Cakung, Jakarta Timur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k potong
Angayubagia (bicara | kontrib)
Dikembalikan ke revisi 14270931 oleh AABot (bicara): Revisi terbaik, walau tanpa referensi, perlu perbaikan. (TW)
Tag: Pembatalan
Baris 20:
 
== Sejarah Singkat Cakung ==
 
SEJARAH ASAL MUASAL KAMPUNG CAKUNG YG TERLETAK DIWILAYAH JAKARTA TIMUR.
PERBATASAN ANTARA WILAYAH JAKARTA DAN BEKASIH.
KAMPUNG CAKUNG BERDIRI PADA ABAD KE 14.- 15. M.
Pada awalnya kampung ini bernama PULO AREN.
Pulo Aren, merupakan Daerah kawasan Hutan Aren.Pada bagian Utara,Timur dan Barat Pulo Aren dikelilingi oleh Rawa rawa yg sangat dalam.
kawasan rawa rawa ini merupakan jalur utama lalu lintas air, yg dilalui oleh perahu perahu dan kapal kapal kecil yg berniaga dari satu wilayah ke wilayah lainnya.
Perahu dan kapal kapal kecil ini baik dari masyarakat setempat maupun dari masyarakat pendatang selalu ramai melintasi jalur air yg melintasi Pulo Aren ini.
Bila kapal dan perahu perahu tsb dari arah utara mereka datang dari arah utara dari dipelabuhan muara sunda atau marunda. Menuju kewilayah Ujung karawang mereka selalu melintasi pulo aren.
UJUNG KARAWANG. Adalah merupakan daerah pelabuhan kecil tempat para pedagang untuk transit penyebarangan dari wilayah Bagasasi (Bekasih) yg melalui daratan dan mereka akan menuju pelabuhan muara sunda.
para penduduk menyebrang melalui pelabuhan ujung karawang.
Kapal atau perahu yg mereka tumpangi akan melewati daerah BUWERAN (putaran air
sekarang Buwaran)
Dan wilayah Pulo Aren.
Perahu perahu mereka terus melaju melewati Rawa rawa, mulai dari Rawa ujung karawang, terus kerawa kura, terus ke rawa Daon, terus kerawa Bugis, terus ke rawa Rotan (rorotan) lalu kerawa malang. kemudian masuk kesungai Tiram, lalu ke kali Blencong, dan sampailah dipelabuhan muara Sunda (marunda)
DARI MUARA SUNDA MENUJU KE DAERAH SAKA PURA.
Melalui kali blencong terus kesungai tiram, lalu kerawa malang, sampailah didermaga SAMPER. = ( Jemput ) sekarang jadi Semper.
Perjalanan selanjutnya ditempuh dgn jalan kaki atau naik kuda yg sdh mangkal di PEKANDANGAN.
(Sekarang disebut kampung kandang)
BILA DARI SAKAPURA.
Akan menuju ke Daerah PULO GADUNG
Maka lintasan perahu mereka melalui rawa malang dan rawa Gatel, lalu Perahu perahu akan bersandar didermaga PENGASOHAN.
(sekarang disebut PEGANGSAN)
Kemudian mereka melanjutkan dgn berjalan kaki dan banyak dari para peniaga yg beristirahat untuk makan disebuah warung makan dan tempat itu disebut WARUNG JENGKOL
(Hingga sekarang)
BILA DARI DERMAGA PENGASOHAN AKAN MENUJU KE ARAH BAGASASI ATAU BEKASIH.
Maka perahu perahu mereka akan melalui Rawa Gatel, melaju kearah timur menuju Pulo Aren..
Dan bila yg singgah didaerah tempat pembuatan perabotan alat Rumah tangga mereka turun dan berlabuh didaerah tsb, daerah itu disebut kampung PETUKANGAN
(skarang disebut PUPAR)
Bila dari petukangan akan kepulo Aren melalui pulo jahe mereka bisa menumpang perahu GETEK BAMBU
atau disebut juga RAKIT. Kampung penyebrangan itu disebut kampung JEMBATAN.
