonomi dan masyarakat Song yang kompleks. Kanselir [[Fan Zhongyan]] (989–1052) yang merupakan seorang idealis, mendapatkan pukulan politik yang besar ketika ia berusaha melakukan reformasi dalam memperbaiki sistem perekrutan pejebat, meningkatkan gaji para pegawai rendah, dan menginisiasi program sponsor yang mengizinkan masyarakat luas mendapatkan pendidikan.<ref name="ebrey et al 2006 163">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=163}}.</ref> Setelah Fan dipaksa turun dari jabatannya, [[Wang Anshi]] (1021–1086) menjadi kanselir baru istana. Dengan dukungan [[Kaisar Song Shenzong|Kaisar Shenzong]] (1067–1085), Wang Anshi mengkritik habis-habisan sistem pendidikan dan birokrasi negara. Untuk menyelesaikan apa yang ia lihat sebagai korupsi dan kelalaian negara, Wang mengimplementasikan sejumlah reformasi yang disebut sebagai Kebijakan Baru. Reformasi ini meliputi reformasi pajak tanah, pendirian [[monopoli]] pemerintah, dukungan terhadap [[milisi|milisi-milisi]] lokal, dan pembuatan standar baru dalam ujian kerajaan.<ref name="ebrey et al 2006 164">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=164}}.</ref> Reformasi ini menimbulkan perpecahan politik dalam istana kerajaan. Kelompok Kebijakan Baru Wang Anshi ditentang oleh golongan 'Konservatif' yang dipimpin oleh sejarahwan dan Kanselir [[Sima Guang]] (1019–1086).<ref name="sivin III 3 4">{{Harvnb|Sivin|1995|pp=3–4}}.</ref> Seketika salah satu golongan menjadi mayoritas dalam kementerian istana, para pejabat saingan akan diturunkan jabatannya secara paksa dan diasingkan ke tempat-tempat terpencil di kerajaan.<ref name="ebrey et al 2006 164"/> Salah satu korban persaingan politik yang terkenal ini adalah negawaran dan penyair [[Su Shi]] (1037–1101). Ia dipenjarakan dan pada akhirnya diasingkan oleh karena mengkritik kebijakan reformasi Wang.<ref name="ebrey et al 2006 164"/>
 
Manakala politik istana Song terpecah dan terfokus pada masalah internal, peristiwa besar yang terjadi di Kerajaan Liao pada akhirnya mendapatkan perhatian Kerajaan Song. Bangsa [[Jurchen]] yang merupakan suku taklukkan Kerajaan Liao memberontak dan mendirikan kerajaan mereka sendiri, yakni [[Dinasti Jin (1115–1234)|Dinasti Jin]] (1115–1234).<ref name="ebrey et al 2006 165">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=165}}.</ref> Pejabat Song [[Tong Guan]] (1054–1126) menganjurkan [[Kaisar Song Huizong|Kaisar Huizong]] (1100–1125) membentuk aliansi dengan bangsa Jurchen dan melakukan operasi militer bersama untuk menaklukkan Dinasti Liao pada tahun 1125. Namun, buruknya prestasi dan lemahnya kekuatan militer tentara Song terlihat oleh bangsa Jurchen dan dengan segera mereka keluar dari aliansi dengan Song. Bangsa Jurchen kemudian menyerang daerah Song pada tahun 1125 dan 1127. Pada penyerangan tahun 1127, bangsa Jurchen bukan hanya dapat merebut ibukota Song di Kaifeng, namun juga menawan Kaisar Huizong yang telah mengundurkan diri, penggantinya [[Kaisar Song Qinzong|Qinzong]], dan kebanyakan anggota istana.<ref name="ebrey et al 2006 165"/> Kejadian ini terjadi pada tahun Jinkang ({{zh-c|c=靖康}}) dan dikenal sebagai peristiwa [[Penghinaan Jinkang]] ({{zh-c|c=靖康之恥}}). Tentara Song yang tersisa kemudian bergabung di bawah perintah [[Kaisar Song Gaozong|Kaisar Gaozong]] (1127–1162) yang mengangkat dirinya sebagai Kaisar. Dinasti Song kemudian mundur ke selatan [[Sungai Yangtze]] dan mendirikan ibukota baru di Lin'an (sekarang [[Hangzhou]]). Penaklukan CinaTiongkok utara oleh bangsa Jurchen dan berpindahnya ibukota dari Kaifeng ke Lin'an merupakan garis pemisah Dinasti Song Utara dengan Dinasti Song Selatan.
 
[[Berkas:Liao Dynasty - Guan Yin statue.jpg|jmpl|ka|Patung pahatan [[Guan Yin]] dari [[Dinasti Liao]], [[Provinsi Shanxi]], CinaTiongkok, (907–1125)]]
 
=== Song Selatan ===
[[Berkas:China 11b.jpg|kiri|jmpl|200px|Song Selatan pada tahun 1142]]
Walaupun telah melemah dan didesak ke selatan, Dinasti Song Selatan berhasil meningkatkan ekonomi dan mempertahankan eksistensinya melawan Dinasti Jin. Dinasti Song Selatan memiliki perwira-perwira militer seperti [[Yue Fei]] dan [[Han Shizhong]]. Pemerintah Song juga mensponsori proyek-proyek besar seperti pembuatan kapal, perbaikan [[pelabuhan]], pembangunan menara api dan gudang pelabuhan untuk mendukung perdagangan maritim luar negeri dan pelabuhan laut internasional seperti [[Quanzhou]], [[Guangzhou]], dan [[Xiamen]], yang menyokong aktivitas perdagangan CinaTiongkok.<ref name="wang 2000 14">{{Harvnb|Wang|2000|p=14}}.</ref><ref name="sivin III 5">{{Harvnb|Sivin|1995|p=5}}.</ref><ref name="paludan 1998 136">{{Harvnb|Paludan|1998|p=136}}.</ref> Untuk melindungi dan mendukung kapal-kapal yang melayari [[Laut CinaTiongkok Timur]] dan [[Laut Kuning]] (menuju [[Korea]] dan [[Jepang]]), [[Asia Tenggara]], [[Samudera Hindia]], dan [[Laut Merah]], adalah perlu untuk mendirikan [[angkatan laut]] resmi.<ref name="shen 1996 159 161">{{Harvnb|Shen|1996|p=159–161}}.</ref><ref name="shen 1996 159–161">{{Harvnb|Shen|1996|pp=159–161}}.</ref> Dinasti Song oleh karenanya mendirikan angkatan laut permanen pertama CinaTiongkok pada tahun 1132,<ref name="paludan 1998 136"/> dengan markas besarnya di Dinghai.<ref name="needham volume 4 part 3 476">{{Harvnb|Needham|1986d|p=476}}.</ref> Dengan adanya angkatan laut permanen, Kerajaan Song menjadi siap untuk menghadapi tentara laut Jin di Sungai Yangtze pada tahun 1161, pada [[Pertempuran Tangdao]] dan [[Pertempuran Caishi]]. Dalam pertempuran ini, angkatan laut Song menggunakan kapal perang yang diperlengkapi [[trebuset]] untuk melemparkan [[bom]] mesiu.<ref name="needham volume 4 part 3 476"/> Walaupun armada Jin terdiri dari 70.000 orang dalam 600 kapal perang, sedangkan tentara Song hanya terdiri dari 3.000 orang dalam 120 kapal perang,<ref name="levathes 1994 43 47">{{Harvnb|Levathes|1994|pp=43–47}}.</ref> tentara Dinasti Song berhasil memenangkan kedua pertempuran ini oleh karena daya rusak bom yang kuat dan serangan cepat kapal berdayung roda.<ref name="needham volume 1 134">{{Harvnb|Needham|1986a|p=134}}.</ref> Sejak saat itu, kekuatan angkatan laut sangat ditekankan. Satu abad setelahnya, angkatan laut Song telah meningkat drastis mencapai 52,000 tentara laut.<ref name="needham volume 4 part 3 476"/> Pemerintah Song menyita sebagian tanah yang dimiliki oleh para bangsawan untuk meningkatkan pemasukan yang digunakan untuk membiayai proyek ini. Hal ini kemudian menyebabkan ketidakpuasan dan hilangnya kesetiaan para tokoh-tokoh terkemuka dalam masyarakat Song. Namun hal ini tidak menghentikan persiapan defensif Song.<ref name="ebrey et al 2006 239">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=239}}.</ref><ref name="embree 1997 385">{{Harvnb|Embree|Gluck|1997|p=385}}.</ref><ref>{{Harvnb|Adshead|2004|p=90–91}}.</ref> Permasalahan finansial juga diperparah oleh banyaknya orang kaya yang menggunakan koneksi pemerintahan untuk mendapatkan status bebas pajak.<ref name="rossabi 1988 80">{{Harvnb|Rossabi|1988|p=80}}.</ref>
 
