Kerajaan Saunggalah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Syusuf2016 (bicara | kontrib)
→‎Sejarah: Galungung > Galunggung
Baris 11:
Karena Rahyang Sempakwaja dan Rahyang Kedul memiliki kekurangan fisik, yang menjadi raja [[Kerajaan Galuh]] selanjutnya adalah Rahyangtang Mandiminyak. ''Sempakwaja'' ini bergigi ompong (sempakwaja berarti “bergigi ompong”) lalu menjadi pendeta di Galunggung, bergelar ''Batara Dangiang Guru.'' Sedangkan Rahyang Kidul menderita kemir (hernia), maka memilih menjadi pendeta di Mandala Denuh dengan gelar Batara Hyang Buyut di Denuh.
 
Status Denuh, dalam ''Fragmen Carita Parahyangan'' (FCP), setingkat dengan GalungungGalunggung, yang langsung bertanggung jawab kepada Tohaan di Sunda. Selain Galunggung dan Denuh, ada sepuluh wilayah lain yang langsung berada dalam wibawa Tohaan di Sunda dan harus mengirim ''pamwat'' (upeti) ke Pakuan, yakni: Sanghyang Talaga Warna, Mandala Cidatar, Gegergadung, Windupepet, Galuh Wetan, Mandala Utama Jangkar, Mandala Pucung, Reuma, Lewa, dan Kandangwesi.
 
=== Rahyangtang Kuku atau Sang Seuweukarma atau Sang Maniti Saungkalah ===