Stasiun Gondanglegi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 25:
Stasiun ini dibuka bersama dengan segmen Bululawang–Gondanglegi pada tanggal 4 Februari 1898.<ref name=":02">{{Cite book|title=[[commons:File:De_Tramwegen_op_Java,_Gedenkboek,_samengesteld_ter_gelegenheid_van_het_vijf-en-twinting-jarig_bestaan_der_semarang-joana_stoomtram-maatschappij.pdf|Gedenkboek samengesteld ter gelegenheid van het Vijf en Twintig-Jarig Bestaan der Samarang-Joana Stoomtram Maatschappij]]|last=van Dirxland|first=Baron van der Goes|last2=Martens|first2=C.L.J.|publisher=Koninklijke Nederlandse-Boek en Kunsthandel van M.M. Couvee|year=1907|isbn=|location=Den Haag|pages=}}</ref> Operasional angkutan barang di jalur ini didominasi oleh tebu dan gula dari Pabrik Gula Kebonagung dan Pabrik Gula Krebet. Selain itu, untuk penumpang sendiri didominasi kaum pedagang.<ref name=":22">{{Cite web|url=https://malang.merdeka.com/gaya-hidup/jalur-tram-yang-menghubungkan-wilayah-malang-raya-di-masa-lalu-160604m.html|title=Malang - Merdeka.com {{!}} Jalur Tram yang menghubungkan wilayah Malang Raya di masa lalu|last=|first=|date=|website=Merdeka.com|publisher=|access-date=2018-12-12}}</ref>
 
Karena [[Kepanjen, Malang|Kepanjen]] merupakan pusat keramaian kedua di Malang Raya setelah [[Kota Malang]], maka MS mengincar wilayah tersebut. Agar arus pengangkutan dapat terhubung langsung ke Kepanjen dari arah Dampit tanpa transfer ke [[Stasiun Malang Kotalama|Malang Kotalama]], dibutuhkan suatu jalur kereta api. Jalur tersebut selesai pada tanggal 10 Juni 1900.<ref name=":02202">{{Cite book|title=[[commons:File:De_Tramwegen_op_Java,_Gedenkboek,_samengesteld_ter_gelegenheid_van_het_vijf-en-twinting-jarig_bestaan_der_semarang-joana_stoomtram-maatschappij.pdf|Gedenkboek samengesteld ter gelegenheid van het Vijf en Twintig-Jarig Bestaan der Samarang-Joana Stoomtram Maatschappij]]|last=van Dirxland|first=Baron van der Goes|last2=Martens|first2=C.L.J.|publisher=Koninklijke Nederlandse-Boek en Kunsthandel van M.M. Couvee|year=1907|isbn=|location=Den Haag|pages=}}</ref> Namun, jalur ini dinonaktifkan pada zaman pendudukan Jepang di Indonesia pada tahun 1943.<ref>{{Cite web|url=https://regional.kompas.com/read/2009/04/08/09451736/foto.citizen.saksi.bisu.jalur.trem.gondanglegi-kepanjen|title=FOTO CITIZEN: Saksi Bisu Jalur Trem Gondanglegi-Kepanjen|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2009-04-08|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2018-12-13}}</ref><ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/38139980|title=Sejarah perkeretaapian Indonesia|last=Nusantara.|first=Tim Telaga Bakti|last2=Indonesia.|first2=Asosiasi Perkeretaapian|date=1997|publisher=Angkasa|year=|isbn=9796651688|edition=Cet. 1|location=Bandung|pages=|oclc=38139980}}</ref> Jalur ini tidak dicatat dalam inventaris PT KAI, tetapi dicatat dalam ''Buku Jarak.''
 
Jalur ini dinonaktifkan pada tahun 1978 untuk layanan umum karena kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum. Kini semua aset di jalur ini dikuasai oleh [[Kereta Api Indonesia|PT Kereta Api Indonesia]].