[[Berkas:Wood Bodhisattva 2.jpg|jmpl|ka|155px|Patung [[Bodhisatwa]] yang sedang duduk dari [[Dinasti Jin]] (1115–1234)]]
Baris 116:
Walaupun wanita berstatus lebih rendah daripada pria (sesuai dengan etika Konfusius), mereka menikmati banyak hak-hak sosial dan hukum, dan memegang kekuasaan yang besar di rumah dan di bisnis usaha kecil mereka sendiri. Seiring dengan semakin sejahteranya masyarakat Song, para orang tua pengantin perempuan memberikan mas kawin yang semakin besar pula untuk perkawinannya, dan secara alami para wanita mendapatkan banyak hak-hak hukum baru dalam kepemilikan tanah dan harta keluarga.<ref name="ebrey cambridge 158"/> Para wanita juga memiliki status yang setara dengan para pria dalam hal mewarisi harta keluarga<ref>{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|pp=170–171}}.</ref> Terdapat banyak wanita-wanita terdidik yang terkenal dari Dinasti Song, dan merupakan hal yang umum bagi para wanita untuk mendidik anak laki-lakinya.<ref name="ebrey et al 2006 171">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=71}}.</ref><ref name="sivin III 1">{{Harvnb|Sivin|1995|p=1}}.</ref> Sebagai contohnya, ibu seorang jenderal, diplomat, ilmuwan, dan negarawan Shen Kuo mengajari Shen Kuo dasar-dasar strategi perang.<ref name="sivin III 1"/> Terdapat pula penulis dan penyair wanita yang terkenal seperti [[Li Qingzhao]] (1084–1151).<ref name="ebrey cambridge 158">{{Harvnb|Ebrey|1999|p=158}}.</ref>
 
[[Berkas:Huang Tingjian Fu Bo Shen Ci.jpg|jmpl|ka|220px|Sebuah [[Kaligrafi CinaTiongkok|kaligrafi]] karya [[Huang Tingjian]] (1045–1105)]]
Pada periode Dinasti Song, agama memiliki peranan yang penting terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat Tionghoa dan literatur-literatur bertopik spiritual sangatlah populer.<ref name="ebrey et al. 2006 172">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=172}}.</ref> Dewa-dewi [[Taoisme]], [[Buddhisme]], dan [[Kepercayaan tradisional Tionghoa]], beserta roh-roh leluhur disembah dengan memberikan sesajian. Tansen Sen menyatakan bahwa lebih banyak [[Bhikkhu]] dari [[India]] yang berkunjung ke Tiongkok semasa Dinasti Song daripada semasa [[Dinasti Tang]] (618–907).<ref name="sen 2003 13">{{Harvnb|Sen|2003|p=13}}.</ref> Dengan banyaknya pendatang asing yang berkunjung ke Tiongkok untuk berdagang ataupun berimigrasi tinggal di sana, berbagai agama-agama asing juga masuk ke Tiongkok. Bangsa-bangsa asing yang ada di Tiongkok pada saat itu meliputi bangsa Timur Tengah yang beragama muslim, [[Yahudi Kaifeng]], dan [[Maniisme|bangsa Persia yang beragama Maniisme]].<ref>{{Harvnb|Gernet|1962|pp=82–83}}.</ref><ref name="Needham, Volume 4, Part 3, 465.">{{Harvnb|Needham|1986d|p=465}}.</ref>
 
Masyarakat Song terlibat dalam kehidupan rumah tangga dan sosial yang vibran dan menikmati berbagai jenis festival publik seperti [[festival Lampion]] dan [[festival Qingming]]. Terdapat perempatan-perempatan hiburan di kota-kota besar yang menyediakan hiburan sepanjang malam. Terdapat pula dalang boneka, pemain akrobat, aktor teater, penelan pedang, penjinak ular, pendongeng, penyanyi dan pemusik, pelacur, dan tempat-tempat untuk berelaksasi seperti rumah teh, restoran, dan perjamuan besar.<ref name="ebrey et al 2006 167">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=167}}.</ref><ref name="China">{{Citation |last= |first= |year=2007 |title=China |work=[[Encyclopædia Britannica]] |url=http://www.britannica.com/eb/article-71718/China |accessdate=June 28, 2007 }}</ref><ref name="gernet 1962 222–225.">{{Harvnb|Gernet|1962|pp=222–225}}.</ref> Masyarakat berpartisipasi dalam klub-klub sosial dalam jumlah yang besar, mliputi klub minum teh, klub makanan eksotik, klub kolektor barang seni dan antik, klub pecinta kuda, klub penyair, dan klub musik.<ref name="ebrey et al 2006 167"/> [[Opera CinaTiongkok|Drama teatrikal]] juga sangat populer dikalangan elit dan masyarakat umum, walaupun bahasa yang dituturkan oleh aktor di panggung adalah [[bahasa Tionghoa Klasik|bahasa Tionghoa klasik]] dan bukanlah bahasa Tionghoa sehari-hari.<ref name="gernet 1962 223">{{Harvnb|Gernet|1962|p=223}}.</ref><ref>{{Harvnb|Rossabi|1988|p=162}}.</ref> Empat teater drama terbesar di Kaifeng dapat menampung hingga beberapa ribu penonton per teater.<ref name="west 1997 76">{{Harvnb|West|1997|p=76}}.</ref> Terdapat pula permainan catur [[igo]] dan [[xiangqi]] yang dimainkan di rumah untuk melewatkan waktu senggang.
 
