Pita Maha: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pinerineks (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Pinerineks (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Berkas:Boma and Kesna - Puri Lukisan Museum (16438173643).jpg|jmpl|362x362px|''Boma dan Kesna'' di Museum Puri Lukisan.]]
'''Pita Maha''' adalah perkumpulan pelukis Bali yang didirikan pada 29 Januari 1936 oleh [[Cokorda Gede Agung Sukawati]], [[Gusti Nyoman Lempad]], [[Walter Spies]] dan [[Rudolf Bonnet|Rudolf Bonet]]. Perkumpulan ini menimbulkan gaya dan gerakan [[seni lukis]] Bali yang semulaberbeda. tumbuhGerakan danini berkembangbermula di desa [[Ubud]], dan kemudian menyebar ke daerah lainnya di [[Bali]]. Seni lukis ini berakar dari seni lukis klasik tradisional Bali, tetapi kemudian mendapatkan sentuhan seni lukis Barat, sehingga memiliki corak dan gaya tersendiri.
 
Gerakan ini kemudian dilanjutkan oleh generasi penerusnya sampai sekarang, salah satunya sebagai seni lukis gaya Ubud.<ref>{{Cite web|url=https://www.isi-dps.ac.id/berita/kajian-estetis-seni-lukis-gaya-pita-maha-2/|title=Kajian Estetis Seni Lukis Gaya Pita Maha|website=www.isi-dps.ac.id|access-date=2018-12-06}}</ref> Tujuan awal dari gerakan seni ini adalah untuk menjaga standar mutu artistik yang tinggi dan untuk mencegah para seniman melakukan produksi massal terhadap karya seni mereka.<ref name=":0">{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=JlcL6HeY-uAC&pg=PA202&dq=pita+maha&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjXy_aH24vfAhUFuo8KHWeeAMUQ6AEIQTAE#v=onepage&q=pita%20maha&f=false|title=The Rough Guide to Bali and Lombok|last=Reader|first=Lesley|last2=Ridout|first2=Lucy|date=2002|publisher=Rough Guides|isbn=9781858289021|language=en}}</ref>
 
Karya-karya seni bergaya Pita Maha pada saat ini masih dapat dijumpai di [[Museum Puri Lukisan]] Ratna Warta di Ubud, yang sampai sekarang memiliki koleksi sebanyak 227 lukisan dan 105 karya patung.
 
== Asal kata ==
Baris 12:
Pada tahun 1930-an, [[pulau Bali]] ramai oleh pelancong [[Eropa]] dan [[Amerika]]. Pelancong-pelancong ini kemudian membeli banyak karya seni asli Bali. Sebagai akibatnya, jumlah seniman dan pengrajin di Bali semakin banyak. Akan tetapi hal ini kemudian membuat karya seni Bali turun kualitasnya karena para seniman dan pengrajin tersebut hanya mengejar penjualan dan jalan mudah memproduksi karya seni, seperti imitasi picisan.
 
Untuk memerangi penurunan mutu ini, seorangSeorang bangsawan Bali, [[Cokorda Gede Agung Sukawati]] berkerja sama dengan arsitek dan juru ukirnya, [[Gusti Nyoman Lempad]], dan dengan bantuan rekanan pelukis mancanegaranya, [[Walter Spies]] dan [[Rudolf Bonnet|Rudolf Bonet]], berusaha memerangi penurunan mutu ini. Empat senimanorang ini memprakarsai gerakan seni Pita Maha di Ubud pada tahun 29 Januari 1936.
 
Pertemuan mingguan dilakukan perkumpulan ini di rumah Walter Spies di Campuhan. Dalam enam tahun, anggota Pita Maha mencapai 150 pelukis, pengukir dan pematung. Di antara mereka bahkan datang dari desa yang jauh, seperti di [[Sanur, Denpasar Selatan, Denpasar|Sanur]]. Namun, kebanyakan dari desa tetangga, seperti Nyuhkuning, [[Padangtegal, Ubud|Padang Tegal]] dan Pengosekan.