(sampai sekarang)
YG TERUS MELAJUTKAN PERJALAN KEBAGASASI, mereka melintasi daerah Pulo Aren.
Daerah Buweran, daerah Rawa kura, mentasi daerah PULO GEBANG.
Melintasi Rawa kuning,terus kerawa Bebek, terus ke Rawa Pasung, kerawa tembaga, membelah sungai Candrabaga .
dan singgah kerawa Panjang itulah kondisi daerah Pulo Aren dimasa itu daerah tsb memang daerah ramai yg penuh hiruk pikuk dgn lalu lalang kapal kapal kecil dan perahu perahu penduduk.
MASIH DIABAD YG SAMA. DI ABAD KE 14 - 15. M
Datanglah Sebuah kapal
Asing yg datang dari negri Cina Mongolia.
Kapal tsb sangat besar, memasuki perairan rawa rawa daerah pulo Aren. kapal tsb membawa sekitar 1000 orang penumpang campuran dari beberapa suku.
Diantaranya Tiongkok, Mongolia,Campa kamboja, dan orang orang makasar.
Mereka dipimpin oleh dua orang Laksamana kaka beradik yaitu.
LAKSAMANA SAMPO LO.KHOEI KIAN. (kaka)
Dan wakilnya bernama.
LAKSAMANA MUDA. SAMPO LO. KIAN ZHEE. (adik)
Mereka berdua mempunyai beberapa orang kepercayaan yg konon katanya ada 20 orang yg diangkat menjadi wakil mereka. Adalah orang tangguh yg pilih tanding.
Dari 20 orang yg masih dingat dgn baik oleh para nara sumber adalah.
(1) DAIMIN.
(2) BAI LIN.
(3) IBUNG.
(4) LO IH.
(5) KHU SIN.
(6) LUWEK
(7) DAENG BIRAH (makasar)
Dan masih banyak yg lainnya..
Mereka adalah Cina cina
Muslim, yg datang ketanah jawa atas titah
KAISAR MING.
RIWAYAT KEDATANGAN PASUKAN TENTARA CINA MONGOLIA KEPULO AREN.
LAKSAMANA SAMPO KONG atau PANGLIMA CHENG HO beliau di utus oleh kaisar Ming. untuk bertugas ke nusantara.Panglima Cheng Ho ditugaskan untuk mengunjungi negara negara kesulthanan di Nusantarara untuk menjalin hubungan Persaudaraan antara NEGARA NEGARA MUSLIM TIONG HOA DGN NEGARA NEGARA MUSLIM NUSANTARA (indonesia)
KAISAR MIMG MEMBEKALI
25000, orang pasukan dgn 50 buah kapal besar. untuk mengawal laksamana Sampo Kong
menjalankan tugasnya.
TELAH 20 THN BERLALU DARI BERANGKATANYA PANGLIMA CHENG HO.
Kaisar Ming merasa resah, karena sdh 20 thn
Lamanya panglima Ceng Ho atau laksamana sampo kong beserta 25 ribu orang bala tentara nya tdk ada kabar dan beritanya.
Kemudian kaisar Ming memanggil Laksamana
Sampo BO.
KAISAR MING, MENUGASKAN KPD LAKSAMA SAMPO BO. Untuk berangkat kenegri negri kesulthanan yang berada didaerah wilayah
kepulauan nusantara (indonesia) Laksamana Sampo BO. melibatkan
50,000, orang pasukan , dgn 50 kapal besar maka Berangkatlah Laksamana Sampo Bo,beserta 50,000 orang pasukannya mencari jejak dimana Keberadaan Laksamana sampo kong. Atau panglima Cheng Ho.