=== Ujian pegawai negeri sipil dan ''Shenshi'' (紳士) ===
[[Berkas:Chinesischer Maler des 11. Jahrhunderts (III) 001.jpg|jmpl|kiri|200px|Sebuah lukisan CinaTiongkok abad ke-11]]
Semasa periode Dinasti Song, terdapat perhatian dan tekanan yang lebih luas terhadap sistem perekrutan [[pegawai sipil]] yang didasarkan pada ujian kerajaan. Hal ini bertujuan untuk menyeleksi orang-orang yang paling pantas dalam pemerintahan. Sistem pegawai sipil ini dilembagakan dalam skala kecil semasa [[Dinasti Sui]] dan [[Dinasti Tang|Tang]], namun memasuki periode Song, sistem ini menjadi satu-satunya cara pengangkatan para pejabat dalam pemerintahan.<ref name="ebrey cambridge 145 146">{{Harvnb|Ebrey|1999|pp=145–146}}.</ref> Meluasnya teknologi percetakan membantu penyeberaluasan ajaran-ajaran Konfusius dan mendidik lebih banyak kandidat ujian yang memenuhi syarat.<ref name="ebrey cambridge 147">{{Harvnb|Ebrey|1999|pp=147}}</ref> Hal ini dapat terlihat pada jumlah peserta ujian yang meningkat dari 30.000 peserta pada awal abad ke-11 menjadi 400.000 peserta pada akhir abad ke-13 setiap tahunnya.<ref name="ebrey cambridge 147"/> Sistem ujian pegawai sipil ini mengizinkan [[meritokrasi]], [[mobilitas sosial]], dan kesetaraan yang lebih luas.<ref name="ebrey et al 2006 162"/> Berdasarkan statistik Dinasti Song, Edward A. Kracke, Sudō Yoshiyuki, dan Ho Ping-ti mendukung hipotesis bahwa tidak ada jaminan seseorang akan mendapatkan kedudukan jabatan yang setara dengan orang tuanya hanya karena ia merupakan anak, cucu, ataupun cicit dari salah seorang pejabat di kerajaanya.<ref name="ebrey et al 2006 162">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=162}}.</ref><ref name="hartwell 1982 417">{{Harvnb|Hartwell|1982|pp=417–418}}.</ref><ref name="hymes 1986 35 36">{{Harvnb|Hymes|1986|pp=35–36}}.</ref> Robert Hartwell dan Robert P. Hymes mengkritik model hipotesis ini dengan menyatakan bahwa model ini terlalu menekankan pada peran [[keluarga inti]] manakala mengabaikan peranan keluarga jauh dan realitas demografi Song pada saat itu, yakni bahwa terdapat sejumlah besar pria pada tiap-tiap generasi yang tidak memiliki anak lelaki yang bertahan hidup.<ref name="hartwell 1982 417"/><ref name="hymes 1986 35 36"/> Banyak pula masyarakat yang merasa terampas haknya oleh apa yang mereka pandang sebagai sistem birokrasi yang memfavoritkan masyarakat kelas pemilik tanah yang dapat membiayai pendidikan dengan mudah.<ref name="ebrey et al 2006 162"/> Salah satu kritik terhadap sistem ini datang dari seorang pejabat dan penyair yang terkenal [[Su Shi]]. Namun, Su sendiri pun merupakan produk sistem tersebut, seiring dengan berubahnya identitas, kebiasaan, dan perilaku para pejabat yang menjadi kurang aristokratik dan menjadi lebih birokratik pada transisi periode Tang ke Song.<ref name="ebrey et al 2006 159">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=159}}.</ref> Pada awal berdirinya dinasti, jabatan-jabatan pemerintahan secara disproporsional dipegang oleh dua kelompok elit sosial, yaitu kelompok elit yang memiliki hubungan dengan Kaisar dan kelompok elit profesional yang menggunkan status klan, koneksi keluarga, dan perkawinan untuk mengamankan posisi jabatan.<ref>{{Harvnb|Hartwell|1982|pp=405–413}}.</ref> Pada akhir abad ke-11, kedua kelompok elit tersebut perlahan-lahan menghilang dan digantikan oleh berbagai keluarga Shenshi (紳士).<ref>{{Harvnb|Hartwell|1982|pp=416–420}}.</ref>
 
[[Berkas:Porcelaine chinoise Guimet 241101.jpg|jmpl|ka|200px|Berbagai peralatan keramik dari [[Zhejiang]] abad ke-13]]
[[Berkas:Wang Juzheng's Spinning Wheel.jpg|200px|jmpl|''Roda berputar'', sebuah lukisan yang dilukis oleh artis Song Utara Wang Juzheng]]
Oleh karena pertumbuhan populasi CinaTiongkok yang meningkat drastis dan jumlah pengangkatan pejabat yang terbatas (sekitar 20.000 pejabat aktif semasa periode Song), golongan ''Shenshi'' (紳士) mengambil alih tugas-tugas pemerintahan pada tingkat terbawah.<ref name="fairbank goldman 1992 106">{{Harvnb|Fairbank|Goldman|2006|p=106}}.</ref> Selain para pejabat yang diangkat oleh pemerintah, yang menjadi anggota golongan sosial elit ini adalah para kandidat ujian, para peserta ujian yang telah lulus tapi belum diangkat, para pengajar, dan pejabat-pejabat yang telah pensiun.<ref name="fairbank goldman 1992 101 106">{{Harvnb|Fairbank|Goldman|2006|pp=101–106}}.</ref> Orang-orang yang terpelajar ini mengawasi urusan-urusan daerah lokal dan mensponsori fasilitas-fasilitas yang diperlukan oleh komunitas lokal yang diawasi; Hakim-hakim lokal yang diutus oleh pemerintah ke suatu daerah juga bergantung pada kerjasama dengan beberapa ataupun banyak kalangan elit ''shenshi'' daerah tersebut.<ref name="fairbank goldman 1992 106"/> Sebagai contohnya, pemerintah Song -kecuali pada masa pemerintahan Kaisar Song Huizong- menyisihkan sedikit sekali pendapatan negara untuk membiayai sekolah-sekolah tingkat prefektur (州-''zhou'') dan kabupaten (縣-''xian''). Pembiayaan sekolah-sekolah tersebut didapatkan dari pembiayaan privat.<ref>{{Harvnb|Yuan|1994|pp=196–199}}</ref> Terbatasnya peranan pejabat-pejabat pemerintahan ini berbeda dengan peran pejabat pada periode awal Dinasti Tang (618–907), di mana pemerintah secara ketat meregulasi pasar dan pemerintahan daerah. Pada zaman Dinasti Song, pemerintah melepaskan peranannya dalam meregulasi perdagangan dan sebaliknya bergantung pada anggota ''shenshi'' untuk mengerjakan tugas-tugas yang diperlukan dalam komunitas lokal.<ref name="fairbank goldman 1992 106"/>
 
