Pemilihan umum Presiden Indonesia 2019: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ricky Setiawan (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 39:
}}
{{Politik Indonesia}}
'''Pemilihan presiden''' berikutnya akan diadakan di Indonesia pada 2019.<ref>[http://www.cnbc.com/2016/10/18/indonesian-president-jokowi-celebrates-2-years-in-office-with-an-eye-on-2019-vote.html Indonesian President Jokowi celebrates 2 years in office with an eye on 2019 vote] CNBC, 18 October 2016</ref> Meskipun [[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2004|2004]], [[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2009|2009]] dan [[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2014|2014]] menggunakan [[sistem proporsional terbuka]], pemerintah mengusulkan agar pemilihan tahun 2019 dilakukan menggunakan sistem kombinasi, yang menggabungkan antara sistem proporsional terbuka dan [[sistem proporsional tertutup|tertutup]].<ref>{{cite web|url=http://nasional.kompas.com/read/2016/09/14/00010981/pemerintah.usulkan.pemilu.2019.pakai.sistem.kombinasi|title=Pemerintah Usulkan Pemilu 2019 Pakai Sistem Kombinasi - Kompas.com|first=Kompas Cyber|last=Media|date=14 September 2016|publisher=|accessdate=24 Agustus 2018}}</ref>
 
== Latar Belakang ==
Baris 732:
== Isu ==
=== Pinjaman luar negeri ===
Jumlah hutang luar negeri Indonesia menjadi sorotan kritik tim Prabowo-Sandi terhadap petahana Joko Widodo. Prabowo. Prabowo menilai, pemerintah banyak berutang untuk impor bahan pangan, bukan untuk meningkatkan produksi. <ref name="detikimpor">https://news.detik.com/read/2018/11/28/170005/4321396/1536/prabowo-uang-utangan-malah-digunakan-untuk-impor-impor-impor</ref> Prabowo menilai, dengan semakin besar utang, negara akan melemah. Ia kemudian menyatakan bahwa saat ini pemerintah berniat mengimpor 100% bahan bakar.<ref name="detikimpor"></ref>
 
Di sisi lain, Luhut Binsar Panjaitan menyatakan bahwa rasio utang RI masih tergolong rendah, yaitu hanya sekitar 29% dari nilai Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini jauh di bawah target maksimal rasio hutang terhadap PDB, yaitu 60% sebagaimana yang diamanatkan undang-undang. Ia juga menyatakan, baiknya kinerja pemerintah dapat dilihat dari kecilnya inflasi, yaitu di angka 3,5%-4%.<ref name="detikluhut">http://finance.detik.com/read/2018/12/03/123422/4328108/4/luhut-tak-benar-ri-hidup-dari-utang</ref>
Baris 739:
Salah satu isu perekonomian yang dibahas adalah mengenai jumlah Pendapatan Domestik Bruto per Kapita. Pada 23 Desember 2018, di hadapan jamaah Majelis Tafsir Alquran di jalan Ronggowarsito, Kota Solo, Prabowo menyatakan bahwa PDB per kapita Indonesia saat ini setingkat dengan sejumlah negara miskin di Benua Afrika. Prabowo menyampaikan bahwa negara-negara miskin tersebut adalah Rwanda, Siera Leone, Haiti, Chad, dan pulau-pulai kecil seperti Kiribati. Prabowo mengungkapkan, kenyataan ini ironis mengingat Indonesia merupakan produsen kelapa sawit tertinggi di dunia.<ref>{{Cite web|url=http://www.tribunnews.com/regional/2018/12/24/transkrip-pidato-prabowo-saat-sebut-indonesia-setingkat-dengan-negara-miskin-afrika|title=Transkrip Pidato Prabowo Saat Sebut Indonesia Setingkat dengan Negara Miskin Afrika|date=2018-12-24|website=Tribunnews.com|language=id-ID|access-date=2018-12-27}}</ref>
 
