Konsili Efesus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 124:
{{further information|Gereja dari Timur}}
[[File:Christological spectrum-o2p.svg|thumb|right|400px|Spektrum kristologi pada kurun waktu abad ke-5 sampai dengan abad ke-7, menampilkan pandangan Gereja dari Timur (biru muda), pandangan Miafisit (merah muda), serta pandangan Gereja Romawi Timur dan Barat (ungu muda)]]
Peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan penyelenggaraanPenyelenggaraan Konsili Efesus menimbulkan [[skisma]] besar di antara kedua sidang yang digelar terpisah. Kedua kubu baru dapat dirukunkan setelah melewati perundingan yang berbelit-belit. Sidang yang dipimpin Batrik Yohanes dengan berat hati membenarkan pembidahan Nestorius, dan menerima keputusan-keputusan sidang yang dipimpin Kirilos setelah diberi penjelasan lebih lanjut. Meskipun demikian, keretakan hubungan di antara kedua kubu kembali menganga dalam perdebatan-perdebatan yang bermuara pada penyelenggaraan [[Konsili Kalsedon]].
 
Persia sudah lama menjadi kampung halaman segolongan umat Kristen yang sering ditindas oleh warga mayoritas [[Zoroastrianisme|Majusi]] karena dicurigai sebagai simpatisan Romawi. Pada tahun 424, Gereja Persia menyatakan diri sebagai Gereja yang mandiri, terpisah dari Gereja Bizantin dan semua Gereja lain, demi menghindari tuduhan-tuduhan sebagai antek asing. Selepas skisma Nestorian, Gereja Persia kian lama kian mengeratkan hubungan dengan kaum bidah Nestorian. Langkah ini malah didukung oleh golongan penguasa yang beragama Majusi. Doktrin Gereja Persia menjadi semakin berhaluan Nestorian pada dasawarsa-dasawarsa berikutnya, sehingga memperlebar keterpisahan agama Kristen di Persia dari agama Kristen di Kekaisaran Romawi. Pada tahun 486, [[Barsauma]], Uskup Metropolia [[Nisibis]], di hadapan umum menerima pembimbing Nestorius, yakni [[Teodorus dari Mopsuestia|Teodoros, Uskup Mopsuestia]], sebagai pemimpin rohani. Ketika [[Perguruan Edesa]] di Mesopotamia ditutup pada tahun 489 oleh [[Zeno (kaisar)|Kaisar Zeno]] karena ajaran-ajarannya yang berhaluan Nestorian, lokasinya dipindahkan ke kota Nisibis, tempat perguruan itu pertama kali berdiri. Perpindahan lokasi ini membuat perguruan ini sekali lagi dikenal dengan nama [[Perguruan Nisibis]], dan mendorong kaum Nestorian untuk beramai-ramai hijrah ke Persia. Batrik Persia, [[Babai dari Seleukia-Ktesifon|Mar Babai I]] (497–502), mengukuhkan penerimaan Gereja Persia terhadap paham Nestorianisme yang kembali marak tersebar berkat tingginya rasa hormat umat Kristen Persia pada Uskup Teodoros.<ref name=Britannica>[http://www.britannica.com/EBchecked/topic/409819/Nestorians "Nestorian"]. ''Encyclopædia Britannica''. 28 Januari 2010.</ref>