Perang Enam Hari: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 168:
 
==== Divisi Tengah-Depan Israel (Abu Ageila) ====
[[BerkasFile:Sharon ageila.JPG|jmplthumb|kirileft|lurusupright|Mayor Jenderal [[Ariel Sharon]] semasadalam [[Pertempuran Abu-Ageila (1967)|Pertempuran Abu Ageila]]]]
Divisi tengah yang dipimpin oleh [[Avraham Yoffe]] dan divisi selatan yang dipimpin oleh [[Ariel Sharon]], memasuki daerah Abu Ageila-Kusseima yang sangat dilindungi oleh Mesir sehingga mengakibatkan [[Pertempuran Abu-Ageila (1967)|Pertempuran Abu Ageila]]. Pasukan Mesir yang berada di sana terdiri dari 1 divisi militer, 1 [[batalyon]] tank perusak dan 1 regimen tank.
 
Lebih jauh ke selatan, pada tanggal 6 Juni, Divisi Kendaran Tempur Ke-38 Israel di bawah pimpinan Mayor Jenderal [[Ariel Sharon]] menyerbu [[Um-Katef|Um Katef]], daerah berpertahanan kuat yang dijaga Divisi Infanteri Ke-2 Mesir di bawah pimpinan Mayor Jenderal Sa'adi Nagib, yang berkekuatan sekitar 16.000 orang serdadu. Mesir juga memiliki satu [[batalyon|batalion]] [[penghancur tank]] dan satu resimen tank, yang terdiri atas kendaraan-kendaraan tempur Perang Dunia II buatan Soviet, yang meliputi 90 unit [[T-34 tank|T-34-85]], 22 unit penghancur tank [[SU-100]], dan sekitar 16.000 orang serdadu. Israel memiliki sekitar 14.000 orang serdadu dan 150 unit tank pasca-Perang Dunia II yang meliputi tank [[AMX-13]], tank [[Tank Centurion|Centurion]], dan tank [[M50 Super Sherman]] (tank [[M-4 Sherman]] yang sudah dimodifikasi).
Sharon melakukan sebuah serangan yang telah direncanakan. Ia mengirim 2 dari brigadenya ke sisi utara [[Um-Katef]], yang pertama dapat menembus pertahanan [[Abu-Ageila]] ke selatan, dan yang kedua dapat memblok jalan menuju [[El Arish]] dan untuk melingkari Abu-Ageila dari timur. Pada waktu yang sama, pasukan terjun payung diturunkan di dekat bagian belakang posisi bertahan pasukan Mesir dan menghancurkan artileri yang dapat digunakan untuk membalas serangan infantri Israel. Dengan gabungan pasukan, tank, pasukan payung, infantri, artileri, dan insinyur militer yang menyerang Mesir dari depan, belakang dan sisi lainnya, pertempuran berlangsung 3 setengah hari sampai akhirnya Abu-Ageila jatuh.
 
Banyak pasukan Mesir yang tetap utuh dan terus mencoba mencegah pasukan Israel mencapai [[Terusan Suez]] atau menyerang secara tiba-tiba dalam usaha untuk mencapai kanal. Namun, ketika Menteri Pertahanan Mesir, [[Abdel Hakim Amer]] mendengar berita tentang jatuhnya [[Abu-Ageila]], ia panik dan memerintahkan seluruh pasukan di Sinai untuk mundur. Perintah ini berarti kekalahan Mesir.
 
Karena mundurnya pasukan Mesir, komandan tertinggi Israel memilih untuk tidak mengejar pasukan Mesir, namun lebih baik menyusul dan menghancurkan mereka di wilayah pegunungan di Sinai Barat. Setelah itu, dalam waktu 2 hari ([[6 Juni]] [[7 Juni]] [[1967]]), seluruh 3 divisi Israel (Sharon dan Tal diperkuat oleh brigade lapis baja) maju menuju barat dan mencapai jalan di daerah pegunungan. Divisi Sharon pertama pergi menuju selatan dan barat menuju celah Mitla. Semua pasukannya bergabung di sana dengan bagian dari divisi Yoffe, sementara pasukan lainnya memblok celah Gidi. Pasukan Tal juga berhenti di berbagai tempat.
 
Aksi blokade Israel hanya sukses di celah Gidi yang dapat direbut sebelum pasukan Mesir muncul, namun di tempat lain, pasukan Mesir dapat melewati dan menyeberangi terusan. Namun, kemenangan Israel tetaplah mengagumkan. Dalam operasi selama 4 hari, pasukan Israel menaklukkan pasukan yang paling besar dan pasukan paling bersenjata di Arab, meninggalkan beberapa tempat di Sinai terbuang dengan ratusan pembakaran atau mobil Mesir yang ditinggalkan dan persenjataan militer.
 
Pada tanggal [[8 Juni]] [[1967]], Israel menyelesaikan pendudukan Sinai dengan mengirim pasukan infantri ke Ras-Sudar ([[ladang minyak]] di teluk Suez) di pantai barat semenanjung tersebut.
 
