Spektrometer: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaikan kesalahan pengetikan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Bot: Penggantian teks otomatis (-  + )
Baris 20:
Peristiwa pembiasan cahaya pada dua medium yang memiliki kecepatan berbeda disebabkan oleh perbedaan kecepatan jalar cahaya di udara dan di medium lain, misalkan air dan kaca.
 
Misalkan cahaya merambat dari medium 1 dengan kecepatan V<sub>1  </sub>dan sudut datang i menuju ke medium 2. Saat di medium 2 kecepatan cahaya berubah menjadi V<sub>2</sub>  dan cahaya dibiaskan dengan susut bias r seperti diperlihatkan pada gambar di bawah.
 
'''Gambar 1'''. Pembiasan cahaya pada 2 medium dengan indeks bias berbeda
Baris 26:
Pada contoh di atas terlihat sinar datang (i) > sinar bias (r) atau dengan kata lain sinar bias mendekati garis normal terjadi ketika sinar menembus batas bidang dari medium yang renggang ke medium yang lebih rapat. Bila sinar berasal dari sebaliknya yakni dari medium rapat ke medium yang lebih renggang, maka sinar menjauhi garis normal (i > r).
 
Hukum Snellius<sup>[2]</sup>  :
 
'''  =   =   =  '''………..………...(2)
 
V = λ. f =  ……………………………….(3)
 
Di mana :
 
V                              =                               Cepat Rambat Gelombang (m/s)
 
λ = Panjang Gelombang (m)
λ                              =                              Panjang Gelombang (m)
 
f = Frekuensi (Hz)
f              =                              Frekuensi (Hz)
 
T              =                               Periode (sec<sup>−1</sup>)
 
Pada peristiwa pembiasan cahaya pada dua medium dengan kerapatan yang berbeda memang terjadi perubahan kecepatan cahaya dari cahaya yang memiliki kecepatan V<sub>1</sub>  pada medium 1 menjadi V<sub>2</sub>  di medium 2. Namun frekuensi cahaya tersebut tidak mengalami perubahan saat melalui 2 medium yang berbeda indeks biasnya. Sementara itu peristiwa pembiasan pada prisma dapat kita tinjau pada gambar berikut.
 
Kita dapatkan persamaan sudut puncak prisma<sup>[4]</sup>  :
 
β = r<sub>1</sub>  + i<sub>2</sub>………………………….(4)
 
Di mana :
 
β                               =                               sudut puncak atau sudut pembias prisma
 
r<sub>1</sub>        =       sudut bias saat berkas sinar memasuki bidang batas udara-prisma
 
i<sub>2</sub>        =       sudut datang saat berkas sinar memasuki bidang batas prisma-udara
 
Persamaan Sudut Deviasi Prisma :
 
D = ( i<sub>1</sub>  + r<sub>2</sub>  ) – β…………………………(5)
 
Keterangan :
 
D       =       Sudut Deviasi Prisma
 
i<sub>1</sub>        =       Sudut datang pada bidang batas pertama
 
r<sub>2</sub>        =       Sudut bias pada bidang batas kedua berkas sinar keluar dari prisma
 
β        =       Sudut puncak atau sudut pembias prisma
 
Deviasi minimum terjadi saat i<sub>1</sub>  = r<sub>2</sub>
 
Dm = 2 i<sub>1</sub>  – β………………………......(6)
 
Persamaan Deviasi Minimum
 
a.        Bila sudut pembias lebih dari 15<sup>o</sup>
 
n<sub>1</sub>  sin   = n<sub>2</sub>  sin  ………....(7)
 
Keterangan :
 
n<sub>1</sub>                    =               Indeks bias medium
 
n<sub>2</sub>                    =               Indeks bias prisma
 
Dm                 =               Deviasi minimum
 
β                     =               Sudut pembias prisma
 
b.        Bila sudut pembias kurang dari 15<sup>o</sup>
 
δ = ( n<sub>2-1</sub>  – n<sub>1</sub>  ) β……………………….(8)
 
Keterangan :
 
δ                      =               Deviasi minimum untuk β 15<sup>o</sup>
 
n<sub>2-1  </sub>=               Indeks bias relatif prisma terhadap medium
 
β                     =               Sudut pembias prisma
 
Cahaya polychromatis adalah cahaya yang mempunyai bermacam-macam panjang gelombang. Jika cahaya ini didatangkan pada sisi prisma, maka akibat adanya perbedaan indeks bias dari masing-masing panjang gelombang, maka cahaya yang keluar mengalami peristiwa penguraian atau lebih dikenal sebagai peristiwa dispersi.<sup>[2]</sup>
Baris 106:
'''Gambar 3'''. Spektrum cahaya putih pada prisma
 
Cahaya putih merupakan campuran dari semua panjang gelombang cahaya tampak. Ketika cahaya ini jatuh pada sisi prisma, panjang gelombang yang berbeda ini dibelokkan dengan derajat yang berbeda pula, sesuai dengan Hukum Snellius. Karena indeks bias yang lebih besar untuk panjang gelombang yang lebih pendek, maka cahaya ungu akan dibelokkan paling jauh dan merah akan dibelokkan paling dekat.  <sup>[3]</sup>
 
== Lihat pula ==