Wajrayana: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bodhijaya (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Bodhijaya (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 34:
== Pentingnya Guru yang Berkualitas ==
 
Dalam ajaran WajrayanaVajrayana, hubungan antara '''seorang Guru dan seorang murid''' adalah amat penting. Seorang murid tidak akan pernah memperoleh pencapaian tanpa bantuan seorang Guru yang berkualitas, karena Guru yang berkualitas merupakan perwujudan dari Buddha, Dharma, dan Sangha. Di dalam Wajrayana, seorang guru bisa saja merupakan seorang Yogi (pertapa), seorang His Holliness, seorang Rinpoche, ataupun seorang Lama. Seorang Guru berkualitas adalah guru yang telah diakui oleh pimpinan keempat aliran: Nyingmapa, Sakyapa, Kagyudpa, Gelugpa. Di dalam Vajrayana, seorang praktisi tidak dilarang untuk menikah, serta juga tidak diharuskan untuk hidup bervegetarian (Catatan: Pada saat bercocok tanam, banyak juga makhluk yang terbunuh. Hidup sebagai seorang vegetarian tidaklah menjadikan kita suci, tergantung motivasi kita. Perilaku kita dalam berlatih sehari-harilah yang amat menentukan, termasuk di dalamnya: perbuatan/tubuh, ucapan, serta pikiran kita). Banyak dari Guru Vajrayana yang tidak menikah, namun tidak sedikit juga yang menikah. Pasangan dari seorang Guru Vajrayana bukanlah seorang wanita biasa, mereka biasanya merupakan seorang '''dakini''' (makhluk suci yang telah memperoleh pencapaian) yang ditugaskan untuk membantu sang Guru dalam memperoleh pencapaian demi kebahagiaan semua makhluk.
 
Dalam ajaran Theravada dan Mahayana dikenal dengan istilah tiga akarperlindungan, yaitu mengambil perlindungan pada '''Buddha, Dharma, dan Sangha'''. Di dalam ajaran WajrayanaVajrayana, selain penyerahan total Tubuh, Ucapan, PikiranBatin dan berlindung pada Buddha, Dharma, dan Sangha, terdapat juga 3 akar tambahan, yaitu: penyerahan total Tubuh, Ucapan, PikiranBatin dan berlindung pada '''Guru, Yidam, dan Protektor/Pelindung Dharma'''. Ketika kita berbicara tentang penyerahan total dan perlindungan, maka terlihat jelas betapa pentingnya kita mencari seorang Guru yang benar-benar berkualitas, yang hanya dengan bantuan dan berkah yang diberikan-Nya kita bisa mencapai pencerahan.
 
Di dalam latihan, amat diperlukan seorang guru yang berkualitas, sehingga '''kita perlu berhati-hati dalam memilih seorang guru''' (words of my perfect teacher - Patrul Rinpoche). Seorang guru yang berkualitaslah yang dapat membimbing dan membantu kita dalam mencapai pencerahan. Kualitas seorang guru dapat kita lihat dari riwayat silsilah dia (kebanyakan merupakan seorang '''Tulku''') serta '''adanya pengakuan dari pimpinan keempat aliran (Nyingmapa, Sakyapa, Kagyudpa, Gelugpa)'''. Hal ini yang menjadi salah satu unsur pokok dalam WajrayanaVajrayana. Pada saat lahirnya seorang Tulku (guru berkualitas), biasanya ditandai dengan adanya tanda alam yang ikut bergembira, misalnya: adanya pelangi, udara dipenuhi dengan wangi dupa dan bunga, terdengar alunan musik di angkasa, dll. Pada saat dikremasi, sering lidah dan jantung seorang Tulku tidak terbakar, adanya tulisan mantra di batok kepala, juga sering ditemukan relik-relik yang indah. Tidak jarang juga seorang Tulku mencapai tubuh pelangi saat mereka meninggal (tubuh hilang tanpa bekas, hanya meninggalkan kuku dan rambut sebagai bukti).
 
Dalam melaksanakan latihan, sering dianjurkan untuk berlatih tiap hari secara disiplin. Banyak guru mengatakan bahwa lebih baik berlatih 10 menit tiap hari, daripada berlatih 300 menit secara berturut-turut tanpa henti, lalu istirahat selama sebulan.