23.422
suntingan
Rahmatdenas (bicara | kontrib) |
Rahmatdenas (bicara | kontrib) |
||
'''Masjid Raya Sumatera Barat '''adalah masjid terbesar di [[Sumatera Barat]], terletak menghadap [[Jalan Khatib Sulaiman, Padang|Jalan Khatib Sulaiman]], [[Padang Utara, Padang|Kecamatan Padang Utara]], [[Kota Padang|Kota Padang.]] Dimulai dengan batu pertama pada 21 Desember 2007, masjid ini rampung pada 4 Januari 2019 dengan total biaya Rp315–350 miliar. Pembangunannya dikerjakan secara bertahap karena keterbatasan anggaran dari provinsi.
Meski tidak rutin, Masjid Raya Sumatera Barat telah dipusatkan sebagai tuan rumah kegiatan keagamaan skala regional seperti [[Tabligh Akbar|tablig akbar]], pertemuan jemaah, penyelenggaraan Salat Ied hingga Salat Jumat setiap minggunya. Sejak awal tahun 2012, pemerintah provinsi memusatkan kegiatan wirid rutin jajaran [[pegawai negeri sipil]] untuk memperkenalkan masjid.<ref name="alternatif">{{cite web | url = http://www.antarasumbar.com/berita/provinsi/d/1/239884/masjid-raya-sumbar-alternatif-tempat-shalat-id.html | title = Masjid Raya Sumbar Alternatif Tempat Shalat Id | work = [[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA]] | date = 14 Agustus 2012 | accessdate = 21 Desember 2014}}</ref><ref name="efektivitas">{{cite web | url = http://www.harianhaluan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=13596:melihat-efektifitas-pengajian-di-masjid-raya-sumbar&catid=12:refleksi&Itemid=82 | title = Melihat Efektivitas Pengajian di Masjid Raya Sumbar | work = [[Harian Haluan]] | date = 21 Maret 2012 | accessdate = 21 Desember 2014 }}</ref> Namun, frekuensi pemakaian masjid untuk aktivitas ibadah masih terbatas karena belum rampungnya fasilitas listrik dan ketiadaan air bersih.<ref name="dikebut">{{cite web | url = http://padangekspres.co.id/?news=berita&id=31939 | title = Pembangunan Masjid Raya Sumbar Dikebut | work = [[Padang Ekspres]] | date = 16 Juli 2012 | accessdate = 21 Desember 2014 }}</ref>
Konstruksi masjid terdiri dari tiga lantai. Ruang utama yang dipergunakan sebagai ruang salat terletak di lantai
== Pembangunan ==
Mengawali tahun 2014, [[Turki|Pemerintah Turki]] mengirimkan bantuan karpet permadani untuk mendukung penyelenggaran ibadah seiring kerja sama yang dibangun oleh pemerintah provinsi. Salat Jumat perdana menandai pembukaan Masjid Raya Sumatera Barat untuk salat rutin pada 7 Februari 2014. Masjid dibuka untuk umum dengan frekuensi terbatas, karena belum rampungnya fasilitas listrik dan air bersih. Masjid Raya Sumatera Barat untuk kali petama digunakan sepanjang malam bulan Ramadhan.
Pada tahun 2014, pemerintah provinsi kembali menganggarkan dana Rp17,19 miliar untuk pembangunan tahap kelima, meliputi pengerjaan interior kubah. Selama pengerjaan, kegiatan ibadah diselenggarakan di lantai dasar. Penyelesaian ''ramp'' yang diguanakan sebagai jalur evakuasi dikerjakan dengan memanfaatkan anggaran sebesar Rp14,5 miliar dari APBD provinsi pada tahun 2015.<ref>[http://harianhaluan.com/mobile/detailberita/37258/butuh-rp148-miliar-untuk-penyelesaian-masjid-raya-sumbar "Butuh Rp148 Miliar untuk Penyelesaian Masjid Raya Sumbar"]. ''[[Harian Haluan]].</ref><ref>[http://lpse.sumbarprov.go.id/eproc/lelang/view/9285016 Pembangunan Mesjid Raya Sumatera Barat].</ref> Memasuki pertengahan 2016, penyelesaian fasad dan lantai atas masjid dilanjutkan dengan menggunakan alokasi dana Rp37,2 miliar dari pemerintah provinsi. Akibatnya, masjid ditutup untuk kegiatan ibadah sejak 19 September.<ref>[https://laksusnews.com/bangunan-mesjid-raya-sumbar-unik-tinggi-nilai-seni-pengerjaan-butuh-ketelitian/ "Bangunan Mesjid Raya Sumbar Unik dan Tinggi Nilai Seni, Pengerjaan Butuh Ketelitian"].</ref><ref>[http://lpse.sumbarprov.go.id/eproc/lelang/pemenang/10191016 Belanja Modal Pengadaan Bangunan Sarana Peribadahan (Pembangunan Mesjid Raya Tahap VII)].</ref> Sampai tahun 2016, ketujuh tahap pertama pembangunan Masjid Raya Sumatera Barat telah menghabiskan anggaran Rp240,751 miliar.<ref name=":0" />
=== Penyelesaian ===
