Uang invasi Jepang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pierrewee (bicara | kontrib)
rev
Pierrewee (bicara | kontrib)
+
Baris 1:
[[Berkas:Bond 0264.jpg|300px|thumb|Jalan yang penuh dengan uang invasi, [[Rangoon]], 1945.]]
'''Uang invasi Jepang''', secara resmi dikenal sebagai '''Uang Kertas Pembangunan Selatan''' ({{Lang-ja|大東亜戦争軍票}} ''Dai Tō-A Sensō gunpyō'', [[uang kertas darurat]] militer "[[Perang Pasifik#Nama-nama untuk perang|Perang Asia Timur Raya]]"), adalah mata uang yang dikeluarkan oleh Otoritas Militer Jepang, sebagai pengganti mata uang lokal setelah penaklukan koloni-koloni dan negara-negara lainnya dalam [[Perang Dunia II]]. Pada Februari 1942 di [[Jepang]], undang-undang disahkan dengan membentuk '''Bank Keuangan Masa Perang''' dan '''Bank Pembangunan Selatan'''. Kedua institusi ini menerbitkan obligasi untuk menghimpun dana. Bank yang pertama meminjamkan uang terutama untuk industri militer, tetapi juga untuk berbagai usaha lain, termasuk pembangkit listrik tenaga air, perusahaan tenaga listrik, pembuatan kapal, dan minyak bumi. Sementara bank yang kedua menyediakan jasa keuangan di daerah-daerah yang diduduki oleh militer Jepang, dan uang kertas Bank Pembangunan Selatan pada kenyataannya digunakan sebagai [[uang kertas darurat]] militer ''[[de facto]]''. Pada Desember 1942, saldo uang kertas Bank Pembangunan Selatan dalam peredaran mencapai lebih dari 470 juta; pada Maret 1945, lebih dari 13 miliar.<ref>[https://archive.is/20120802182444/http://www.imes.boj.or.jp/cm/english_htmls/feature_gra3-6.htm Modern Japanese Financial History as Seen Through Its Currency - 3.6 The Wartime Economic System ]</ref>
 
Setelah terlibat dalam perang dengan Tiongkok, pada tahun 1940 Jepang memperluas ruang lingkup operasi militer mereka di Asia dan akhirnya memasuki Perang Dunia II pada akhir tahun 1941 dengan serangan terhadap Pearl Harbor. Jepang menginvasi berbagai negara Asia, menduduki wilayah yang luas dan mendirikan pemerintahan militer.
 
==Lihat juga==