Sun Zi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Menambahkan tag <references /> yang hilang
k Bot: Penggantian teks otomatis (-  + )
Baris 1:
'''Sun Zi''' ([[Hanzi]]:孫子, [[hanyu pinyin]]: (Sūn Zǐ) juga merujuk pada '''Sun Tzu ('''/ˈsuːnˈdzuː/;<ref>{{Cite news|url = http://encyclopedia2.thefreedictionary.com/Sun+Tzu|title = Sun Tzu|newspaper = TheFreeDictionary.com|access-date = 2016-11-16}}</ref>) merupakan seorang Jenderal dari Cina, ahli strategi militer, dan filsuf yang hidup pada [[Zaman Musim Semi dan Gugur]] pada masa Cina Kuno. Sun Tzu diketahui sebagai penulis The Art of War (juga dikenal dengan ''[[Sun Zi Bingfa]] (孫子兵法)'' (Seni Perang Sunzi), sebuah strategi militer yang secara luas berpengaruh terhadap filosofi Barat dan Timur. Diluar peninggalannya sebagai penulis The Art of War, Sun Tzu merujuk kepada figur sejarah dari Cina dan Kebudayaan Asia. Dia lahir dengan nama Sun Wu dan dikenal dengan nama '''Changqing.''' Nama Sun Tzu sendiri merupakan sebuah gelar kehormatan yang berarti “Master Sun” sebagaimana nama [[Kongzi]] (Konfusius), atau [[Laozi]], atau [[Mengzi]] (Mensius).
 
Sejarah mengenai Sun Tzu masih belum pasti. [[Sima Qian]] dan ahli sejarah kuno lainnya menempatkan dia sebagai menteri dari Raja Helü di [[Dong Wu|Negara Wu]] dan menetapkan masa hidupnya antara 544–496 SM. Para pakar modern mengemukakan bahwa Sun Tzu hidup pada [[Periode Negara Perang]] berdasarkan gaya komposisi dan deskripsinya mengenai Medan Perang.<ref name=":0">Sawyer 2007, p.  151.</ref> Sejarah juga mencatat bahwa keturunan Sun Tzu yaitu Sūn Bin (孫彬) juga menulis mengenai taktik militer yang juga berjudul The Art of War. Dalam beberapa karya klasik Cina Sun Tzu merujuk kepada Sun Tzu dan Sun Bin, beberapa ahli sejarah percaya bahwa keidentikan mereka merujuk pada ditemukannya Perjanjian Militer Sun Bin.
 
Hasil kerja Sun Tzu telah banyak dipuji dan digunakan di sepanjang Asia Timur karena komposisinya. Selama abad ke 20, The Art of War mengalami pertumbuhan popularitas dan secara praktik digunakan oleh Masyarakat Barat. Karya ini juga mempengaruhi banyak usaha di Asia, Eropa, dan Amerika termasuk budaya, politik,<ref>Scott, Wilson (7 March 2013), "Obama meets privately with Jewish leaders", The Washington Post, Washington, DC, retrieved 22 May 2013.</ref><ref>"Obama to challenge Israelis on peace", United Press International, 8 March 2013, retrieved 22 May 2013.</ref> bisnis,<ref>Garner, Rochelle (16 October 2006), "Oracle's Ellison Uses 'Art of War' in Software Battle With SAP", Bloomberg, retrieved 18 May 2013.</ref> dan olahraga,<ref>Hack, Damon (3 February 2005), "For Patriots' Coach, War Is Decided Before Game", The New York Times, retrieved 18 May 2013.</ref> sebagaimana juga dalam medan perang modern.
 
=== Kehidupan Sun Zi ===
Sumber-sumber lain yang tersedia belum menemukan kesepakatan mengenai tempat lahir Sun Tzu. Pada kronik Spring and Autumn Annals dikatakan bahwa Sun Tzu lahir pada masa Dinasti Qi<ref name=":0" />, sementara Sima Qian dalam Records of Grand Historian mengatakan bahwa Sun Tzu merupakan warga lokal Wu<ref>Sawyer 2007, p.  153.</ref>. Kedua sumber setuju bahwa Sun Tzu lahir pada akhir [[Zaman Musim Semi dan Gugur]] dan dia aktif sebagai seorang jenderal dan ahli strategi. Dia melayani Raja Helu dari Wu pada akhir abad ke 6 sebelum masehi, dimulai sekitar tahun 512 SM. Kemenangan Sun Tzu menginspirasinya untuk menulis The Art of War. The Art of War merupakan satu dari banyak Pakta Militer yang digunakan dalam Periode Negara Perang, sebuah masa dimana terjadi perang yang secara terus menerus terjadi antara 7 negara - Zhao, Qi, Qin, Chu, Han, Wei, dan Yan - yang bertarung untuk memperebutkan kekuasaan ke wilayah timur daratan Cina.<ref>McNeilly 2001, pp.  3–4.</ref>
 
Satu dari banyaknya cerita tentang Sun Tzu didapat dari Sima Qian. Sebelum mempekerjakan Sun Tzu, Raja Wu ingin menguji kemampuannya untuk melatih dengan memintanya melatih selir-selirnya yang berjumlah 180 orang untuk dijadikan tentara. Sun Tzu membagi mereka menjadi dua kelompok dan menunjuk dua selir kesayangan raja untuk memimpin masing-masing kelompok atau disebut jenderal. Saat Sun Tzu memerintahkan para selir menghadap ke kanan, mereka tertawa. Sebagai respon dari hal itu, Sun Tzu mengatakan bahwa para jenderal dalam hal ini bertanggung jawab untuk memastikan bahwa para tentara memahami perintah yang diberikan pada mereka. Kemudian, dia mengulangi perintah itu lagi dan sekali lagi para selir tertawa. Sun Tzu kemudian memerintahkan eksekusi terhadap dua selir favorit raja, meskipun raja melakukan protes. Dia menjelaskan bahwa jika para jenderal mengerti apa yang diperintahkan, tetapi tidak mematuhinya, hal itu adalah jelas kesalahan pemimpinnya. Sun Tzu juga mengatakan bahwa saat seorang jenderal ditunjuk, maka itu adalah tugasnya untuk melaksanakan misi yang telah diberikan, meskipun raja melakukan protes. Setelah kedua selir tersebut dibunuh, masing-masing kelompok digantikan pemimpin baru. Setelahnya, kedua kelompok itu melakukan setiap manuver yang diperintahkan dengan sempurna karena mereka sangat menyadari konsekuensi dari tindakan cerobah yang telah dilakukan.<ref>Bradford 2000, pp.  134–135.</ref>
 
Sima Qian menegaskan bahwa setelahnya Sun Tzu membuktikan bahwa teorinya bekerja sangan efektif dalam medan perang (contohnya dalam Perang Boju<ref>{{Cite web|url=http://www.liquisearch.com/battle_of_boju/beginning_of_the_wu-chu_war|title=Battle of Boju - Beginning of The Wu-Chu War {{!}} Beginning Wu-Chu War|website=www.liquisearch.com|access-date=2016-11-19}}</ref>). Sun Tzu memiliki karier yang sukses di militer dan menulis The Art of War berdasarkan pengalaman dan keahliannya yang teruji. Bagaimanapun, dalam Zuozhuan, sebuah teks sejarah yang ada sebelum Records of Grand Historian, lebih memberikan penjelasan detail mengenai Perang Boju, namun tidak menyebutkan Sun Tzu sama sekali.<ref>Zuo Qiuming, "Duke Ding", Zuo Zhuan (in Chinese and English), XI, retrieved 30 November 2011.</ref>