Bengawan Solo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Santomulti (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
k Revisi kesalahan penulisan
Baris 54:
Delta Sungai Bengawan Solo berada di daerah Sedayu wilayah kabupaten Gresik. Pada Delta ini sengaja dibuat kanal oleh manusia, tepatnya sejak zaman Hindia Belanda. Delta Bengawan Solo ini menghasilkan sedimentasi sebanyak 17 juta ton lumpur per tahun. Delta Pangkah merupakan hasil modifikasi sungai Bengawan Solo di bagian hilir.
 
Salah satu tujuan dimodifikasinya bagian hilir dari Bengawan Solo ini adalah untuk mengindarimenghindari pendangkalan di selat Madura. Endapan dibawa oleh aliran Bengawan Solo dari ujung hingga hilir. Delta buatan yang merupakan hasil rekayasa yang berada di sebelah utara kota Gresik. Salah satu tujuan dimodifikasinya bagian hilir dari Bengawan Solo ini adalah untuk mengindari pendangkalan di selat Madura. Delta tersebut bernama Delta Pangkah karena berada di wilayah administratif Desa Ujung Pangkah.
 
== Bendungan Gajah Mungkur ==
Waduk Gajah Mungkur berada 5 KMKm di sebelah selatan Kota kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Bendungan atau waduk ini dibangun mulai tahun 1970-an dan mulai beroperasi pada tahun 1978. Waduk dengan wilayah luas genangan kurang lebih 8800 ha. Beberapa fungsi dari waduk ini antara lain : untuk mengairi sawah seluas 24 000 ha di daerah Sukoharjo, Klaten, Karanganyar hingga ke Sragen. Selain itu juga untuk memasok air minum Kota Wonogiri. Fungsi lainnya adalah menghasilkan listrik dari PLTA yang awalnya di design untuk sebesar 12,4 MegaWattMega Watt.
 
Waduk yang didesigndidesain berusia 100 tahun ini ternyata mengalami pendangkalan yang sangat cepat. Sehingga usia waduk ini menjadi lebih pendek dari yang diperkirakan sebelumnya. Pendangkalan ini terjadi akibat sangat tingginya erosi di wilayah hulu waduk yang mengakibatkan laju sedimentasi yang sangat tinggi pada waduk Gajah Mungkur.
 
== Ikan Bengawan Solo ==
BeberapBeberapa jenis ikan di sungai Bengawan Solo antara lain:
* Rengkik (Hemibragus nemurusNemurus)
* Jambal (Pangasius Djambalis)
* Jendil (Pangasius nemurusNemurus)
 
Selain itu masih banyak jenis ikan yang terdapat di Bengawan Solo. Mulai bader (tawes), areng-areng, garingan, wader, gabus, nila, hingga lempuk. Tapi, dari sekian jenis ikan itu, hanya jendil yang jadimenjadi menu kuliner favorit masyarakat.
 
Ikan jendil adalah ikan asli Sungaisungai Bengawan Solo. Ikan berlendir warna putih hijau ini sejenis dengan ikan patin yang hidup di sejumlah sungai di Sumatera. Bedanya, bentuknya agak kecil dan memanjang. Warga di Bojonegoro, Tuban, dan Cepu menyukai ikan ini, karena lemaknya relatif sedikit dan tekstur dagingnya lembut. Ini berbeda dengan ikan patin hasil budi daya, yang biasanya banyak lemak.
 
Pada musim kemarau Sungaisungai Bengawan Solo surut dan ikan jendil melimpah. Biasanya ikan ini hidup di kedalaman air 2-3 meter dan cenderung berada di air mengalir. Para pemancing menggunakan umpan, mulai dari cacing, jangkrik, ulat daun, atau makanan campuran.
 
