Abad Pertengahan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 224:
 
[[Berkas:Richard of Wallingford.jpg|jmpl|kiri|lurus|Gambar seorang cendekiawan Abad Pertengahan sedang melakukan pengukuran secara cermat, ilustrasi sebuah naskah abad ke-14]]
[[Kekesatriaan|Akhlak bahaduri]] dan adab [[cinta negarabahaduri|asmara berbangsa]] berkembang di lingkungan istana dan kalangan bangsawan. Budaya keningrat-ningratan ini diungkapkan dengan menggunakan [[vernakular|bahasa-bahasa rakyat]], alih-alih menggunakan bahasa Latin, dalam bentuk puisi, hikayat, legenda, dan lagu-lagu populer yang disebarluaskan oleh para ''[[troubadour]]'' (penghibur keliling). Hikayat-hikayat ini seringkali ditulis dalam bentuk ''[[Chanson de geste|chansons de geste]]'' (kidung-kidung wiracarita) semisal ''[[Chanson de Roland|Kidung Roland]]'' atau ''[[Hildebrand|Kidung Hildebrand]]''.<ref name=Backman252>Backman ''Worlds of Medieval Europe'' hlmn. 252–260</ref> Karya-karya tulis sejarah sekuler maupun keagamaan juga dihasilkan pada kurun waktu ini.<ref name=Davies349>Davies ''Europe'' hlm. 349</ref> [[Geoffrey dari Monmouth|Galfridus Orang Fynwy]] (wafat sekitar 1155) menyusun ''[[Sejarah Raja-Raja Britania|Historia Regum Britanniae]]'' (Sejarah Raja-Raja Britania), sekumpulan hikayat dan legenda tentang [[Raja Arthur]].<ref name=SaulGeoffrey>Saul ''Companion to Medieval England'' hlmn. 113–114</ref> Karya-karya tulis lainnya lebih bersifat sejarah, misalnya ''Gesta Friderici Imperatoris'' (Hikayat Kaisar Friedrich) karya [[Otto dari Freising]] (wafat 1158) yang berisi penjabaran terperinci mengenai sepak terjang Kaisar Friedrich Barbarossa, atau pun ''Gesta Regum'' (Hikayat Raja-Raja) karya [[William dari Malmesbury]] (wafat sekitar 1143) yang memuat riwayat raja-raja Inggris.<ref name=Davies349/>
 
Kajian-kajian di bidang hukum mengalami kemajuan pada ke-12. Hukum sekuler maupun [[hukum kanon]] (hukum Gereja) dipelajari pada Puncak Abad Pertengahan. Hukum sekuler, atau hukum Romawi, mengalami kemajuan besar berkat penemuan ''[[Corpus Juris Civilis]]'' (Kitab Undang-Undang Hukum Sipil) pada abad ke-11, dan pada tahun 1100, hukum Romawi sudah diajarkan di [[Universitas Bologna|Bologna]]. Perkembangan ini bermuara pada pencatatan dan pembakuan kaidah-kaidah hukum di seluruh kawasan barat Eropa. Hukum kanon juga dipelajari, dan sekitar tahun 1140, seorang rahib bernama [[Decretum Gratiani|Grasianus]] (berkarya pada abad ke-12), yang berprofesi sebagai pengajar ilmu teologi di Bologna, menyusun kitab ''[[Decretum Gratiani|Decretum]]'' (Ketetapan), yang menjadi buku pedoman di bidang hukum kanon.<ref name=Backman237>Backman ''Worlds of Medieval Europe'' hlmn. 237–241</ref>