Komodo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 78:
Pemenang pertarungan akan menjulurkan lidah panjangnya pada tubuh si betina untuk melihat penerimaan sang betina.<ref name="firefly" /> Komodo betina bersifat [[antagonis]] dan melawan dengan gigi dan cakar mereka selama awal fase berpasangan. Selanjutnya, jantan harus sepenuhnya mengendalikan betina selama bersetubuh agar tidak terluka.Selama perkawinan, si jantan menggosokkan dagu mereka pada si betina, disertai garukan keras di atas punggung dan menjilat.<ref name="library">[http://library.sandiegozoo.org/Fact%20Sheets/komodo_dragon/Komodo.htm Komodo Dragon: Varanus komodoensis 1998] URL accessed January 24, 2007.</ref> Kopulasi terjadi ketika jantan memasukan salah satu [[hemipenis]]nya ke kloaka betina.<ref name="nzpfactsheet"/> Komodo bersifat [[monogami|monogamus]] dan membentuk "pasangan," suatu sifat yang langka untuk kadal.<ref name="liz"/><ref name="reptilis"/>
 
Komodo betina biasanya meletakkan telurnya di lubang tanah, cekungan di tebing bukit atau gundukan sarang burung [[gosong berkaki-jingga]] yang telah ditinggalkan. Akan tetapi, komodo lebih suka menyimpan telur-telurnya di sarang yang telah ditinggalkan.<ref>Jessop TS, Sumner J, Rudiharto H, Purwandana D, Imansyah MJ, Phillips JA (2004) "Distribution, use and selection of nest type by Komodo Dragons" ''Biological Conservation'' '''117''' (5): 463-470</ref> Sarang komodo rata-rata berisi 20 telur.<ref name="liz"/> Betina berbaring di atas telur-telur itu untuk mengerami dan melindunginya sampai menetas setelah dierami selama 7–8 bulan.<ref name="jung"/>
 
Proses penetasan adalah usaha melelahkan untuk anak komodo, yang keluar dari cangkang telur setelah menyobeknya dengan [[gigi telur]] yang akan tanggal setelah pekerjaan berat ini selesai. Setelah berhasil menyobek kulit telur, bayi komodo dapat berbaring di cangkang telur mereka untuk beberapa jam sebelum mulai menggali keluar sarang mereka. Ketika menetas, bayi-bayi ini sangat rentan dimangsa oleh predator.<ref name="location"/>
Baris 104:
 
== Evolusi ==
Perkembangan evolusi komodo dimulai dengan [[genus|marga]] [[Varanus]], yang muncul di [[Asia]] sekitar 40 juta tahun yang lalu yang kemudian bermigrasi ke [[Australia]]. Sekitar 15 juta tahun yang lalu, pertemuan lempeng benua Australia dan [[Asia Tenggara]] memungkinkan para biawak bergerak menuju wilayah yang sekarang dikenal sebagai [[Nusantara]]. Komodo diyakini berevolusi dari nenek-moyang Australianya pada sekitar 4 juta tahun yang lalu, dan menyebar ke timur hingga sejauh [[Timor]]. Perubahan ketinggian permukaan laut semenjak [[zaman Es]] telah menyebabkan agihan komodoberkurang dan sekarang hanya ditemui di beberapa pulau saja.<ref>{{cite web |url=http://www.komododragon.biz/Evolution |title=Komodo Dragon - Evolution theory of the Komodo Dragon |accessdate=2008-03-13 |format= |work=}}</ref>
 
== Komodo dan manusia ==
Baris 118:
Biawak komodo merupakan spesies yang rentan terhadap kepunahan, dan dikatagorikan sebagai spesies Rentan dalam daftar [[IUCN Red List]].<ref>{{IUCN2006|assessors=World Conservation Monitoring Centre|year=1996|id=22884|title=Varanus komodoensis|downloaded=11 May 2006}} Listed as Vulnerable (VU B1+2cde v2.3) URL accessed December 21, 2006</ref> Sekitar 4.000–5.000 ekor komodo diperkirakan masih hidup di alam liar. Populasi ini terbatas menyebar di pulau-pulau Rinca (1.300 ekor), Gili Motang (100), Gili Dasami (100), Komodo (1.700), dan Flores (mungkin sekitar 2.000 ekor).<ref name="komo"/> Meski demikian, ada keprihatinan mengenai populasi ini karena diperkirakan dari semuanya itu hanya tinggal 350 ekor betina yang produktif dan dapat berbiak.<ref name="amnh" /> Karena kekhawatiran ini, pada tahun 1980 Pemerintah Indonesia menetapkan berdirinya [[Taman Nasional Komodo]] untuk melindungi populasi komodo dan ekosistemnya di beberapa pulau termasuk Komodo, Rinca, dan Padar.<ref name="knp">{{cite web |url=http://www.komodonationalpark.org/ |title=The official website of Komodo National Park, Indonesia. |accessdate=2007-02-02 |format= |work=}}</ref> Belakangan, ditetapkan pula Cagar Alam Wae Wuul dan Wolo Tado di Pulau Flores untuk membantu pelestarian komodo.<ref name="natgeo"/> Namun di sisi lain, ada bukti-bukti yang menunjukkan bahwa komodo, setidaknya sebagian, telah terbiasa dengan kehadiran manusia. Komodo-komodo ini terbiasa diberi makan karkas hewan ternak, sebagai atraksi untuk menarik turis pada beberapa lokasi kunjungan.<ref name="world"/>
 
Aktivitas [[vulkanis]], gempa bumi, kerusakan habitat, kebakaran (populasi komodo di Pulau Padar hampir punah karena kebakaran alami pernah terjadi di sana), berkurangnya mangsa, meningkatnya pariwisata, dan perburuan gelap, membuat komodo semakin rentan terhadap kepunahan. [[CITES]] (''the Convention on International Trade in Endangered Species'') telah menetapkan bahwa perdagangan komodo, baik kulitmaupun bagian-bagian lain dari hewan ini adalah ilegal.<ref name="zipcode"/><ref name="natgeo">{{cite web |url=http://news.nationalgeographic.com/news/2003/01/0129_030129_komodo.html |title=Trapping Komodo Dragons for Conservation |accessdate=2007-11-08 |format= |work=}}</ref><ref name="location">{{cite book|author=Tara Darling (Illustrator)|title=Komodo Dragon: On Location (Darling, Kathy. on Location.)|publisher=Lothrop, Lee and Shepard Books|location=|year=|pages=|isbn=0-688-13777-6|oclc=|doi=}}</ref>
 
Meskipun jarang terjadi, komodo diketahui dapat membunuh manusia. Pada tanggal 4 Juni 2007, seekor komodo diketahui menyerang seorang anak laki-laki berumur delapan tahun. Anak ini kemudian meninggal karena perdarahan yang parah. Ini adalah catatan pertama mengenai serangan yang berakibat kematian pada 33 tahun terakhir.<ref>{{cite web |url=http://www.msnbc.msn.com/id/19026658/ |title=Komodo dragon kills boy in Indonesia - Asia-Pacific - MSNBC.com |accessdate=2007-06-07 |format= |work=}}</ref>