Golongan ''shenshi'' berbeda dari masyarakat lain karena hasrat intelektual dan pengoleksian barang kuno mereka,<ref name="ebrey et al 2006 162 163">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|pp=162–163}}</ref><ref name="ebrey cambridge 148">{{Harvnb|Ebrey|1999|p=148}}.</ref><ref name="fairbank goldman 1992 104">{{Harvnb|Fairbank|Goldman|2006|p=104}}.</ref> sementara rumah-rumah tuan tanah yang penting menarik perhatian berbagai macam orang istana, termasuk pengrajin, seniman, guru, dan penghibur.<ref name="gernet 1962 92 93">{{Harvnb|Gernet|1962|pp=92–93}}.</ref> Meski diremehkan oleh pejabat elit yang lulus ujian, perdagangan tetap menjadi salah satu unsur yang penting dalam budaya dan masyarakat Song.<ref name="China"/> Pejabat dan ahli akan dianggap remeh oleh rekannya jika ia mencoba mencari uang selain dari gaji resminya; namun, tetap banyak pejabat dan ahli yang berdagang lewat agen perantara.<ref>{{Harvnb|Gernet|1962|pp=60–61, 68–69}}.</ref>
 
=== Hukum, keadilan, dan ilmu forensik ===
[[Berkas:Chinesischer Maler des 12. Jahrhunderts (II) 001.jpg|ka|jmpl|Sebuah lukisan CinaTiongkok dari abad ke-12.]]
Undang-undang dari masa Dinasti Tang masih banyak dipertahankan pada masa Dinasti Song, dan tetap menjadi dasar [[hukum tradisional CinaTiongkok]] hingga era modern.<ref name="ebrey et al 2006 161">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=161}}.</ref> Penegak hukum daerah bertugas menegakkan hukum dan menjaga ketertiban di kota dan kadang-kadang mengawasi pedesaan.<ref name="McKnight 1992 155 157">{{Harvnb|McKnight|1992|pp=155–157}}.</ref> Sementara itu, hakim resmi yang mengawal kasus pengadilan tidak hanya harus menguasai hukum tertulis, tetapi juga mengangkat moralitas dalam masyarakat.<ref name="ebrey et al 2006 161"/> Hakim seperti [[Bao Qingtian]] (999–1062) harus menjadi hakim yang jujur, bermoral, dan tidak pernah gagal menerapkan asas-asasnya. Hakim Song bertugas menentukan siapa yang bersalah dan menjatuhkan hukuman yang tepat (seringkali [[hukuman pukulan rotan]]).<ref name="ebrey et al 2006 161"/><ref name="gernet 1962 107"/> Terdakwa yang dibawa ke pengadilan karena kejahatan kriminal atau sipil tidak dipandang tak bersalah hingga bukti menunjukkan yang sebaliknya, sementara sang penuduh sendiri juga sangat dicurigai oleh hakim.<ref name="gernet 1962 107">{{Harvnb|Gernet|1962|p=107}}.</ref> Akibat mahalnya biaya pengadilan serta pemenjaraan langsung bagi orang yang bersalah, rakyat Song lebih suka menyelesaikan sengketa tanpa melibatkan pengadilan.<ref name="gernet 1962 107"/>
 
''[[Meng Xi Bi Tan]]'' karya Shen Kuo mengkritik kepercayaan [[anatomi]] tradisional CinaTiongkok (misalnya, Shen Kuo berpendapat bahwa hanya ada dua katup tenggorokan dan bukan tiga); karya ini mungkin mendorong ketertarikan akan [[otopsi]] setelah kematian di Tiongkok selama abad ke-12.<ref name="sivin III 30 31">{{Harvnb|Sivin|1995|pp=30–31}}</ref><ref name="sivin III 30 31 footnote">{{Harvnb|Sivin|1995|pp=30–31, footnote 27}}.</ref> Dokter dan hakim yang bernama [[Song Ci]] (1186–1249) menulis karya yang memelopori ilmu forensik di Tiongkok yang mampu menentukan sebab kematian (dicekik, diracuni, ditenggelamkan, dll) suatu mayat dan membuktikan apakah kematian diakibatkan oleh pembunuhan, bunuh diri, atau kecelakaan.<ref name="gernet 1962 170">{{Harvnb|Gernet|1962|p=170}}.</ref> Song Ci menekankan perilaku [[koroner]] (pejabat yang memeriksa sebab kematian) yang tepat dan pencatatan proses penentuan sebab kematian oleh juru tulis resmi.<ref name="sung 1981 12">{{Harvnb|Sung|1981|pp=12, 72}}.</ref>
 
=== Militer dan metode peperangan ===
Baris 147:
Angkatan laut Song berperan penting dalam konsolidasi kekaisaran pada abad ke-10; selama peperangan melawan [[Tang Selatan]], angkatan laut Song menerapkan taktik seperti melindungi [[jembatan ponton]] yang besar di [[Sungai Yangtze]] untuk mengamankan pergerakan tentara dan persediaan.<ref name="graff higham 2002 87">{{Harvnb|Graff|Higham|2002|p=87}}.</ref> Di Dinasti Song terdapat beberapa kapal besar yang mampu mengangkut 1.000 tentara,<ref name="graff higham 2002 86 87">{{Harvnb|Graff|Higham|2002|pp=86–87}}.</ref> sementara [[perahu kincir air]] dianggap sebagai perahu tempur yang sangat penting untuk memenangkan pertempuran laut.<ref name="graff higham 2002 86 87"/><ref name="needham volume 4 part 3 422">{{Harvnb|Needham|1986d|p=422}}.</ref>
 
Dalam pertempuran pada 23 Januari 971, panah api besar yang ditembak oleh pemanah silang Dinasti Song berhasil membinasakan korps [[gajah perang]] [[Han Selatan]].<ref name="schafer 1957 291">{{Harvnb|Schafer|1957|p=291}}.</ref> Berkat kemenangan ini, Han Selatan berhasil dintundukkan, dan korps gajah perang tidak lagi digunakan sebagai divisi reguler dalam angkatan bersenjata CinaTiongkok.<ref name="schafer 1957 291"/>
 