Lokasi pemancingan di Sungaisungai Bengawan Solo, cukup banyak, seperti Bendungbendung Gerakgerak di Kecamatankecamatan Kalitidu-Trucuk, sungai sebelah utara Pasar Besar Bojonegoro, dan di Desadesa Sale, Kalitidu. Biasanya, ikan jenis rengkik berada di kedalaman lebih dari empat meter. Sedangkan ikan jendil cenderung berada di permukaan.
 
== Kehidupan purba Bengawan Solo ==
Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo merupakan DAS terbesar dan aliran sungai terpanjang di Pulau Jawa, terletak di Provinsipropinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. DAS Bengawan Solo memiliki karakteristik topografi yang relatif datar dan sebagian besar berada di daerah dataran rendah sehingga terbentuk aliran sungai yang berkelok-kelok (meander). Aliran meander Sungaisungai Bengawan Solo ini merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi besar terhadap tinggalan paleoantropologi dan arkeologi. Bentukan teras dikanan kiri sungai inilah yang banyak mengandung sisa-sisa fauna purba, artefak, serta tulang dan specimen Homo erectus. Tinggalan tersebut terendapkan bersama dengan deposisi teras sungainya.
 
Berdasarkan hasil penelitian kehidupan manusia purba yang sebelumnya, wilayah yang teridentifikasi teras purba Bengawan Solo memiliki riwayat penemuan yang menakjubkan. Banyak fosil-fosil yang ditemukan diwilayah sepanjang teras Sungaisungai Bengawan Solo ini. Seperti penemuan tengkorak dan tulang Homo erectus serta penemuan rangka utuh gajah purba. Wilayah-wilayah penemuan tersebut antara lain Sangiran, Sambungmacan, Cemeng, Trinil, Selopuro, dan Ngandong. Penemuan fosil tengkorak di wilayah Sambungmacan, Trinil dan Ngandong merupakan salah satu bukti peradaban manusia di wilayah aliran sungai. Pertanggalan dari temuan-temuan yang didapatkan menunjukan bahwa Homo erectus yang mendiami wilayah ini lebih muda (Progresif) dibandingkan dengan Homo erectusErectus yang tinggal di Sangiran (Arkaik dan Tipik). Bukti tersebut menunjukan adanya pergeseran hunian Homo erectusErectus di kearah hilir Sungaisungai Bengawan Solo.
 
Sejak tahun 2012 sampai tahun 2014, BPSMP Sangiran bekerja sama dengan Puslit Arkenas melakukan kajian manusia purba sepanjang DAS Bengawan Solo. Berdasarkan surveysurvei yang telah dilakukan, mulai dari Medalem sampai Ngandong telah teridentifikasi sebanyak 41 teras purba yang berpotensi mengandung temuan arkeologi terutama fosil dan artefak. Selain survei, dilakukan pula kegiatan ekskavasi di Situssitus Matar yang letaknya diseberangdi seberang Situs Ngandong. Hasil kajian yang didapat, di situs ini menemukan banyak artefak dan fosil fauna namun belum ditemukan fosil manusia. Seluruh hasil kajian ini akan menambah pengetahuan dan informasi tentang manusia purba di sepanjang aliran hilir Bengawan Solo.
 
=== Museum Trinil ===
Museum Trinil banyak menyimpan fosil – fosil purba seperti tengkorak manusia, gajah serta peralatan – peralatan yang digunakan pada masa manusia purba. Museum Trinil terletak di Dukuhdukuh Pilang, Desadesa Kawu, Keckec. Kedunggalar, Kabupatenkabupaten Ngawi dengan jarak tempuh sekitar 14 km dari Kotakota Ngawi ke arah barat. Ketika masuk ke area Museum Trinil pengunjung akan disambut dengan gapura museum dengan latar belakang gajah purba.
 
Patung gajah ini cukup besar dengan gading yang sangat panjang. Anatomi gajah ini memiliki kemiripan dengan mammoth namun tanpa bulu. Di belakang pendopo terdapat tanaman hias dan beberapa pohon. Pada belakang taman terdapat monumen penemuan Pithecantropus erectusErectus oleh Eugene Dubois. Pada monumen itu tertulis “P.e. 175 cm (gambar anak panah), 1891/95”. Tulisan tersebut bermaksud Pithecantropus erectusErectus (P.e.) ditemukan sekitar 175 meter dari monumen tersebut.
 
