Rasionalisasi (sosiologi): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 1 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q17936
k Bot: Penggantian teks otomatis (-  + )
Baris 1:
'''Rasionalisasi''' mengacu pada penggantian tradisi, nilai, dan emosi sebagai daya pendorong perilaku dalam masyarakat yang [[rasional]]  dan terkalkulasi. Salah satu contohnya adalah penerapan birokrasi di pemerintahan; yang merupakan semacam rasionalisasi, seperti pembangunan ruang hidup dengan efisiensi tinggi dalam arsitektur dan perencanaan kota.
 
Rasionalisasi mengacu pada proses penggantian nilai, tradisi, dan emosi masyarakat; yang memotivasi perilaku mereka saat ini, dengan pemikiran dan tindakan yang tampaknya lebih rasional. Misalnya, dalam hal ini adalah masyarakat Barat yang mencoba mengubah tradisi budaya dan nilai bangsa yang kurang berkembang secara ekonomi; yang di mata mereka dapat memberikan manfaat. Masyarakat Barat mencoba menggantikan apa yang mereka lihat sebagai proses berpikir yang ketinggalan jaman dengan apa yang menurut mereka 'lebih modern' dan 'kebarat-baratan'. Alasan potensial mengapa rasionalisasi budaya dapat terjadi, diakibatkan karena proses [[globalisasi]]. Kini, negara-negara semakin saling terkait, akibat bangkitnya teknologi. Masyarakat di berbagai negara menjadi lebih mudah untuk saling mempengaruhi satu sama lain, melalui jejaring sosial, baik media atau politik. Contoh rasionalisasi ini terjadi dalam kasus 'dokter dukun' di wilayah tertentu di Afrika. Bagi masyarakat Afrika, para 'dukun' ini merupakan bagian penting dari budaya dan tradisi mereka; namun banyak masyarakat Barat mencoba merasionalisasi praktek 'dukun' tersebut dengan mendidik bangsa Afrika tentang praktek pengobatan modern (Giddens, 2013).