Terdapat 347 risalah militer yang ditulis pada masa Dinasti Song, seperti yang dicantumkan oleh teks sejarah ''Song Shi'' (disusun tahun 1345).<ref name="needham volume 5 part 7 19">{{Harvnb|Needham|1986e|p=19}}.</ref> Namun, hanya sedikit risalah yang masih bertahan, seperti ''[[Wujing Zongyao]]'' yang ditulis pada tahun 1044. Risalah tersebut merupakan buku pertama yang mencantumkan formula untuk mesiu.<ref name="needham volume 5 part 7 119">{{Harvnb|Needham|1986e|p=119}}.</ref><ref name="needham volume 5 part 7 122 124">{{Harvnb|Needham|1986e|pp=122–124}}.</ref> Selain itu, ''Wujing Zongyao'' juga menyajikan rincian dan gambaran [[pelempar api]] pompa piston ganda, dan juga instruksi untuk merawat dan memperbaiki komponen dan peralatan yang digunakan.<ref name="needham volume 5 part 7 82 84">{{Harvnb|Needham|1986e|pp=82–84}}.</ref>
Baris 153:
=== Seni, sastra, dan filsafat ===
[[Berkas:Wood Bodhisattva.jpg||ka|jmpl|Patung kayu [[Bodhisatwa]] dari masa Dinasti Song (960–1279).]]
Seni visual pada masa Dinasti Song mengalami kemajuan dengan adanya perkembangan baru dalam lukisan lanskap dan potret. Seni seperti melukis, ber[[puisi]], dan menulis [[kaligrafi]] merupakan waktu luang bagi golongan ''shenshi''.<ref name="ebrey et al 2006 81 83">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|pp=81–83}}</ref> Penyair dan negarawan Su Shi dan rekannya [[Mi Fu]] (1051–1107) gemar mengoleksi barang antik, dan seringkali meminjam atau membeli seni untuk dipelajari dan disalin.<ref name="ebrey et al 2006 163"/> Sastra dan persajakan mengalami kemajuan karena kepopulerannya yang terus meningkat dan dikembangkannya [[ci (puisi)|gaya puisi ci]]. Volume-volume ensiklopedia disusun, seperti [[historiografi]] dan risalah teknik. Contohnya adalah teks [[sejarah universal]] ''[[Zizhi Tongjian]]'' yang disusun menjadi 1.000 volume yang mengandung 9,4 juta [[aksara CinaTionghoa]]. Aliran [[sastra perjalanan]] juga menjadi populer berkat tulisan [[Fan Chengda]] (1126–1193) dan Su Shi. Su Shi sendiri unik karena menulis esai perjalanan harian dengan gaya penulisan persuasif untuk mendukung suatu argumen filosofis.<ref name="hargett 1985 74 76">{{Harvnb|Hargett|1985|pp=74–76}}.</ref> Meskipun gaya direktori geografis lokal sudah ada di Tiongkok semenjak abad ke-1, pada masa Dinasti Song gaya baru yang telah matang yang disebut "risalah perihal suatu tempat" atau ''fangzhi'' menggantikan gaya lama "panduan peta" atau ''tujing''.<ref name="bol 2001 44">{{Harvnb|Bol|2001|p=44}}.</ref>
 
Istana kaisar dipenuhi dengan pelukis, penulis kaligrafi, penyair, dan pencerita. [[Kaisar Song Huizong|Kaisar Huizong]] juga merupakan seniman dan pelindung seni yang terkenal. Contoh pelukis istana yang sangat terhormat adalah [[Zhang Zeduan]] (1085–1145), yang melukis lukisan panorama ''[[Di Sepanjang Sungai Selama Festival Qingming|Qingming Shanghe Tu]]'' (Di Sepanjang Sungai Selama Festival Qingming). [[Kaisar Song Gaozong|Kaisar Gaozong]] melancarkan proyek seni besar-besaran yang dikenal dengan nama ''[[Hujia Shiba Pai]]'' (Delapan Belas Lagu Suling Pengembara) yang didasarkan dari kisah kehidupan [[Cai Wenji]] (b. 177). Proyek seni ini merupakan langkah diplomatik untuk Dinasti Jin agar ibunda Kaisar dibebaskan.<ref name="ebrey cambridge 151">{{Harvnb|Ebrey|1999|p=151}}.</ref>
 
[[Berkas:Chinesischer Maler von 1238 001.jpg||jmpl|kiri|lurus|Potret pendeta Buddha [[Zen]] [[Wuzhun Shifan]] yang dilukis pada tahun 1238.]]
Dalam dunia [[filsafat]], pengaruh [[Buddhisme CinaTiongkok]] telah memudar, namun pengaruhnya dalam dunia seni dan amal biara masih terasa. Buddhisme sangat memengaruhi pergerakan [[Neo-Konfusianisme]] yang dipimpin oleh [[Cheng Yi (filsuf)|Cheng Yi]] (1033–1107) dand [[Zhu Xi]] (1130–1200).<ref name="ebrey et al 2006 168"/> Konsep [[universalisme]] [[etika]] dalam Buddha [[Mahayana]] memengaruhi Fan Zhongyan dan Wang Anshi,<ref name="wright 1959 93">{{Harvnb|Wright|1959|p=93}}.</ref> sementara [[metafisika]] Buddha sangat berdampak bagi doktrin pra-Neo-Konfusianisme Cheng Yi.<ref name="ebrey et al 2006 168">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=168}}.</ref> Karya filosofis Cheng Yi sendiri pada gilirannya memengaruhi Zhu Xi. Meskipun penulisannya tidak diterima oleh rekan kontemporernya, penjelasan dan penekanan Zhu terhadap [[Empat Buku]] sebagai pengenalan Konfusianisme menjadi dasar doktrin Neo-Konfusianisme. Pada tahun 1241, atas sokongan [[Kaisar Song Lizong|Kaisar Lizong]], Empat Buku dan penjelasan Zhu Xi menjadi persyaratan standar bagi orang yang ingin lulus ujian pegawai negeri.<ref name="ebrey et al 2006 169">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=169}}.</ref> Negara-negara Asia Timur seperti [[Jepang]] dan [[Korea]] juga menerapkan ajaran Zhu Xi, yang dikenal dengan nama Shushigaku (朱子学, Mazhab Zhu Xi) di Jepang dan Jujahak (주자학) di Korea. Sementara itu, pengaruh Buddhisme tampak pula dalam berbagai lukisan seperti ''Pencucian [[Arhat|Luohan]]'' karya [[Lin Tinggui]]. Namun, Buddhisme juga menuai kritikan dan bahkan cibiran. Negarawan dan sejarawan [[Ouyang Xiu]] (1007–1072) menyebut agama tersebut sebagai "kutukan" yang hanya bisa disembuhkan dengan menghapuskannya dari [[budaya CinaTiongkok]] dan menggantikannya dengan Konfusianisme.<ref name="wright 1959 88 89">{{Harvnb|Wright|1959|pp=88–89}}.</ref> Buddhism tidak akan mengalami kebangkitan yang sesungguhnya dalam masyarakat Tionghoa hingga [[Dinasti Yuan]] Mongol berkuasa, saat [[Kublai Khan]] mendukung [[Buddhisme Tibet]] dan [[Drogön Chögyal Phagpa]] sebagai [[lama]]. Tidak hanya itu, sekte [[Nestorianisme]] dalam [[Kekristenan]], yang telah memasuki CinaTiongkok pada masa Dinasti Tang, juga akan mengalami kebangkitan pada masa Dinasti Yuan.<ref name="gernet 1962 215">{{Harvnb|Gernet|1962|p=215}}.</ref>
 