Terdapat beberapa bangunan di Museum Trinil. Salah satunya adalah pendopo (gazebo) yang terletak di tengah area dan ruang – ruang situs purba yang dapat digunakan pengunjung untuk beristirahat. Pada ruang situs purba terdapat dua pintu masuk yaitu bagian depan dan samping. Pada bagaianbagian depan pintu masuk terdapat ornamen gading stegodonStegodon yang akan menyambut anda.
 
Menurut penelitian, Situssitus Trinil merupakan salah satu tempat hunian manusia purba pada zaman Pleistosen Tengah sekitar 1,5 juta tahun yang lalu. Sesampainya di dalam museum, pengunjung dapat menggali informasi lebih jauh dengan melihat koleksi fosil yang berjumlah 1.200 yang terdiri dari 130 jenis.
 
DidalamDi dalam museum dipamerkan replika manusia purba berupa replika dari Pithecantropus erectusErectus yang ditemukan di Trinil (Ngawi) serta fosil yang berasal dari Afrika (Australopithecus Africanus) dan Jerman (Homo Neanderthalensis). Koleksi lain yang terdapat di Museum Trinil yaitu fosil tengkorak manusia purba yang ditata dengan penjelasan mengenai penyebarannya di dunia, kemudian fosil gading stegodonStegodon dan kerbau purba.
 
== Ekspedisi Bengawan Solo ==
Buku ini merupakan rangkuman perjalanan jurnalistik harian Kompas. Ekspedisi ini berusaha memotret secara mendasar masalah-masalah sungai tersebut dari sejarahnya, bagaimana peran manusia di sekitarnya, apa manfaat yang diperoleh dari sungai, hingggahingga kerusakan yang diakibatkan olehnoleh ulah manusia.
 
Lewat ekspedisi ini banyak aspek kehidupan berhasil disingkapkan, termasuk kehidupan budayanya . Bengawan Solo tidak hanya menjangkau lintas area, tetapi juga lintas masa. Sebagai sungai purba berbagai peristiwa berlangsung di dalamnya, di lembah atau di sekitar daerah alirannya. Bengawan sepanjang kurang lebih 527 kmKm ini menuliskan peristiwa dari zaman prasejarah, zaman kerajaan Hindu dan Budha, kerajaan Islam, Perang Diponegoro, zaman revolusi sampai pendaratan darurat pesawat Garuda.
 
Hulu Bengawan Solo berupa Kalikali Muning dan Kalikali Tenggar di Desadesa Jeblogan, Kecamatankecamatan Karang Tengah, Kabupatenkabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, berbatasan dengan Kecamatankecamatan Punung, Kabupatenkabupaten Pacitan, Jawa Timur. Punung kaya akan gua karts (kapur), yang di antaranya pernah menjadi hunian masa "berburu" dan "mengumpulkan makanan tingkat lanjut". Daerah Pacitan adalah tempat penting dalam riset teknologi paleolitik sebab terdapat banyak perangkat prasejarah dalam bentuk yang jelas. Bukti kehidupan prasejarah juga didapati di sejumlah tempat yang berada lebih ke arah hilir Bengawan Solo, yaitu daerah Sragen, Karanganyar, Blora dan Ngawi.
 
== Lain-lain ==
Sungai ini dikagumi masyarakat di seluruh dunia khususnya [[Jepang]] karena terinspirasi dari lagu keroncong karangan [[Gesang]] berjudul sama, yaitu ''[[Bengawan Solo (lagu)|Bengawan Solo]]''.
 
Selain itu tempat ini pernah menjadi tempat utamakejadian perkara kecelakaan pesawat [[Garuda Indonesia Penerbangan 421]].
 
== Referensi ==