Terdapat beberapa penyebab yang membuat serangan cepat Israel menjadi mungkin untuk dilakukan, pertama, keunggulan Angkatan Udara Israel atas Mesir, kedua, Israel membuat rencana perang yang baik, dan yang ketiga, koordinasi yang kurang di antara pasukan Mesir. Hal tersebut juga menjadi elemen kemenangan di front Israel yang lainnya.<!--
 
Further south, on 6 June, the Israeli 38th Armored Division under Major-General [[Ariel Sharon]] assaulted [[Um-Katef]], a heavily fortified area defended by the Egyptian 2nd Infantry Division under Major-General Sa'adi Nagib, and consisting of some 16,000 troops. The Egyptians also had a [[battalion]] of [[tank destroyer]]s and a tank regiment, formed of Soviet World War II armour, which included 90 [[T-34 tank|T-34-85]] tanks, 22 [[SU-100]] tank destroyers, and about 16,000 men. The Israelis had about 14,000 men and 150 post-World War II tanks including the [[AMX-13]], [[Centurion tank|Centurions]], and [[M50 Super Sherman]]s (modified [[M-4 Sherman]] tanks).
 
Two armoured brigades in the meantime, under Avraham Yoffe, slipped across the border through sandy wastes that Egypt had left undefended because they were considered impassable. Simultaneously, Sharon's tanks from the west were to engage Egyptian forces on Um-Katef ridge and block any reinforcements. Israeli infantry would clear the three trenches, while heliborne paratroopers would land behind Egyptian lines and silence their artillery. An armoured thrust would be made at al-Qusmaya to unnerve and isolate its garrison.
 
[[File:AMX-13-latrun-2.jpg|thumb|left|Israeli Armor of the Six Day War: pictured here the [[AMX 13]]]]
As Sharon's division advanced into the Sinai, Egyptian forces staged successful delaying actions at Tarat Umm, Umm Tarfa, and Hill 181. An Israeli jet was downed by anti-aircraft fire, and Sharon's forces came under heavy shelling as they advanced from the north and west. The Israeli advance, which had to cope with extensive minefields, took a large number of casualties. A column of Israeli tanks managed to penetrate the northern flank of Abu Ageila, and by dusk, all units were in position. The Israelis then brought up ninety 105&nbsp;mm and 155&nbsp;mm artillery guns for a preparatory barrage, while civilian buses brought reserve infantrymen under Colonel [[Yekutiel Adam]] and helicopters arrived to ferry the paratroopers. These movements were unobserved by the Egyptians, who were preoccupied with Israeli probes against their perimeter.<ref>Oren, p. 182</ref>
 
As night fell, the Israeli assault troops lit flashlights, each battalion a different color, to prevent [[friendly fire]] incidents. At 10:00&nbsp;pm, Israeli artillery began a barrage on Um-Katef, firing some 6,000 shells in less than twenty minutes, the most concentrated artillery barrage in Israel's history.<ref>Simon Dunstan,[https://books.google.com/books?id=ESv1lwg537AC&pg=PT125 ''The Six Day War 1967: Sinai''], Osprey Publishing, 2012, p. 125</ref><ref>Leslie Stein,[https://books.google.com/books?id=nWkYAAAAQBAJ&pg=PT181 ''The Making of Modern Israel: 1948–1967''], Polity Press, 2013 p. 181.</ref> Israeli tanks assaulted the northernmost Egyptian defenses and were largely successful, though an entire armoured brigade was stalled by mines, and had only one mine-clearance tank. Israeli infantrymen assaulted the triple line of trenches in the east. To the west, paratroopers commanded by Colonel [[Danny Matt]] landed behind Egyptian lines, though half the helicopters got lost and never found the battlefield, while others were unable to land due to mortar fire.<ref name="Oren, p. 201">Oren, p. 201</ref><ref name="Hammel 1992, p. 239">Hammel 1992, p.&nbsp;239</ref> Those that successfully landed on target destroyed Egyptian artillery and ammunition dumps and separated gun crews from their batteries, sowing enough confusion to significantly reduce Egyptian artillery fire. Egyptian reinforcements from Jabal Libni advanced towards Um-Katef to counterattack, but failed to reach their objective, being subjected to heavy air attacks and encountering Israeli lodgements on the roads. Egyptian commanders then called in artillery attacks on their own positions. The Israelis accomplished and sometimes exceeded their overall plan, and had largely succeeded by the following day. The Egyptians took heavy casualties, while the Israelis lost 40 dead and 140 wounded.<ref name="Oren, p. 201" /><ref name="Hammel 1992, p. 239" />
 
Yoffe's attack allowed Sharon to complete the capture of the Um-Katef, after fierce fighting. The main thrust at Um-Katef was stalled due to mines and craters. After IDF engineers had cleared a path by 4:00&nbsp;pm, Israeli and Egyptian tanks engaged in fierce combat, often at ranges as close as ten yards. The battle ended in an Israeli victory, with 40 Egyptian and 19 Israeli tanks destroyed. Meanwhile, Israeli infantry finished clearing out the Egyptian trenches, with Israeli casualties standing at 14 dead and 41 wounded and Egyptian casualties at 300 dead and 100 taken prisoner.<ref>Oren, p. 212</ref>-->
 
=== Tepi Barat ===