LAKSAMANA SAMPO BO. Dan pasukannya menelusuri berbgai negara negara kesulthanan yang berada
Dikepulauan nusantara maupun yg berada diluar nusantara, Singkat cerita laksamana sampo Bo mendarat dinegri Campa kanboja.
Dinegri tsb beliau bertemu dgn Laksamana Sampo lo. Khoei kian.
Beliau adalah salah seorang laksamana laut yg sangat tangguh, dan beliau adalah seorang kepercayaan dan juga orang andalan dari Panglima Chen Ho.
SETELAH MENDAPAT PENJELASAN DARI LAKSAMANA SAMPO LO KHOEI KIAN TENTANG KEBERADAAN PANGLIMA
CHENG HO.
Kemudian Laksamana Sampo Bo dan beserta segenap Pasukannya Meninggalkan negri Campa kamboja untuk melanjutkan mencari jejak Panglima Cheng Ho.
Dgn para pasukannya.
DALAM PERJALANAN DARI NEGRI CAMPA KAMBOJA MENUJU KENUSANTARA. LAKSAMANA SAMPO BO, DAN PASUKANNYA DITEMANI OLEH SEORANG PEMUDA YG BERNAMA HASANUDIN BIN YUSUF.
Hasanudin bin Yusuf adalah putra seorang ulama besar dinegri campa yg bernama Yusuf atau dgn sebutan Syeikh Yusuf. Hasanudin adalah adik ipar dari laksamana
Sampo Lo khoei kian, dari istrinya yg bernama Hayati binti Yusuf. Dan pemuda Hasanudin yang
Dikemudian hari lebih di kenal dgn sebutan syeikh
Qurotul 'ain atau syeikh Quro pulo Bata. Atau pulo kelapa.
Singkat Cerita saja dan berkat petunjuk pemuda Hasanudin bin Yusuf.
Achirnya laksamana Sampo Bo, dapat menemukan Panglima Cheng Ho, yg berdomisili di daerah semarang.
Yg sudah MENJADI ULAMA DITANAH JAWA dan nama gelarnya yaitu dengan sebutan SUNAN KUNING. Laksamana Sampo Bo mengutarakan maksud dan tujuan atas kedatangannya kebumi nusantara ini, bahwa kedatangannya untuk mencari berita tentang panglima Chen HO dan Para bala tentarannya. Yg sdh 20 tahun tdk ada Khabar beritanya bahkan tdk ada yg kembali ke negri tiongkok dan Panglima Cheng Ho menjelaskan kpd laksamana sampo Bo,.Bahwa dirinya tdk mau kembali kenegrinya. Beliau akan belajar dan memperdalam ilmu ma'rifat di tanah jawa.
SETELAH 20 THN KEMUDIAN SEKEMBALINYA
LAKSAMANA SAMPO BO.KENEGRINYA.
Datanglah satu kapal besar kepelabuhan muara Sunda (marunda)
rombongan pendatang dari negri campa kamboja yg tediri suku etnis Cina dan etnis makasar. Yg banyaknya sekitar 1000 orang lebih
Dgn menggunakan perahu kecil lalu Mereka mendatangi tempat syeikh Quro di pulo bata atau pulo kelapa
Syeikh Quro, yg telah membuka padepokan atau pondok pengajian alqur'an. Dan memiliki murid yg sangat banyak, Syeikh Quro dan para Santrinya menyambut kedatangan Rombongan Laksamana sampo Lo khoei kian, dgn baik santun dan ramah, disamping itu laksamana sampo Lo Khoei kian adalah kaka iparnya sendiri.. Karena ibu Hayati istri sang laksamana adalah kaka kandungnya sendiri.
TIGA BULAN SUDAH ROMBONGAN LAKSAMANA SAMPO LO KHOEI KIAN YG BERJUMLAH 1000, ORANG LEBIH TINGGAL DITEMPAT SYEIKH QURO.
