Kuasa di Balik Tahta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Penyelarasan tata bahasa sesuai PUEBI, khususnya kata depan (contoh: di balik, penasihat, dll).
Taylor 49 (bicara | kontrib)
di mana -> waktu
Baris 3:
'''Kendali di balik takhta kepemimpinan''' adalah istilah bagi seseorang atau kelompok yang secara tak resmi atau tak memiliki pengakuan dari segi kepemimpinan, akan tetapi turut melakukan peran aktif sebagai [[pejabat]] tingkat utama, semisal kepala negara atau raja. Dalam [[ilmu]] [[politik]], hal ini sering mengarah kepada [[pasangan]], ajudan, atau bawahan dari pemimpin resmi, yang membuat kebijakan atas dasar pengaruh kuat atau kelihaian memanipulasi.
 
Asal mula istilah ini merupakan ciri pemerintahan di kerajaan [[Eropa]] pada [[Abad Pertengahan]], di manawaktu ada sosok penasihat yang berdiri di belakang kursi takhta raja diizinkan membisikkan arahan pada telinga sang raja, tanpa harus berbincang, dalam menentukan kebijakan-kebijakan tertentu, maka kendali tidak bergantung pada pemimpin utama melainkan pada "penasihat" di balik figur pimpinan (''[[figurehead]]'') tersebut. Sehingga pemimpin yang secara resmi (''[[de jure]]'') dan diakui secara luas (''de facto'') hanya mendapat sebutan, akan tetapi kewenangan dan kendali utama tidak sepenuhnya dikuasai olehnya melainkan ada pihak atau otoritas lebih tinggi yang samar atau bahkan tidak diketahui dalam hal mempengaruhi atau bahkan mengambil alih penentuan kebijakan.
 
Beberapa tokoh yang dikenal dengan istilah ini adalah [[Alcuin]], [[Martin Bormann]],<ref>Vgl. Das Gesicht des Dritten Reiches, München 1993, S. 175.</ref> dan [[Joseph-Marie Córdoba]].<ref>Jane Bussey, "''Joseph Marie Córdoba Montoya''" in Encyclopedia of Mexico vol. 1, p.344. Chicago: Fitzroy and Dearborn 1997.</ref>