Al-Qur'an: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambahkan shalawat atas Rasulullah SAW |
k ←Suntingan 203.153.104.187 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh AABot Tag: Pengembalian |
||
Baris 10:
{{Quran}}
{{Contains Arabic text}}
'''Al-Qur'an''' ({{IPAc-en|k|ɔr|ˈ|ɑː|n}}{{efn|Ragam pengucapan bahasa Inggris: {{IPAc-en|k|ə|ˈ|r|ɑː|n}}, {{IPAc-en|k|ə|ˈ|r|æ|n}}, {{IPAc-en|k|ɔr|ˈ|ɑː|n}}, {{IPAc-en|k|ɔr|ˈ|æ|n}}, {{IPAc-en|k|oʊ|ˈ|r|ɑː|n}}, {{IPAc-en|k|oʊ|ˈ|r|æ|n}};<ref>dictionary.reference.com: [http://dictionary.reference.com/browse/Koran koran]</ref> khusus dengan pengucapan ''quran'' {{IPAc-en|k|ʊr|ˈ|ɑː|n}}, {{IPAc-en|k|ʊr|ˈ|æ|n}};<ref>dictionary.reference.com: [http://dictionary.reference.com/browse/Quran quran]</ref> khusus Bahas Inggris Britania {{IPAc-en|k|ɒr|ˈ|ɑː|n}}.<ref>Cambridge dictionary: [http://dictionary.cambridge.org/dictionary/british/the-koran koran]</ref><ref>Cambridge dictionary: [http://dictionary.cambridge.org/dictionary/british/the-qur-an?q=qur%27an quran]</ref>}} {{Respell|kor|AHN|'}}; {{lang-ar|القرآن}} ''{{transl|ar|ALA|al-Qurʾān}}'',{{efn|The Arabic pronunciation can be [[phonemic transcription|transcribed phonemically]] as {{IPA|/al.qurˈʔaːn/}}. The actual pronunciation in [[Literary Arabic]] varies regionally. The first vowel varies from {{IPAblink|o}} to {{IPAblink|ʊ}} to {{IPAblink|u}}, while the second vowel varies from {{IPAblink|æ}} to {{IPAblink|a}} to {{IPAblink|ɑ}}. For example, the pronunciation in Egypt is {{IPA|[qorˤˈʔɑːn]}} and in Central East Arabia {{IPA|[qʊrˈʔæːn]}}.}}; Alquran {{efn|Dalam ejaan bahasa Indonesia dari Kamus Besar Bahasa Indonesia}} secara harfiah berarti "bacaan"; juga diromanisasikan sebagai '''Qur'an''' atau '''Koran''') adalah sebuah [[kitab suci]] utama dalam agama [[Islam]]
[[Berkas:IslamicGalleryBritishMuseum3.jpg|jmpl|Al-Qur’an abad ke-11 Afrika Utara di [[British Museum]]]]
[[Berkas:Quran by Imam ali.JPG|jmpl|Al-Qur’an − di [[Mashhad]], Iran – ditulis oleh [[Ali bin Abi Thalib]]]]
Umat Muslim percaya bahwa Al-Qur'an difirmankan langsung oleh Allah kepada Nabi Muhammad {{saw}} melalui [[Malaikat]] [[Jibril]],<ref name=Lambert>{{cite book|last1=Lambert|first1=Gray|title=The Leaders Are Coming!|date=2013|publisher=WestBow Press|isbn=9781449760137|page=287|url=https://books.google.com/books?id=sV0mAgAAQBAJ&pg=PA287 }}</ref><ref name="Williams & Drew">{{cite book|author1=Roy H. Williams|author2=Michael R. Drew|title=Pendulum: How Past Generations Shape Our Present and Predict Our Future|date=2012|publisher=Vanguard Press|isbn=9781593157067|page=143|url=https://books.google.com/books?id=mygRHh6p40kC&pg=PA143 }}</ref> berangsur-angsur selama 22 tahun, 2 bulan dan 22 hari atau rata-rata selama 23 tahun, dimulai sejak tanggal 17 [[Ramadan]],<ref>
* ''Chronology of Prophetic Events'', Fazlur Rehman Shaikh (2001) p. 50 Ta-Ha Publishers Ltd.