=== Makanan dan pakaian ===
Baris 166:
Perempuan di Dinasti Song mengenakan pakaian panjang, blus yang mencapai kaki, rok, dan jaket dengan lengan panjang atau pendek, sementara perempuan dari keluarga kaya dapat mengenakan selendang ungu di sekitar pundak mereka.<ref name="gernet 1962 129"/> Pakaian perempuan dikencangkan di sebelah kiri, sementara pakaian laki-laki di sebelah kanan.<ref name="gernet 1962 129">{{Harvnb|Gernet|1962|p=129}}.</ref>
 
Ada banyak [[menu]] [[restoran]] dan [[kedai]] dan [[entrée]] untuk pesta, perjamuan, festival, dan karnaval,<ref name="gernet 1962 133">{{Harvnb|Gernet|1962|p=133}}.</ref> yang terdiri dari makanan yang mewah dan beragam macam untuk penduduk dari kelas atas. Mereka dapat memilih berbagai macam daging, seperti [[udang]], [[angsa]], [[kerang]], [[rusa]], [[kelinci]], [[partridge]], [[pegar|ayam pegar]], [[burung Francolin|burung francolin]], [[burung puyuh]], [[rubah]], [[luak]], [[tiram]], [[kepiting]], dan masih banyak lagi.<ref name="gernet 1962 134 137">{{Harvnb|Gernet|1962|pp=134–137}}.</ref><ref name="rossabi 1988 78">{{Harvnb|Rossabi|1988|p=78}}.</ref><ref name="west 1997 73">{{Harvnb|West|1997|p=73}}.</ref> Dalam budaya CinaTiongkok, produk [[susu]] tidak tersedia, daging [[sapi]] jarang dimakan karena diperlukan untuk mengangkut, dan [[anjing]] tidak dimakan oleh orang kaya, sementara orang miskin dapat memakan anjing jika perlu (namun bukan bagian dari makanan sehari-hari).<ref name="gernet 1962 135–136">{{Harvnb|Gernet|1962|pp=135–136}}.</ref> Rakyat Song juga mengonsumsi [[kurma]], [[kismis]], [[jujube]], [[pir]], [[plum]], [[aprikot]], jus pir, jus [[leci]], minuman jahe dan [[madu]], jus [[pepaya]], [[lada Sichuan]], [[jahe]], [[pimento]], [[kecap]], [[minyak nabati]], [[minyak wijen]], [[garam]], dan [[cuka]].<ref name="gernet 1962 133"/><ref name="rossabi 1988 78"/><ref>{{Harvnb|Gernet|1962|pp=134–138}}.</ref><ref name="west 1997 86">{{Harvnb|West|1997|p=86}}.</ref>
 
== Ekonomi, industri, dan perdagangan ==
[[Berkas:Qingming Festival 2.jpg|jmpl|ka|300px|Lukisan [[Zhang Zeduan]] (1085–1145) yang berjudul ''[[Qingming Shanghe Tu]]'' (Di Sepanjang Sungai Selama Festival Qingming.]]
Ekonomi Dinasti Song merupakan salah satu yang paling sejahtera dan maju pada abad pertengahan. Dinasti Song menanamkan modalnya dalam [[perseroan terbatas]] dan perahu layar saat keuntungan dari perdagangan luar negeri dan domestik di sepanjang [[Terusan Besar CinaTiongkok]] dan Sungai Yangtze diperoleh.<ref name="ebrey et al 2006 157">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=157}}.</ref> Keluarga pedagang dan bisnis swasta yang penting diperbolehkan menguasai industri yang tidak di[[monopoli]] pemerintah.<ref name="ebrey et al 2006 164"/><ref name="needham volume 4 part 2 23"/> Industri swasta dan pemerintah sama-sama penting dalam memenuhi kebutuhan rakyat Song.<ref name="ebrey et al 2006 164"/><ref name="needham volume 4 part 2 23">{{Harvnb|Needham|1986c|p=23}}.</ref> Pengrajin dan pedagang membentuk serikat, dan pemerintah harus berurusan dengan serikat tersebut saat membebani pajak, memerlukan barang, dan menetapkan upah minimum pekerja dan harga barang.<ref name="ebrey et al 2006 157"/><ref name="gernet 1962 88 94">{{Harvnb|Gernet|1962|pp=88, 94}}.</ref>
 
[[Berkas:Song Dynasty Porcelain.jpg||jmpl|ka|''Kiri'': Vas Song Utara; ''Tengah'': Mangkuk Song Utara atau Selatan; ''Kanan'': Model miniatur lumbung dari Song Selatan.]]
Baris 177:
Pendapatan tahunan Song dalam bentuk mata uang logam tembaga pada tahun 1085 tercatat sebesar enam miliar koin.<ref name="ebrey et al 2006 156">{{Harvnb|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=156}}.</ref> Kemajuan paling penting dalam ekonomi Song adalah diprakarsarainya percetakan uang kertas, yang disebut [[Jiaozi (mata uang)|Jiaozi]].<ref name="ebrey et al 2006 156"/> Untuk mencetak uang kertas, pemerintah mendirikan beberapa pabrik di kota [[Huizhou]], [[Chengdu]], [[Hangzhou]], dan [[Anqi]].<ref name="needham volume 5 part 1 48">{{Harvnb|Needham|1986e|p=48}}.</ref> Jumlah orang yang dipekerjakan dalam pabrik tersebut besar; pada tahun 1175, pabrik di Hangzhou tercatat mempekerjakan lebih dari seribu pekerja dalam satu hari.<ref name="needham volume 5 part 1 48"/>
 
