Dua minggu dari tanggal yang telah ditetapkan sebagai hari pembukaan konsili, Batrik Yohanes beserta rombonganserombongan besar uskup-uskup Suriah (42 orang) belum juga tampak batang hidungnya, sehingga Kirilos akhirnya membuka sidang konsili secara resmi pada hari Minggu, tanggal 22 Juni, dengan meletakkan [[Kitab Injil]] di atas mimbar khusus yang ditempatkan di tengah-tengah gedung gereja sebagai lambang kehadiran Kristus di tengah-tengah para peserta konsili.<ref>McGuckin, hlm. 77</ref>
Meskipun sudah dipanggil menghadap sebanyak tiga kali, Nestorius menolak mengakui kewenangan Kirilos untuk menghakiminya, dan menganggap tindakan pembukaan konsili sebelum kedatangan kontingendelegasi Antiokhia sebagai "ketidakadilan yang mencolok".<ref name=Kelly /><ref name=CE2/> 68 orang uskup yang menentang pembukaan konsili memasuki gedung gereja bersama-sama dengan ''Komes'' Kandidianus yang menyatakan sidang tidak sah dan harus dibubarkan.<ref>McGuckin, hlmn. 77-78</ref> Ia mendesak Kirilos untuk bersabar selama empat hari lagi, menanti kedatangan delegasi Suriah.<ref>{{cite book |title=The Decline and Fall of the Roman Empire |last=Gibbon |page=115}}</ref> Kendati demikian, berhubung para uskup penentang pembukaan konsili telah hadir di ruang sidang, Kirilos dengan cerdik memperdaya Kandidianus untuk membacakan imbauan suci kaisar yang disambut dengan sorakan para hadirin sebagai pengakuan akan keabsahannya.<ref>McGuckin, hlm. 79; Kandidianus baru sadar sudah terkecoh seusai membacakan imbauan suci kaisar. Para uskup bersorak "hidup kaisar" untuk menunjukkan kesetiaan, tetapi dengan dibacakannya imbauan suci kaisar di hadapan sidang para uskup, sinode Efesus dianggap sudah resmi bersidang, sah menurut hukum kekaisaran maupun hukum kanon.</ref>