* [http://tanzil.net/#trans/en.arberry/17:105 Quran 17:105]</ref> saat Nabi Muhammad
Menurut ahli sejarah beberapa sahabat Nabi Muhammad
Al-Qur’an menjelaskan sendiri bahwa isi dari Al-Qur’an adalah sebuah petunjuk. Terkadang juga dapat berisi cerita mengenai kisah bersejarah, dan menekankan pentingnya moral.<ref>Nasr (2003), p. 42{{full citation needed|date=July 2011}}</ref><ref>{{Cite quran|2|67|end=76|style=nosup}}</ref> Al-Qur’an digunakan bersama dengan ''[[hadis]]'' untuk menentukan [[Syari'ah|hukum syari'ah]].<ref>''Handbook of Islamic Marketing'', Page 38, G. Rice – 2011</ref> Saat melaksanakan [[Salat]], Al-Qur’an dibaca hanya dalam bahasa Arab.<ref>Literacy and Development: Ethnographic Perspectives – Page 193, Brian V Street – 2001</ref> Beberapa pakar Barat mengapresiasi Al-Qur’an sebagai sebuah karya sastra [[bahasa Arab]] terbaik di dunia.<ref>Alan Jones, The Koran, London 1994, ISBN 1-84212-609-1, opening page.{{quote|"Its outstanding literary merit should also be noted: it is by far, the finest work of Arabic prose in existence."}}</ref><ref>Arthur Arberry, The Koran Interpreted, London 1956, ISBN 0-684-82507-4, p. 191.{{quote|“It may be affirmed that within the literature of the Arabs, wide and fecund as it is both in poetry and in elevated prose, there is nothing to compare with it.”}}</ref>
Baris 51:
{{quote|''"Al-Qur'an adalah firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad {{saw}} penutup para [[nabi]] dan [[rasul]], dengan perantaraan [[Malaikat Jibril]] dan ditulis pada mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan kepada kita secara [[mutawatir]], serta membaca dan mempelajarinya merupakan [[ibadah]], yang dimulai dengan surah [[Al-Fatihah]] dan ditutup dengan surah [[An-Nas]]"''}}
Dengan definisi tersebut di atas, firman Allah yang diturunkan kepada nabi selain nabi Muhammad
== Nama-nama lain ==
Baris 112:
=== Penulisan Al-Qur'an dan perkembangannya ===
Penulisan ayat-ayat al-Qur'an dilakukan serta diselesaikan pada masa nabi Muhammad
==== Masa Nabi Muhammad
Menurut riwayat para ahli tafsir, ketika Nabi Muhammad
==== Masa Khulafaur Rasyidin ====
===== Pemerintahan Abu Bakar =====
{{unreferenced section|date=Juni 2018}}
Pada masa kekhalifahan [[Abu Bakar]], terjadi beberapa pertempuran (dalam perang yang dikenal dengan nama [[perang Ridda]]) yang mengakibatkan tewasnya beberapa penghafal Al-Qur'an dalam jumlah yang signifikan. [[Umar bin Khattab]] yang saat itu merasa sangat khawatir akan keadaan tersebut lantas meminta kepada Abu Bakar untuk mengumpulkan seluruh tulisan Al-Qur'an yang saat itu tersebar di antara para [[Sahabat Nabi|sahabat]]. Abu Bakar lantas memerintahkan [[Zaid bin Tsabit]] sebagai koordinator pelaksanaan tugas tersebut. Setelah pekerjaan tersebut selesai dan Al-Qur'an tersusun secara rapi dalam satu [[mushaf]], hasilnya diserahkan kepada Abu Bakar. Abu Bakar menyimpan mushaf tersebut hingga wafatnya kemudian mushaf tersebut berpindah kepada Umar sebagai khalifah penerusnya, selanjutnya mushaf dipegang oleh anaknya yakni [[Hafshah binti Umar|Hafshah]] yang juga istri Nabi Muhammad
===== Pemerintahan Utsman bin Affan =====
Baris 161:
=== Tafsir ===
{{utama|Tafsir Al-Qur'an}}
Upaya penafsiran Al-Qur'an telah berkembang sejak zaman hidupnya nabi Muhammad
</ref>. Corak penafsiran yang dihasilkan berupa tafsir bercorak sastra-bahasa, sastra-budaya, filsafat, teologis bahkan ilmiah. Akan tetapi, adanya berbagai ayat Al-Qur'an yang masih misterius bagi para ahli tafsir, membuktikan bahwa pengetahuan dan ilmu manusia yang terbatas tidak sanggup menandingi sebuah Kitab berasal dari Ilmu Allah yang meliputi segala sesuatu.<ref>Surah At-Talaq: 12, Ta Ha: 98, Al-An'am: 80</ref> Serta terdapat keterangan bahwa inti ajaran Al-Qur'an adalah bagian-bagian tersurat yang mudah dipahami (''muhkamat''), sedangkan bagian-bagian tersirat yang rumit (''mutasyahabihat'') berada dalam Ilmu Allah.<ref>Surah Ali-Imran: 7, Al-Mudassir: 30-31</ref>
|