Abdur Rahman dari Banjar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 34:
|date of birth =
|place of birth =[[Kesultanan Banjar]]
|date of death =[[5 Maret]] [[1852]] <ref name="pegustian"/><ref>{{nl}} {{cite book|pages=16|title=Pangeran Antasari|first=Mohamad Idwar|last=Saleh|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional|year=1993|url=http://books.google.co.id/books?id=12EeAAAAMAAJ&q=ratu+anom+mangkubumi+kencana&dq=ratu+anom+mangkubumi+kencana&hl=id&sa=X&ei=W3hzU83GHIf5rQeU34CADg&ved=0CDAQ6AEwAQ}}</ref>
|place of death =[[Kesultanan Banjar]]
|}}
Baris 41:
 
Pangeran Sultan Muda Abdur-Rahman memiliki beberapa isteri :
# [[Permaisuri]] : '''Ratu Abdur Rahman'''/'''Ratu Sultan'''/'''Ratu "Antasari"''' <ref name="pegustian">{{id}}Helius Sjamsuddin; Pegustian dan Temenggung: akar sosial, politik, etnis, dan dinasti perlawanan di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, 1859-1906; Balai Pustaka, 2001</ref> adik dari [[Pangeran Antasari]], melahirkan bayi yang diberi nama Rahmatillah (calon Putra Mahkota yang wafat). Perkawinan mereka diharapkan akan merukunkan keluarga besar [[Sultan Kuning]]/Sultan Hamidullah (Tutus Tuha) dan keluarga besar mangkubumi [[Tamjidullah I]] (Tutus Anum) yang pada masa sebelumnya memperebutkan tahta.
# [[Selir]] : '''Nyai Besar Aminah''' (Nyai Dawang), seorang keturunan Cina-Dayak yang melahirkan 2 anak perempuan dan 2 anak lelaki, diantaranya Pangeran [[Tamjidullah II]] (menjabat mangkubumi yang kelak diangkat Belanda sebagai Sultan Muda Banjar sebagai pengganti almarhum ayahandanya, walaupun tidak disetujui sang kakek, Sultan Adam).
# Permaisuri : '''Ratu Siti''' binti Pangeran Mangkoe Boemi Nata. [[Pangeran Mangkoe Boemi Nata]] (sebelumnya bernama Pangeran Husin) adalah adik Sultan Adam. Hasil perkawinan Ratu Siti dengan Sultan Muda Abdur Rahman memperoleh tiga anak yaitu Pangeran Hidayatullah, Ratu Syarif Umar (isteri Pangeran Syarif Umar) dan Ratu Rampit/Ratu Jaya Kasuma (isteri Pangeran Jaya Kasuma/Raden Tuyong).<ref name="wilem">Willem Adriaan Rees, De bandjermasinsche krijg van 1859-1863: met portretten, platen en een terreinkaart, Bagian 1, D. A. Thieme, 1865</ref> Pangeran [[Hidayatullah II]] dilahirkan pada [[1822]], dialah yang dipilih sang kakek, Sultan Adam sebagai penggantinya. Hidayatullah II dinobatkan pada bulan September 1859 oleh rakyat [[Banua Lima]] sebagai Sultan Banjar dengan ibu kota kerajaan di Amuntai.