Pada tanggal 27 Desember 2018, Tempo menurunkan laporan mengenai perbandingan kondisi ekonomi Indonesia dengan negara-negara yang disebutkan oleh Prabowo. Data tersebut menampilkan bahwa PDB per kapita Indonesia ada di angka $11.900, jauh di atas [[Haiti]] ($1,830), [[Chad]] ($1,920), [[Rwanda]] ($1,990), dan [[Kiribati]] ($3,850).<ref>https://grafis.tempo.co/read/1509/indonesia-versus-haiti-negara-yang-disebut-miskin-oleh-prabowo</ref>
 
== Kontroversi ==
Baris 765:
<br />
=== Hoax Ratna Sarumpaet ===
[[Ratna Sarumpaet]] adalah salah satu anggota Tim Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang tersandung kasus [[Hoax]] pada tahun 2018. Pemberitaan penganiayaan Ratna Sarumpaet oleh sekelompok orang tak dikenal pertama kali muncul pada 2 Oktober 2018. Berita penganiyaan itu disertai dengan tangkapan layar aplikasi Whatsapp dan foto Ratna Sarumpaet dalam kondisi wajah yang tidak wajar. Konten tersebut kemudian menjadi viral dan diunggah kembali serta dibenarkan beberapa tokoh politik tanpa melakukan verifikasi akan kebenaran berita tersebut. Setelah ramai diperbincangkan, konten hoaks ditanggapi kepolisian yang melakukan penyelidikan setelah mendapatkan tiga laporan mengenai dugaan hoaks pada pemberitaan tersebut.
 
Berdasarkan hasil penyelidikan Kepolisian, Ratna diketahui tidak dirawat di 23 rumah sakit dan tidak pernah melapor ke 28 polsek di Bandung dalam kurun waktu 28 September sampai dengan 2 Oktober 2018. Saat kejadian yang disebutkan pada 21 September, Ratna diketahui tidak sedang berada di Bandung. Hasil penyelidikan menunjukkan Ratna datang ke Rumah Sakit Bina Estetika Menteng, Jakarta Pusat, pada 21 September 2018 sekitar pukul 17.00 WIB. Pihak Kepolisian mengatakan Ratna telah melakukan perjanjian operasi pada 20 September 2018 dan tinggal hingga 24 September. Polisi juga menemukan sejumlah bukti berupa transaksi dari rekening Ratna ke klinik tersebut.
Baris 771:
Pada tanggal [[3 Oktober]], Ratna mengakui bahwa ia telah berbohong mengenai serangan tersebut untuk menyembunyikan operasi plastiknya dari keluarganya sendiri.<ref>{{cite news|url=https://en.tempo.co/read/news/2018/10/03/055922218/Ratna-Sarumpaet-Im-the-Best-Hoax-Creator|title=Ratna Sarumpaet: I`m the Best Hoax Creator|date=3 October 2018|work=Tempo|accessdate=3 October 2018}}</ref> Dia dikutip oleh koran ''[[Koran Tempo|Tempo]]'' sebagai menyatakan "ternyata saya adalah pencipta hoax terbaik, kebohongan saya telah menghebohkan negeri".<ref>{{cite news|url=https://nasional.tempo.co/read/1132630/ratna-sarumpaet-saya-adalah-pencipta-hoax-terbaik/full&view=ok|title=Ratna Sarumpaet: Saya Adalah Pencipta Hoax Terbaik|last=Siddiq|first=Taufiq|date=3 October 2018|work=Tempo|language=id|accessdate=3 October 2018}}</ref> Ia kemudian dipecat dari tim kampanye [[pilpres 2019]] [[Prabowo Subianto]].<ref>{{cite news|url=https://news.detik.com/berita/4241078/prabowo-perintahkan-langsung-pemecatan-ratna-sarumpaet|title=Prabowo Perintahkan Langsung Pemecatan Ratna Sarumpaet|last1=Ibrahim|first1=Gibran Maulana|work=detiknews|language=id|accessdate=3 October 2018}}</ref> Keesokan harinya, Ratna ditahan oleh polisi di [[Bandara Internasional Soekarno-Hatta]], dimana menurutnya ia akan terbang ke [[Chile]] untuk menghadiri suatu konferensi internasional.<ref>{{cite news|url=https://news.detik.com/berita/4242937/bantah-ingin-melarikan-diri-ratna-sarumpaet-jadi-pembicara-di-chile|title=Bantah Ingin Melarikan Diri, Ratna Sarumpaet Jadi Pembicara di Chile|last1=Damarjati|first1=Danu|date=4 October 2018|work=detikNews|language=id|accessdate=4 October 2018}}</ref>
 
