Fertilisasi in vitro: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 191:
 
== Kaum pria dan IVF ==
Penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan kaum pria memandang diri mereka sebagai kontributor 'pasif'<ref>{{en}} Throsby, K, Gill, R 2004, ‘"it’s different for men": masculinity and IVF’, LSE Research Online, Men and Masculinities, vol. 6, no. 4, pp. 340.</ref> karena kurangnya 'keterlibatan fisik' mereka<ref>{{en}} Whittaker A 2009, ‘Global technologies and transnational reproduction in Thailand’, Asian Studies Review, vol. 33, no. 3, pp. 324</ref> dalam penggunaan IVF. Meskipun demikian, banyak laki-laki merasa tertekan setelah melihat dampak negatif injeksi hormonal dan intervensi fisik secara terus-menerus pada pasangan mereka.<ref name="Throsby, K 2004, pp. 344">{{en}} Throsby, K, Gill, R 2004, ‘"it’s different for men": masculinity and IVF’, LSE Research Online, Men and Masculinities, vol. 6, no. 4, pp. 344</ref> Fertilitas (kesuburan) dipandang sebagai salah satu faktor signifikan dalam persepsi seorang laki-laki mengenai maskulinitasnya, menjadikan banyak laki-laki merahasiakan penggunaan IVF mereka.<ref name="Throsby, K 2004, pp. 344"/> Dalam kasus-kasus di mana kaum pria tidak menceritakan bahwa ia dan pasangannya sedang menjalani IVF, mereka dilaporkan mengalami olok-olok, terutama oleh laki-laki lain, kendati ada beberapa yang menganggap hal ini sebagai suatu penegasan dukungan dan persahabatan. Bagi yang lainnya, hal ini menyebabkan mereka merasa terisolasi secara sosial.<ref name="Throsby, K 2004, pp. 336">{{en}} Throsby, K, Gill, R 2004, ‘"it’s different for men": masculinity and IVF’, LSE Research Online, Men and Masculinities, vol. 6, no. 4, pp. 336</ref> Dibandingkan dengan kaum wanita, kaum pria kurang mengalami penurunan kesehatan mental dalam masa setelah suatu kegagalan penanganan IVF.<ref name="pmid9949886">{{en}} {{cite journal |vauthors=Beutel M, Kupfer J, Kirchmeyer P, Kehde S, Köhn FM, Schroeder-Printzen I, Gips H, Herrero HJ, Weidner W | title = Treatment-related stresses and depression in couples undergoing assisted reproductive treatment by IVF or ICSI | journal = Andrologia | volume = 31 | issue = 1 | pages = 27–35 | year = 1999 | pmid = 9949886 | doi = 10.1111/j.1439-0272.1999.tb02839.x }}</ref> Bagaimanapun, banyak laki-laki merasa bersalah, kecewa, dan tidak mampu, seraya menyatakan bahwa mereka sekadar mencoba untuk memberikan semacam peneguhan emosional bagi pasangan mereka. <ref name="Throsby, K 2004, pp. 336"/>
 
== Ketersediaan dan pemanfaatan ==