Stasiun Bogor: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 69:
Stasiun ini bergaya [[Eropa]] dengan berbagai motif. Misalnya ada yang bermotif geometris [[awan]], kaki-kaki singa, dan relung-relung bagian lantai. Gaya desain ini merupakan gaya dengan nuansa kental [[Yunani Kuno#Yunani Klasik|Yunani Klasik]] namun dengan campuran, yaitu memiliki bentuk simetris dan serba persegi.<ref name=ArsitekturKAI/> Pada masanya, ([[1880]] - [[1889]]), bangunan seperti ini menjadi tren di [[Hindia]] [[Belanda]].<ref name=ArsitekturKAI/> Arsitektur bangunan utama menampilkan ciri khas dari gaya arsitektur ''Indische Empire'' dengan bentuk massa bangunan yang simetris dengan pintu masuk dan lobi utama bergaya ''Neo-Klasik'' <ref name=ArsitekturKAI/>
 
Kesan anggun dari stasiun ini tercipta dari bentuk atap pelana dengan bentuk segitiga dan gerbang melengkung pada fasad depan bangunan. Sedangkan pada bagian belakangnya, berupa dinding plesteran dengan ornamen garis-garis serta akhiran ''cornice'' pada bagian atas berpola lekukan-lekukan kecil yang menurut istilah arsitektur klasik disebut sebagai ''guttae'', membingkai atap jurai di atasnya. Pintu dan jendela memiliki penutup kayu yang akhirnya memperkuat kesan klasik dari bangunan ini. Sedangkan pada bangunan di emplasemen, berupa struktur atap bentang lebar dengan rangka baja dan penutup atap plat besi gelombang <ref name=ArsitekturKAI/>.
 
Stasiun ini memiliki dua lantai. Desain [[tangga]] kayu meliuk-liuk menghubungkan lantai 1 dengan lantai 2. Karakteristik bangunan utama khas dengan gaya ''Indische Empire'' sedangkan pada lobi bergaya ''Neoklasik''.<ref name=ArsitekturKAI/>
Baris 144:
{{commonscat|Bogor Station|Stasiun Bogor}}
* {{id}} {{url|www.krl.co.id|Situs resmi KCI dan jadwal KRL tahun 2018}}
* Kutipan dari [https://www.sejarahbogor.com/sejarah-kereta-api-di-bogor/ situs resmi sejarah Bogor]
 
{{S-rail-start}}