Kekuatan ekonomi Dinasti Song sangat memengaruhi oleh ekonomi asing. [[Al-Idrisi]] dari [[Maroko]] pada tahun 1154 menulis kegagahan kapal pedagang CinaTiongkok di [[Samudra Hindia]] dan perjalanan tahunan mereka yang membawa besi, pedang, sutra, beludru, porselen, dan berbagai macam tekstik ke tempat seperti [[Aden]] ([[Yemen]]), [[Sungai Indus]], dan [[Efrat]] (kini Irak).<ref name="shen 1996 159–161"/> Sebaliknya, orang asing juga memengaruhi ekonomi CinaTiongkok. Misalnya, banyak orang [[Muslim]] dari Asia Barat dan Tengah yang datang ke Tiongkok untuk berdagang, dan berperan penting dalam ekspor-impor, sementara beberapa di antaranya bahkan ditunjuk sebagai pejabat yang bertugas mengawasi urusan ekonomi.<ref name="Needham, Volume 4, Part 3, 465."/><ref>{{Citation | url = http://web.archive.org/web/20070208180239/www.bbc.co.uk/religion/religions/islam/history/china_print.html | title = Islam in China (650–present): Origins | accessdate = 2007-08-01 | work = Religion & Ethics - Islam | publisher = BBC}}</ref> Perdagangan dengan Pasifik Selatan, dunia Hindu, [[dunia Islam]], dan Afrika Timur memperkaya para pedagang dan memacu pertumbuhan industri pembangunan kapal di [[Fujian]].<ref name="golas">{{Citation |last=Golas |first=Peter |title=Rural China in the Song |journal=The Journal of Asian Studies |year=1980 |volume=39 |issue=2 |pages=291–325 |doi=10.2307/2054291 |jstor=2054291}}</ref> Namun, terdapat pula risiko dalam melakukan perdagangan luar negeri yang jauh. Untuk mengurangi risiko kerugian, menurut sejarawan Ebrey, Walthall, dan Palais:
 
<blockquote>Penanam modal [Dinasti Song] biasanya menanamkan modalnya di banyak kapal, dan masing-masing kapal memiliki banyak penanam modal. Seorang pengamat memperhatikan bahwa hasrat untuk menanamkan modal di bidang perdagangan luar negeri telah menyebabkan arus keluar uang tembaga. Ia menulis, 'Orang di sepanjang pantai mengenal dengan baik pedagang yang berdagang di luar negeri, baik karena mereka adalah rekan sebangsa atau merupakan kenalan pribadi....[Mereka memberikan para pedagang tersebut] uang untuk membeli dan membawa kembali barang asing. Mereka menanamkan modal dari sepuluh hingga ratusan deret uang, dan seringkali memperoleh keuntungan beberapa ratus persen'.<ref name="ebrey et al 2006 159"/></blockquote>
Baris 184:
[[Berkas:Trebuchet1-intransit.jpg|jmpl|ka|200px|Ilustrasi sebuah [[trebuset]] di manuskrip ''[[Wujing Zongyao]]'' pada tahun 1044. Trebuset semacam ini digunakan untuk melemparkan bom.<ref name="needham volume 5 part 7 117"/>]]
=== Mesiu ===
Kemajuan dalam teknologi senjata yang dipicu oleh bubuk mesiu, termasuk perkembangan [[pelempar api]] awal, [[granat]] eksplosif, [[senjata api]], [[meriam]], dan [[ranjau darat]], memampukan Dinasti Song untuk mengusir musuh mereka hingga kejatuhannya pada abad ke-13.<ref name="needham volume 5 part 7 80">{{Harvnb|Needham|1986e|p=80}}.</ref><ref name="needham volume 5 part 7 82">{{Harvnb|Needham|1986e|p=82}}.</ref><ref name="needham volume 5 part 7 220–221">{{Harvnb|Needham|1986e|pp=220–221}}.</ref><ref name="needham volume 5 part 7 192">{{Harvnb|Needham|1986e|p=192}}.</ref><ref>{{Harvnb|Rossabi|1988|p=79}}.</ref> Manuskrip ''[[Wujing Zongyao]]'' pada tahun 1044 merupakan buku pertama dalam sejarah yang menyajikan bahan bubuk mesiu dan pemanfaatannya sebagai berbagai macam bom.<ref name="needham volume 5 part 7 117">{{Harvnb|Needham|1986e|p=117}}.</ref> Saat berperang melawan [[Mongol]], pada tahun 1259 pejabat Li Zengbo menulis dalam karyanya ''Kezhai Zagao, Xugaohou'' bahwa kota [[Qingzhou]] sedang memproduksi satu hingga dua ribu bom berselubung besi setiap bulannya, dan mengirim sepuluh hingga dua puluh ribu bom tersebut ke [[Xiangyang]] dan Yingzhou.<ref name="needham volume 5 part 7 173 174">{{Harvnb|Needham|1986e|pp=173–174}}.</ref> Sebaliknya, bangsa Mongol mempekerjakan tentara CinaTiongkok utara dan menggunakan jenis mesiu yang sama untuk melawan Song.<ref name="needham volume 5 part 7 174 175">{{Harvnb|Needham|1986e|pp=174–175}}.</ref> Pada abad ke-14, senjata api dan meriam juga dapat ditemui di Eropa, India, dan Timur Tengah, pada masa awal bubuk mesiu.
 
=== Pengukuran jarak dan navigasi mekanis ===
Semenjak masa [[Dinasti Han]], saat negara harus mengukur jarak yang ditempuh di kekaisaran, orang Tiongkok menggunakan alat [[odometer]].<ref name="needham volume 4 part 2 283">{{Harvnb|Needham|1986c|p=283}}.</ref> Odometer CinaTiongkok berbentuk dokar. Gigi dalamnya berfungsi dari gerak rotasi roda, dan satuan jarak [[li]] ditandai dengan alarm drum atau bel.<ref name="needham volume 4 part 2 281–284">{{Harvnb|Needham|1986c|pp=281–282}}.</ref> Spesifikasi odometer pada abad ke-11 ditulis oleh Kepala Bendahara Lu Daolong, yang banyak dikutip dalam teks sejarah ''Song Shi'' (disusun tahun 1345).<ref name="needham volume 4 part 2 283 284">{{Harvnb|Needham|1986c|pp=283–284}}.</ref> Pada masa Dinasti Song, odometer dipadu dengan alat mekanik kuno lainnya yang disebut [[kereta yang mengarah ke selatan]].<ref name="needham volume 4 part 2 291">{{Harvnb|Needham|1986c|p=291}}.</ref> Alat yang awalnya ditemukan oleh [[Ma Jun]] pada abad ke-3 ini menggabungkan [[diferensial (mesin mekanik)|gigi diferensial]] yang membuat figur yang dimuat di atas kereta untuk selalu mengarah ke selatan.<ref name="needham volume 4 part 2 287">{{Harvnb|Needham|1986c|p=287}}.</ref>
 
=== ''Polymath'', penemuan, dan astronomi ===
Baris 199:
=== Matematika dan kartografi ===
[[Berkas:Song Dynasty Map.JPG|jmpl|ka|''Yu Ji Tu'' atau ''Peta Jalur Yu Gong'' yang diukir di batu pada tahun 1137.]]
Ada banyak kemajuan dalam [[matematika CinaTiongkok]] pada masa Dinasti Song. Buku yang diterbitkan pada tahun 1261 oleh matematikawan [[Yang Hui]] (c. 1238–1298) menyajikan ilustrasi [[segitiga Pascal]] versi CinaTiongkok, meskipun konsep tersebut sudah dideskripsikan oleh Jia Xian pada tahun 1100.<ref>{{Harvnb|Needham|1986b|pp=134–137}}.</ref> Yang Hui juga menulis aturan untuk membentuk susunan kombinasi dalam [[segi empat ajaib]], mencantumkan bukti teoretis untuk dalil [[parallelogram]] [[Euklides]], dan menggunakan koefisien negatif 'x' dalam [[persamaan kuadrat]].<ref>{{Harvnb|Needham|1986b|pp=46, 59–60, 104}}.</ref> Semasa dengan Yang, [[Qin Jiushao]] (c. 1202–1261) adalah orang pertama yang memperkenalkan lambang nol dalam matematika CinaTiongkok;<ref>{{Harvnb|Needham|1986b|p=43}}.</ref> sebelumnya hanya ruang kosong yang digunakan.<ref>{{Harvnb|Needham|1986b|pp=62–63}}.</ref> Ia juga dikenal akan karyanya tentang [[teorema sisa Tiongkok|teorema sisa]], [[rumus Heron]], dan penentuan [[titik balik matahari]] [[musim dingin]]. Karya besar Qin adalah ''[[Shushu Jiuzhang]]'' (Risalah Matematika dalam Enam Bab) yang diterbitkan pada tahun 1247.
 
