Suku Basemah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
k Bot: Penggantian teks otomatis (-  + )
Baris 23:
Ikan Semah, nama ikan ini memang kurang familiar di telinga kebanyakan masyarakat Sumatera Selatan. Karena, jenis ikan mas ini hanya hidup di aliran air jernih dan berbatu-batu, plus ditumbuhi lumut serta diteduhi pepohonan.
 
Dari nama ikan Semah inilah diyakini nama etnis Besemah muncul. Ditambah awalan “be” yang berarti “ada”, menunjukkan kawasan Besemah yang banyak ikan semahnya. Namun cerita asal-usul nama Besemah ini juga masih terkait seputar legenda, alias cerita rakyat (folklore''', red)  '''yang berkembang secara turun-temurun.
 
Dari keterangan jurai-jurai tuwe (anak laki-laki pertama pendiri dusun/desa atau suatu wilayah,  '''red'''), istilah Besemah ini muncul ketika nenek moyang mereka melihat banyak ikan semah yang hidup di aliran sungai serta danau.
 
Nenek moyang orang Besemah inipun identik dengan pemimpin mereka Ratu Atung Bungsu. Konon, Ratu Atun Bungsu merupakan bangsawan dari Majapahit. Sebutan “Ratu” pada Atung Bungsu bukan berarti perempuan. Ratu itu sebutan lain dari “Raja” istilah saat ini.
Baris 31:
Menurut penelusuran Ahmad Bastari Suan, wilayah Besemah ini cukup luas. Penulis buku “Lampik Mpat Mardike Duwe” diterbitkan Pemkot Pagaralam tahun 2008 lalu itu menguraikan, bahwa Kabupaten/Kota seperti OKU, Lahat, Pagaralam, Empat Lawang, Muara Enim hingga Bengkulu Selatan masuk wilayah Besemah.
 
Wilayah tersebut banyak terdapat kesamaan. Dari budaya hingga strata sosial. Seperti bahasa misalnya, kebanyakan kata-kata berakhiran “e” (pepet,  '''red'''). Juga dialek atau logat yang serupa. Memang ada beberapa pengucapan yang berbeda, tetapi tak terlalu jauh.
 
Menariknya lagi, wilayah Besemah ini diyakini para jurai tuwe merupakan suatu kerajaan yang muncul setelah berakhirnya kejayaan Majapahit sekitar abad ke-6 Masehi. Kerajaannya bernama Jagat Besemah. Puncak kekuasaannya pada sekitar abad 15 hingga 17, berpusat di lereng Gunung Dempo.