Mecelle: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
'''Mecelle''' (juga dieja ''Mejelle'', ''Majalla'', ''Medjelle'', atau ''Meğelle'', dalam [[bahasa Turki Utsmaniyah]]: Mecelle-ʾi Aḥkām-ı ʿAdlīye - dari [[bahasa Arab]], '''مجلة الأحكام العدلية''' Majallah el-Ahkam-i-Adliya) adalah undang-undang [[hukum perdata|perdata]] [[Kesultanan Utsmaniyah]] yang diberlakukan pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Ini adalah upaya pertama untuk [[kodifikasi|mengodifikasi]] [[hukum syariah]].<ref>[http://www.oxfordislamicstudies.com/article/opr/t125/e1492 "Mecelle" in Oxford Islamic Studies Online]</ref><ref>Abdal Hakim Murad, [http://www.halalmonk.com/abdal-hakim-murad-authority-within-islam "Authority within Islam"], halalmonk.com, 2013.</ref>
 
Undang-undang ini disusun oleh sebuah komisi yang dikepalai oleh [[Ahmed Cevdet Pasha]] dan terdiri dari para ahli. Mecelle terdiri dari enam belas volume (berisi 1.851 pasal) yang dikeluarkan dari tahun 1869 hingga 1876, dan undang-undang ini mulai berlaku pada tahun 1877. Struktur dan pendekatannya dipengaruhi oleh kodifikasi yang dilakukan di Eropa. Di dalam undang-undang ini tidak termasuk [[hukum keluarga]] yang termasukdianggap ke dalamsebagai ranah hukum agama. Mecelle telah dipuji sebagai upaya pertama untuk menjadikan [[fiqih]] sebagai undang-undang perdata yang dapat dipahami oleh awam dan bukan hanya oleh para ulama.<ref>{{Cite book|last=Khan|first=Feisal|url=https://books.google.com/?id=dqlACwAAQBAJ&pg=PA80&lpg=PA80&dq=islamic+modernism+and+financial+interest#v=onepage&q=islamic%20modernism%20and%20financial%20interest&f=false |title=Islamic Banking in Pakistan: Shariah-Compliant Finance and the Quest to Make Pakistan More Islamic |date=2015-12-22 |publisher=Routledge |isbn=9781317366539 |location=|language=en |accessdate=9 February 2017 |page=79}}</ref> Isinya didasarkan pada [[mazhab]] [[Hanafi]].
 
Mecelle juga diberlakukan di pengadilan-pengadilan (''nizamiye''), alhasil orang Yahudi dan Kristen untuk pertama kalinya tunduk kepada hukum Islam daripada hukum mereka sendiri, tetapi semenjak itu mereka juga dapat dijadikan saksi di pengadilan.