Kejatuhan Konstantinopel: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
AMA Ptk (bicara | kontrib)
Baris 150:
* [[Sejarah Turki]]
* [[Kekaisaran Romawi Timur]]
 
== Pasca penaklukan ==
Sultan berdiam di Konstantinopel selama 23 hari lamanya pasca penaklulan, menyelesaikan segala urusan-urusannya, dan mengatur pengelolaan kota yang baru ditakluk itu. Dalam pada tempoh itu, ia membuka satu permulaan daripada dekritnya soal kota itu, bahwa Konstantinopel dijadikannya sebagai ibukota. Tak hanya sekedar ibukota negaranya, tapi ibukota Islam yang akbar. Untuk itu, dirobahlah nama kota Konstantinopel menjadi "Islambul" awalnya pada [[bahasa Turki]], atau kalau di-Indonesiakan bermakna "Takhta Islam" atau "Negeri Islam".<ref>[[Ahmed Karamanli|Karamanli, Ahmed]] (1985). ''Tarikh Salathin Aalu 'Utsman'' <u>dalam</u> [[bahasa Arab]]. [[tahqiq|Ditahqiq]] oleh Bassam Abdul Wahhab al-Jābi. Hlm.26-27. [[Damaskus]]: Dar al-Basha'ir.</ref> Sesudahnya ia mengambil gelar "al-Fātih" ([[bahasa Arab|Arab]]:Penakluk), dan "Abul-Fath" (Arab:Bapak Penakluk),<ref>Zadeh, 'Āsyiq Pasha (1332 [[Hijriah|H]]). ''Āsyiq Pasha Zadeh Tarikhi'' <u>dalam</u> [[bahasa Turki]]. Hlm.141-142. [[Istambul]]: Maktabah 'Amirah.</ref> karenanya ia dikenal dengan nama "Muhammad al-Fātih". Dalam [[bahasa Turki Utsmaniyah]]: ia ditulis فاتح سُلطان مُحمَّد خان ثانى atau "Fatih Sultan Muhammad Khan Tsani". Di [[bahasa Turki|bahasa Turki modern]] ia ditulis dengan sebutan "Fâtih Sultan Mehmed Han II".
 
== Referensi ==
{{reflist|30em}}
 
'''Kepustakaan'''
* {{aut|[[Adian Husaini|Husaini, Adian]]}} (2005). ''Wajah Peradaban Barat''. [[Jakarta]]: Gema Insani Press. ISBN 979-561-992-6.
 
== Bacaan lanjutan ==