Pada 2016, pemerintah Sumatera Barat mendapat bantuan dari [[Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia|Kementerian Pekerjaan Umum RI]] sebesar Rp10,1 miliar yang digunakan untuk pembangunan pekarangan.<ref>[http://harianhaluan.com/news/detail/54957/pembangunan-masjid-raya-sumbar-dilanjutkan "Pembangunan Masjid Raya Sumbar Dilanjutkan".] 4 Juni 2016. ''[[Harian Haluan]].</ref><ref name=":2" /> Pada tahap kedelapan, kelanjutan pembangunan dibiayai melalui penerimaan dana bantuan keuangan khusus dari dua provinsi yakni Jawa Barat dan Papua dengan total sebesar Rp12,5 miliar.<ref name=":0">Agus Yulianto. [http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/16/11/17/ogruw5396-pembangunan-masjid-raya-sumbar-habiskan-dana-rp-253251-miliar "Pembangunan Masjid Raya Sumbar Habiskan Dana Rp 253,251 Miliar"]. ''Republika''. 17 November 2016.</ref> Anggaran bersumber dari pemerintah provinsi Papua sebesar Rp5 miliar dan Jawa Barat sebesar Rp7,5 miliar. Bantuan tersebut digunakan untuk penyelesaian lantai dasar masjid<ref>[http://lpse.sumbarprov.go.id/eproc4/lelang/10758016/pengumumanlelang Biaya Finishing Lantai Dasar - Kegiatan Finishing Lantai Dasar Mesjid Raya Sumatera Barat].</ref> yang akan dijadikan ruangan pertemuan, ruang penjagaan, pustaka, instansi listrik, dan lain-lain.<ref>Yudha Manggala P. Putra. [http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/16/12/07/ohtovk284-masjid-raya-sumbar-bisa-digunakan-kembali-januari "Masjid Raya Sumbar Bisa Digunakan Kembali Januari"]. '"Republika''. 7 December 2016. </ref>
Penyelesaian mihrab pada lantai
Pada 2018, pemerintah daerah memberikan perpanjangan waktu kepada kontraktor untuk menyelesaikan menara karena molor dari target yang ditetapkan. Pembangunan menara sampai pada 31 Desember 2017 memakan biaya Rp14,4 miliar,<ref>[https://hariansinggalang.co.id/pekerjaan-tak-rampung-kontraktor-menara-masjid-raya-sumbar-dikenai-didenda/ Pekerjaan Tak Rampung, Kontraktor Menara Masjid Raya Sumbar Dikenai Didenda]. 12 Januari 2018. ''Harian Singgalang''.</ref> sementara sisa biaya sebesar Rp5,1 miliar dianggarkan kembali pada APBD 2018 yang digabungkan dengan biaya penyelesaian interior masjid dan menara. Biaya penyelesiaan pembangunan Masjid Raya Sumatera Barat yang dianggarkan pada APBD 2018 yakni sebesar Rp11,4 miliar.<ref>{{Cite web|url=https://sumbar.antaranews.com/berita/219438/legislator-menara-masjid-raya-sumbar-harus-selesai-sesuai-jadwal.html|title=Legislator: Menara Masjid Raya Sumbar Harus Selesai Sesuai Jadwal|last=|first=|date=|website=ANTARA|publisher=|access-date=5 Februari 2018}}</ref><ref>http://lpse.sumbarprov.go.id/eproc4/lelang/11953016/pengumumanlelang</ref> Adapun dari pemerintah pusat, terdapat tambahan dana untuk pembangunan pagar yang belum selesai.<ref>[https://sumbar.antaranews.com/berita/220031/presiden-sholat-jumat-di-masjid-raya-sumbar "Presiden Sholat Jumat di Masjid Raya Sumbar"]. 9 Februari 2018. ''ANTARA.'' </ref><ref>https://lpse.pu.go.id/eproc/lelang/view/42490064</ref>
Selama pengerjaan interior, kegiatan ibadah dipindahkan ke lantai dasar, terhitung sejak 16 Juli 2018.<ref>{{Cite web|url=http://lpse.sumbarprov.go.id/eproc4/lelang/11953016/pengumumanlelang|title=LPSE Provinsi Sumatera Barat:
Informasi Lelang|website=LPSE Sumatera Barat|access-date=2 Februari 2018}}</ref> Pada awal tahun 2019, lantai
== Arsitektur ==
Masjid Raya Sumatera Barat menampilkan arsitektur modern yang tak identik dengan kubah. Atap bangunan menggambarkan bentuk bentangan kain yang digunakan untuk mengusung [[Hajar Aswad|batu Hajar Aswad]]. Ketika empat kabilah [[suku Quraisy]] di Mekkah berselisih pendapat mengenai siapa yang berhak memindahkan batu Hajar Aswad ke tempat semula setelah renovasi [[Kakbah]], [[Nabi Muhammad]] memutuskan meletakkan batu Hajar Aswad di atas selembar kain sehingga dapat diusung bersama oleh perwakilan dari setiap kabilah dengan memegang masing-masing sudut kain.
Ruang utama yang dipergunakan sebagai tempat salat di lantai
Konstruksi rangka atap menggunakan pipa baja. Gaya vertikal beban atap didistribusikan oleh empat kolom beton miring setinggi 47 meter dan dua balok beton lengkung yang mempertemukan kolom beton miring secara diagonal. Setiap kolom miring ditancapkan ke dalam tanah dengan kedalaman 21 meter, memiliki pondasi tiang bor sebanyak 24 titik dengan diameter 80 centimeter. Pekerjaan kolom miring melewati 13 tahap pengecoran selama 108 hari dengan memperhatikan titik koordinat yang tepat.<ref>{{cite web|url=http://www.sumbarprov.go.id/detail.php?id=246|title=Dana Pembangunan Masjid Raya Sumbar Tahap II Rp150 M|last=Pemerintah Provinsi Sumatera Barat|date=5 Maret 2009|accessdate=21 Desember 2014}}</ref>
|