Sebagai anggota Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, hoax yang dilakukan oleh aktivis Ratna Sarumpaet membuat pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno ditinggalkan oleh pemilih lulusan perguruan tinggi, dan kelas menengah atas.<ref name="tempoefek">https://nasional.tempo.co/read/1139331/survei-hoax-ratna-sarumpaet-prabowo-ditinggal-pemilih-sarjana</ref> Hasil survei Lingkar Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan dukungan untuk Prabowo - Sandiaga dari segmen pemilih lulusan perguruan tinggi berkurang cukup drastis selama rentang bulan September-Oktober 2018. Pada September dukungan pada mereka ada di angka 46,8 persen sedangkan pada Oktober menjadi 37,4 persen.<ref name="tempoefek"></ref> Sebaliknya dukungan bagi Jokowi - Ma'ruf Amin dari segmen ini menanjak. Dari semula 40,5 persen pada September, menjadi 44 persen pada Oktober.<ref name="tempoefek"></ref> Selain itu, Prabowo-Sandiaga ditinggalkan dari segmen pemilih dengan penghasilan di atas Rp 3 juta yang digolongkan sebagai kelas menengah atas. Dukungan pada Prabowo-Sandiaga turun dari 43,8 persen pada September, menjadi 34,5 persen pada Oktober. Sedangkan Jokowi naik dari 46,2 persen menjadi 54,8 persen.<ref name="tempoefek"></ref>
 
Kesimpulan dari Focus Group Discussion (FGD) dan ''indepth interview'' menunjukkan alasan berkurangnya dukungan pada Prabowo-Sandiaga di kedua segmen ini adalah aksesibilitas ke media sosial dan ketidaksukaan pada pemimpin yang mudah terkecoh.<ref name="tempoefek"></ref>
 
=== Isu ketaatan beragama ===
[[Berkas:Prabowo Memegang Lilin.jpeg|jmpl|Foto Prabowo memegang lilin yang ramai beredar di media sosial dan menimbulkan isu bahwa ia merayakan Natal.]]
Ketaatan beragama masing-masing calon menjadi salah satu sorotan dalam Pemilihan Presiden 2019.<ref name="cnntaat">https://m.cnnindonesia.com/nasional/20181221065909-32-355395/adu-pamer-keislaman-jokowi-dan-prabowo-di-pilpres-2019</ref> Isu dilontarkan oleh anggota Tim Pemenangan Nasional Joko Widodo, La Nyalla Matalitti, yang menuding Prabowo tidak memiliki pemahaman Islam yang baik. Ia menyebut Prabowo tidak memiliki keberanian untuk memimpin salat.<ref name="cnntaat"></ref> Prabowo merespons dengan mengatakan dirinya lebih mengutamakan ulama atau pemuka agama untuk menjadi imam salat.<ref name="cnntaat"></ref>
 
Satu hari setelah Prabowo mengeluarkan pernyataan tersebut, Istana Presiden mempublikasikan foto Jokowi memimpin salat.<ref name="cnntaat"></ref> Dalam foto, Jokowi tengah menjadi imam salat ketika berada di Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang, Jawa Timur, Selasa, 18 Desember 2018. Mereka yang menjadi makmum di antaranya Seskab Pramono Anung, Ketua umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.<ref name="cnntaat"></ref>
 
