Bahar bin Smith: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ricky Setiawan (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Ricky Setiawan (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 99:
Kejadian berawal saat kedua korban dijemput paksa oleh orang-orang atas permintaan Bahar bin Smith dari rumah masing-masing pada hari Sabtu, 1 Desember 2018, dengan dua unit mobil.<ref name="cnnbahar">https://m.cnnindonesia.com/nasional/20181218230718-12-354753/kronologi-penganiayaan-oleh-bahar-bin-smith-versi-polisi</ref>
 
Penjemputan tersebut dilakukan dengan alasan kedua korban berpura-pura dan mengaku sebagai Bahar bin Smith pada sebuah acara di Bali, 29 November 2018. Kemudian, kedua korban dibawa ke Pondok Pesantren Tajul Alawiyib di Kampung Kemang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Di tempat tersebut, kedua korban dipukuli secara bergantian dan diduga dilakukan oleh dan atas perintah Bahar bin Smith.<ref name="cnnbahar"></ref>
 
Peristiwa penganiayaan itu direkam dengan menggunakan telepon seluler, kemudian diunggah ke Youtube. Rekaman ini kemudian dijadikan salah satu barang bukti oleh polisi. Saat direkam, korban dalam kondisi luka memar dan terlihat banyak darah di wajahnya.<ref name="cnnbahar"></ref>
Kemudian, kedua korban dibawa ke Pondok Pesantren Tajul Alawiyib di Kampung Kemang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Di tempat tersebut, kedua korban dipukuli secara bergantian dan diduga dilakukan oleh dan atas perintah Bahar bin Smith.
 
Peristiwa penganiayaan itu direkam dengan menggunakan telepon seluler, kemudian diunggah ke Youtube. Rekaman ini kemudian dijadikan salah satu barang bukti oleh polisi.
 
Kata Agung, kedua korban pada saat direkam dalam kondisi luka memar dan terlihat banyak darah di wajahnya.
 
Atas tindak penganiayaan tersebut, Bahar disangkakan dengan Pasal 170 KUHP dan atau Pasal 351 KUHP dan atau Pasal 333 KUHP dan atau Pasal 80 UU 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU No. 23 Tahun 2002.
 
Atas tindak penganiayaan tersebut, Bahar disangkakan dengan Pasal 170 KUHP dan atau Pasal 351 KUHP dan atau Pasal 333 KUHP dan atau Pasal 80 UU 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU No. 23 Tahun 2002.<ref name="cnnbahar"></ref>
 
Pada tanggal 18 Desember, Bahar ditahan oleh [[Kepolisian Daerah Jawa Barat]] setelah menjalani pemeriksaan.<ref>{{cite web|url=https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-4349787/habib-bahar-ditahan-polda-jabar|title=Habib Bahar Ditahan Polda Jabar|date=18 Desember 2018|author=Dony Indra Ramadhan|publisher=Trans Media|website=Detik.com}}</ref> Bahar mengaku melatih bela diri kepada kedua korban.<ref>{{cite web|url=https://news.detik.com/berita/d-4349886/aniaya-2-remaja-habib-bahar-berdalih-latihan-bela-diri |title=Aniaya 2 Remaja, Habib Bahar Berdalih Latihan Bela Diri|date=18 Desember 2018|author=Dony Indra Ramadhan|publisher=Trans Media|website=Detik.com}}</ref> Politikus sesama pendukung Prabowo Subianto, [[Fadli Zon]], menyebut penahanan Bahar adalah "kriminalisasi ulama".<ref>{{cite web|url=https://news.detik.com/berita/d-4349977/habib-bahar-ditahan-fadli-zon-bukti-kriminalisasi-ulama |title=Habib Bahar Ditahan, Fadli Zon: Bukti Kriminalisasi Ulama|date=19 Desember 2018|author=Jabbar Ramdhani|publisher=Trans Media|website=Detik.com}}</ref>