Syeikh Quro merasa kewalahan juga merangsumnya, disamping lokasi tempatnya juga sangat sempit dan tdk memadai untuk menampung orang sebanyak itu.
Kemudian syeikh Quro mendatangi seorang raja yg menjadi menantunya, karena telah menikahi anak muridnya yg telah menjadi anak angkatnya syeikh Quro. yg tak lain adalah Nyai Sobang larang. Nyai Sobang larang menjadi Seorang permaisuri dikerajaan Galuh pakuan Pajajaran bersanding bersama SRI BADUGA MAHA RAJA.PRABU SILIWANGI PAMANAH RASA PERMANA DEWA *
PRABU SILIWANGI MENERIMA KEDATANGAN SYEIKH QURO DAN LAKSAMANA SAMPO LO KHOEI KIAN, SERTA BEBERAPA ORANG LAINNYA, DIANTARANYA ADALAH.
LAKSAMANA MUDA SAMPO LO KIAN ZHEE, ADIK SAMPO LO KHOEI KIAN.
DAN LO BAN CHONG.
SERTA LO BUN THONG.
Atas saran dari syeikh Quro kemudian Laksamana Sampo Lo khoei kian, oleh Prabu siliwangi, diangkat menjadi RAKEYAN JAYA LAKSANA.
Bertugas mengawasi jalur pantai utara mulai dari pelabuhan
TANJUNG PAKIS SAMPAI PELABUHAN MUARA SUNDA. Rakeyan jaya laksana atau sampo lo Khoei kian dan rombongan nya ditempatkan di daerah Pulo Aren.
* LAKSAMANA MUDA SAMPO LO KIAN ZHEE.
Di angkat menjadi wakil laksamana sampo lo khoei kian.
Beliau bertugas menjadi pengawas pelabuhan pelabuhan sungai mulai dari sungai Citarum sampai pada sungai Ciliwung, beliau diberi gelar RAKEYAN JAGA BAYA. Beliau ditempatkan di daerah pesisir marunda, kampung tsb sekarang lebih dikenal Kampung Lobang Buaya.*
* LO BAN CHONG.
Diberi tugas menjadi pengawas kehutanan diberi gelar RAKEYAN JAGA WANA. Beliau ditempatkan didaerah Cikarang. Kampung bekas beliau tinggal sekarang disebut kampung BANCONG.
Dan bekas beliau bertugas daerah tsb sampai sekarang masih disebut Jaga wana.
LO BUN TONG. Diangkat menjadi pengawas perkebunan kelapa, dan beliau tinggal bersama syeikh Quro, dihari tuanya beliau menjadi achli tasawuf, dan masyarakat menyebutnya SYEIKH BENTONG.
Di achir hayat jenazah beliau dimakamkan dekat pemakaman syeikh quro.
SINGKAT CERITA.
Setelah diangkat menjadi pengawas kelautan Laksamana sampo lo khoei kian, atau dgn nama gelar yg baru yaitu RAKEYAN JAYA LAKSANA.
Bersama pasukannya Mendirikan pedukuhan atau perkampungan. Perkampungan tsb berada diujung selatan kampung saka pura. Dan
Kampung tsb dinamakan KAMPUNG BARU.
Sampai sekarang pun masih bernama kampung Baru.
KEMUDIAN LAKSAMANA SAMPO LO KHOEI KIAN Atau Rakeyan jaya laksana.
DAN LAKSAMANA MUDA SAMPO LO KIAN ZHEE Atau Rakeyan jaga baya.
Beserta segenap pasukannya, MEMBONGKAR HUTAN AREN YG ADA DIPULO AREN.
Kemudian didalam Hutan Aren tsb dibangun bentengan yg terbuat dari kayu kayu aren dan kayu lainnya, bentengan tsb digunakan untuk latihan bala tentara dari kelompok laksamana samapo lo khoei kian, atau Rakeyan jaya laksana.