Isu ketaatan beragama juga diangkat oleh [[Usamah Hisyam]], Ketua Umum Persaudaraan Muslim Indonesia (Parmusi). Ia menyampaikan bahwa Calon Presiden Prabowo Subianto membahas isu keraguan akan ketaatan beragamanya di depan 28 ulama PA 212. Momen kontroversial terjadi ketika Prabowo memukul meja 5 kali yang menurut Usamah membuat situasi menjadi tegang.<ref name="cnnusamah"></ref> Usamah menduga peristiwa tersebut terjadi karena ada ulama yang mempersoalkan keislamannya itu. Usamah mengakui bahwa ia merupakan salah satu pihak yang menyampaikan keraguan tersebut.<ref name="cnnusamah">https://m.cnnindonesia.com/nasional/20181220105935-32-355168/amarah-dan-5-kali-tinju-prabowo-di-hadapan-28-ulama-pa-212</ref>
 
Isu ini kembali muncul menjelang Natal 2019 dengan beredarnya foto Prabowo sedang memegang lilin dan merayakan Natal di media sosial. Partai Gerindra menepis isu tersebut dan menyatakan bahwa acara tersebut adalah perayaan Natal yang diselenggarakan Gerindra di Hotel Kartika Chandra pada tahun 2013. Prabowo saat itu hadir dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum Partai Gerindra.<ref name=":0">{{Cite web|url=https://news.detik.com/read/2018/12/26/114235/4358983/10/gerindra-tepis-isu-prabowo-merayakan-natal-dan-foto-pegang-lilin|title=Gerindra Tepis Isu Prabowo Merayakan Natal dan Foto Pegang Lilin|last=Erwanti|first=Marlinda Oktavia|website=detiknews|access-date=2018-12-27}}</ref> Gerindra menjelaskan bahwa apa yang dilakukan Prabowo saat itu bukan bagian dari bentuk peribadatan dan merupakan hal yang wajar dilakukan sebagai pemimpin sebuah institusi.<ref name=":0" />
Baris 788:
Isu kriminalisasi ulama dilayangkan oleh tim pemenangan Prabowo terhadap Jokowi. Salah satunya terjadi saat [[Bahar bin Smith]] ditahan pihak kepolisian atas dugaan penganiyaan terhadap anak.<ref>{{cite web|url=https://news.detik.com/berita/d-4349977/habib-bahar-ditahan-fadli-zon-bukti-kriminalisasi-ulama |title=Habib Bahar Ditahan, Fadli Zon: Bukti Kriminalisasi Ulama|date=19 Desember 2018|author=Jabbar Ramdhani|publisher=Trans Media|website=Detik.com}}</ref> Dalam kasus tersebut, Bahar diduga menganiaya seorang anak berusia 17 tahun dan satu orang lainnya yang berusia 18 tahun. Penganiayaan tersebut direkam yang kemudian dijadikan barang bukti oleh kepolisian.
 
Menanggapi kasus tersebut, Fadli Zon dari Partai Gerindra menyebut bahwa penahanan ini adalah bukti bahwa pemerintahan presiden petahana melakukan kriminalisasi terhadap ulama.<ref>{{cite web|url=https://news.detik.com/berita/d-4349977/habib-bahar-ditahan-fadli-zon-bukti-kriminalisasi-ulama |title=Habib Bahar Ditahan, Fadli Zon: Bukti Kriminalisasi Ulama|date=19 Desember 2018|author=Jabbar Ramdhani|publisher=Trans Media|website=Detik.com}}</ref> Ia juga menyebut bahwa dalam kasus ini Bahar mengalami diskriminasi hukum. Menurutnya, hukum telah dijadikan alat kekuasaan dan alat menakuti oposisi serta suara kritis. Ia menggambarkan tindak diskriminasi terjadi karena saat kasus dugaan penghinaan calon presiden Prabowo Subianto oleh Bupati Boyolali, polisi dianggap lamban bergerak.<ref name="tribunkriminal"></ref>
 
Fadli menambahkan bahwa ia meragukan orang yang berada dalam video tersebut adalah Bahar bin Smith dan meminta keasliannya untuk dibuktikan di pengadilan.<ref name="tribunkriminal">http://m.tribunnews.com/section/2018/12/21/3-pernyataan-fadli-zon-soal-penahanan-habib-bahar-kriminalisasi-ulama-hingga-diskriminasi-hukum</ref>