[[Geometri]] merupakan ilmu yang penting dalam [[kartografi]]. Peta CinaTiongkok paling awal berasal dari abad ke-4,<ref name="hsu 1993 90 93">{{Harvnb|Hsu|1993|pp=90–93}}.</ref> namun berkat [[Pei Xiu]] (224–271) konsep ketinggian topografis, [[acuan grid|grid persegi panjang]], dan skala diterapkan dalam peta.<ref name="hsu 1993 96 97">{{Harvnb|Hsu|1993|pp=96–97}}</ref><ref name="needham volume 3 538 540">{{Harvnb|Needham|1986b|pp=538–540}}.</ref> Dengan mengikuti tradisi panjang, Shen Kuo membuat ''[[raised-relief map]]'', sementara petanya yang lain menyajikan skala 1:900.000.<ref name="sivin III 22"/><ref name="temple 179">{{Harvnb|Temple|1986|p=179}}.</ref> Peta kuadrat dari tahun 1137 yang terukir di blok batu mengikuti skala grid seragam sebesar 100 li untuk setiap grid, dan dapat memetakan pantai dan sungai di Tiongkok hingga India secara akurat.<ref>{{Harvnb|Needham|1986b|pp=547–549, Plate LXXXI}}</ref> Lebih lagi, peta terrain tertua di dunia berasal dari ensiklopedia Yang Jia pada tahun 1155, yang menampilkan CinaTiongkok Barat tanpa sistem grid (yang merupakan ciri peta CinaTiongkok yang dibuat secara profesional).<ref>{{Harvnb|Needham|1986b|pp=549, Plate LXXXII}}</ref> Meskipun pembuat direktori geografis sudah ada semenjak tahun 52 pada masa Dinasti Han dan telah disertai dengan peta ilustratif (CinaTionghoa: ''tujing'') semenjak masa [[Dinasti Sui]], petunjuk perjalanan berilustrasi lebih banyak beredar pada masa Dinasti Song, yang bermanfaat untuk bidang politik, administratif, dan militer.<ref>{{Harvnb|Hargett|1996|pp=406, 409–412}}.</ref>
 
=== Percetakan huruf lepas ===
Baris 207:
Percetakan [[huruf lepas]] dipelopori oleh seniman [[Bi Sheng]] (990–1051), yang pertama kali dideskripsikan oleh ilmuwan dan negarawan Shen Kuo dalam karyanya ''[[Meng Xi Bi Tan]]'' (Esai Kolam Mimpi) pada tahun 1088.<ref name="needham volume 5 part 1 201 203">{{Harvnb|Needham|1986e|pp=201–203}}.</ref><ref name="sivin III 27"/> Koleksi [[rupa huruf]] Bi Sheng diturunkan ke salah satu keponakan Shen Kuo, dan secara hati-hati dipelihara.<ref name="sivin III 27">{{Harvnb|Sivin|1995|p=27}}.</ref><ref name="needham volume 4 part 2 33">{{Harvnb|Needham|1986c|p=33}}.</ref> Percetakan huruf lepas menyempurnakan penggunaan [[metode percetakan balok kayu]] yang sudah menyebar. Kemajuan dalam bidang percetakan ini sangat membantu bidang pendidikan dan pejabat karena lebih banyak buku yang dapat diproduksi dengan lebih cepat, dan juga biaya percetakan besar-besaran lebih murah daripada menyalin satu per satu dengan tulisan tangan.<ref name="ebrey cambridge 147"/><ref name="ebrey et al 2006 159"/> Dengan semakin meluasnya percetakan pada periode Song, [[mobilitas sosial]] pun meningkat dan orang terdidik dan ahli menjadi semakin banyak; jumlah ahli berkembang pesat dari abad ke-11 hingga 13.<ref name="ebrey cambridge 147"/><ref>{{Harvnb|Ebrey|2006|pp=159–160}}.</ref>
 
Percetakan huruf lepas yang ditemukan oleh Bi Sheng pada akhirnya dikalahkan oleh percetakan balok kayu karena batasan sistem penulisan aksara CinaTionghoa, namun percetakan huruf lepas masih tetap digunakan dan terus diperbaiki pada periode berikutnya. Pejabat [[Dinasti Yuan]] [[Wang Zhen (pejabat)|Wang Zhen]] ([[floruit|fl.]] 1290–1333) menerapkan proses penyusunan huruf yang lebih cepat, mengganti perangkat karakter bergerak tanah liat Bi dengan kayu, dan mencoba menggunakan penggerak timah-logam.<ref>{{Harvnb|Needham|1986e|pp=206–208, 217}}.</ref> Pelindung percetakan yang kaya dari [[Dinasti Ming]] [[Hua Sui]] (1439–1513) membuat penggerak logam CinaTiongkok pertama (menggunakan perunggu) pada tahun 1490.<ref>{{Harvnb|Needham|1986e|pp=212–213}}.</ref> Pada tahun 1638, surat kabar Beijing mengganti proses percetakan mereka dari kayu menjadi penggerak.<ref>{{Harvnb|Brook|1998|p=xxi}}</ref> Namun, baru pada masa [[Dinasti Qing]] proyek percetakan besar-besaran mulai menggunakan percetakan huruf lepas, seperti percetakan enam puluh enam salinan 5.020 volume ensiklopedia ''[[Gujin Tushu Jicheng]]'' (''Koleksi Lengkap Ilustrasi dan Penulisan dari Masa Paling Awal hingga Sekarang'') pada tahun 1725, yang memerlukan pembuatan 250.000 karakter percetakan huruf lepas dalam bentuk perunggu.<ref>{{Harvnb|Needham|1986e|pp=215–216}}.</ref> Pada abad ke-19, [[mesin cetak]] Eropa menggantikan metode percetakan huruf lepas CinaTiongkok, sementara percetakan balok kayu masih digunakan jarang-jarang untuk alasan estetis.
 
=== Teknik hidrolik dan nautika ===