Baris 31 ⟶ 149:
Setelah bentengan Cha kung berdiri laksamana sampo lo khoei kian alias RAKEYAN JAYA LAKSANA.
Beserta istri dan anak anaknya berpindah tempat tinggal, dari kampung baru pindah ke BENTENGAN CHA KUNG. Hal ini diikuti oleh adiknya yaitu laksamana muda sampo lo kian zhe alias rakeyan jaga baya yg pindah dari muara sunda ke bentengan cha kung..wilayah perbatasan bentengan mulai dari pulo aren sampai ke ujung benteng (sekarang di sebut ujung menteng)
 
Karena didepan bentengan padepokan tertulis kalimat Cha kung
Banyak orang yg berlalu lalang hilir mudik dgn perahu dan kapal air yg lewat di rawa rawa yg menjadi lalu lintas air yg berada didepan bentengan padepokan Cha kung, setiap melintas mereka melihat dan membaca tulisan tsb disamping itu juga padepokan cha kung sangat terkenal dgn ilmu bela dirinya dan kehebatan goloknya, jadi masyarakat lebih mengenal nama padepokan Cha kung dari pada pulo AREN nya.
 
DAN SEJAK SAAT ITULAH PULO AREN BERUBAH MENJADI CAKUNG, ATAU KAMPUNG CAKUNG.
KELOMPOK ORANG ORANG MAKASAR YG TERDIRI DARI PARA DAENG DAENG MEREKA DIPIMPIN OLEH PANGERAN AHMAD. ATAU PANGERAN BUDIMAN
mereka membuat per kampungan tersendiri yang terpisah dari bentengan CHA KUNG. Disebelah selatan kali.
Perkampungan mereka disebut KAMPUNG DAENG. Atau PEDAENGAN. Atau PEDENGAN.
Sampai sekarang.
ORANG ORANG DARI MAKASAR INI OLEH LAKSAMANA SAMPO LO KHOEI KIAN ALIAS RAKEYAN JAYA LAKSANA DAN RAKEYAN JAGA BAYA DIDIDIK CARA MEMBUAT SENJATA TAJAM.
Cara membuat pedang, golok, badik, pisau raut , tombak, dan macam macam jenis senjata tajam. Mereka yg dididik menjadi pande besi adalah.
DATUK DAIMIN DUAHU.
Lebih dikenal dgn nama
Panggilan ki Daimin dua hawu.
DAN DATUK NAMBIRAH
Lebih di kenal dgn sebutan ki Bairah.
KI BAIRAH, DIHARI TUANYA MENJADI MPU PEMBUAT GOLOK DIDAERAH BEKASIH, DAN KETIKA WAFAT BELIAU DIMAKAMKAN DIKAMPUNG RAWA BANTENG, DAN MAKAM BELIAU MENJADI MAKAM KERAMAT DIKAMPUNG ITU, DISEBUT KERAMAT RAWA BANTENG
NAMUN SAYANG NASIBNYA SANG PENDIRI KAMPUNG CAKUNG MEREKA SDH TDK DIKENAL OLEH MASYARAKAT DIKARENAKAN PARA KETURUNANNYA TDK ADA YG MAU PEDULI LAGI BAHKAN MAKAM MAKAM MEREKA SDH TDK DIURUS. Semoga saja dgn tulisan saya ini ada orang yg mau peduli untuk mengurus kembali makam beliau beliau yg telah sangat berjasa dalam mendirikan kampung Cakung.
Minimal sebagai situs sejarah kampung Cakung pada masa 500 atau 600.
Tahun yg silam agar dapat di kenal dan dikenang oleh generasi sekarang dan generasi mendatang. *
DEMIKIANLAH SEJARAH BERDIRINYA KAMPUNG CAKUNG [http://toemaritis15.blogspot.co.id/2015/06/sejarah-asal-muasal-kampung-cakung_10.html?m=1]
 
== Angkutan Umum ==