Martinus Dogma Situmorang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-  + )
Baris 29:
|residence = [[Keuskupan Padang]]
|parents =|occupation =|profession =
|previous_post = {{unbulleted list|Ketua  [[Konferensi  Waligereja  Indonesia|KWI]] (2006–2012)|Wakil Provinsi Gerejawi Medan Presidium KWI (2015–2018)|Ketua Komisi Pendidikan [[Konferensi  Waligereja  Indonesia|KWI]] (2012–2018)<ref name="komdik">{{cite web |url=http://www.kawali.org/about-kwi/presidium-kwi/ |title=Konferensi Waligereja Indonesia Periode 2012 – 2015 |publisher=Kantor Waligereja Indonesia}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://www.sesawi.net/2015/11/12/pimpinan-kwi-yang-baru-ketua-mgr-suharyo-sekjen-mgr-anton/|title=Pimpinan KWI 2015-2018: Ketua Mgr. Ignatius Suharyo, Sekjen Mgr. Anton Subianto OSC
}}</ref>}}
|alma_mater =
Baris 41:
 
== Latar belakang ==
Dogma Situmorang lahir pada tanggal  28 Maret 1946 di [[Palipi, Samosir|Palipi]], [[Pulau Samosir]], [[Sumatera Utara]]. Dia merupakan anak ketiga dari  pasangan Joseph Iskandar Arminius Situmorang dan Maria Dina Sinaga. Ayahnya seorang [[katekis]] yang punya andil besar dalam kehidupan Gereja di Pulau Samosir. Ketika Dogma berumur 11 tahun, ibunya meninggal 26 Desember 1958. Kemudian, ayahnya menikah lagi dengan Maria Else Sinaga. Keluarga ini pun menjadi keluarga besar, dengan 15 anak (9 laki-laki, 6 perempuan). Dengan latar belakang keluarga saleh, sejak kecil Martinus bergaul akrab dengan para [[pastor]] dan [[biarawati|suster]]. Dari sinilah, mulai tumbuh greget di hatinya ingin menjadi imam. Ia melihat para pastor yang hidupnya baik, dicintai, dan dihormati semua orang.<ref>"Uskup dari Desa Palipi", Majalah Hidup Edisi No. 23 Tanggal 8 Juni 2008</ref> 
 
== Riwayat pendidikan ==
Baris 48:
Seiring waktu, keinginan Dogma menjadi imam semakin mantap. Di antara para calon imam, [[Frater]] (calon imam) Martinus sangat menonjol dalam kemampuan intelektual. Ia juga aktif dalam berbagai kegiatan non akademis. Frater Martinus bercita-cita menjadi imam yang baik, saleh, rajin, dan siap melayani siapa pun dan kapan pun. Pendidikan [[teologi]] dijalaninya di Seminari Tinggi Teologi Pematangsiantar. Tanggal 29 Juli 1972, Frater Martinus mengikrarkan Kaul Kekal sebagai biarawan Ordo Saudara Dina Kapusin (OFMCap).{{citation needed}} Setengah tahun sebelum menyelesaikan studi, pada 5 Januari 1974, ia ditahbiskan bersama empat rekannya menjadi imam [[Kapusin]] oleh Uskup Agung Medan (KAM) Mgr Pius A.G.P. Datubara OFMCap.
 
Baru seumur jagung menjadi imam, Juli 1974, Ordo Kapusin menugaskan Pastor Martinus studi Teologi di [[Universitas Kepausan Gregoriana]] [[Roma]], [[Italia]] dengan spesialisasi Spiritualitas (1974–1976).{{citation needed}} Perjalanan studinya berjalan mulus dengan hasil sangat memuaskan. Setelah itu, ia melanjutkan studi ke  ''Institute for Religious Formation'' Sint Louis University, di Sint Louis, Missouri, Amerika Serikat (1976–1977).{{citation needed}} Bagi Pastor Martinus, bahasa merupakan pintu untuk mengenal dunia. Karena itu, selain studi di bidang teologi, ia juga mempelajari beberapa bahasa asing. Pastor Martinus belajar [[bahasa Italia]] di Universitas Italiana per Gli Stranieri, [[Perugia]], Italia. Ia belajar [[bahasa Perancis]] di ''Institute Catholique de Paris'', Perancis,  dan belajar [[bahasa Jerman]] di  ''Goethe Institute de Staufen am Bresgau,''  Jerman.{{citation needed}}
 
Usai studi, tahun 1977, Pastor Martinus kembali ke Indonesia. Ia menjadi dosen di Seminari Tinggi Parapat merangkap menjadi Asisten Pemimpin Novis Kapusin. November 1979, Pastor Martinus menjadi [[Rektor]] Seminari Tinggi Pematangsiantar (1979–1983).{{citation needed}} Di saat menjadi rektor, ia mencicipi menjadi gembala umat [[paroki]], karena ia sekaligus menjadi Pastor Kepala Paroki Pastor Bonus di Jalan Medan Pematangsiantar (1979–1983). Dengan tetap menjadi [[dosen]] [[seminari]] di Parapat, Pastor Martinus juga menjadi Wakil Superior Ordo Kapusin Regio Medan dan menjadi Anggota Komisi Religius [[Keuskupan Agung Medan]].{{citation needed}}
Baris 55:
Pastor Martinus ditahbiskan menjadi Uskup Padang pada 11 Juni 1983. [[Keuskupan Agung Medan|Uskup Agung Medan]], Mgr. [[Alfred Gonti Pius Datubara]], [[O.F.M. Cap.]] bertindak sebagai Penahbis Utama. Ia didampingi oleh Uskup Emeritus Padang sekaligus pendahulunya, Mgr. [[Raimundo Cesare Bergamin]], [[S.X.]] dan [[Keuskupan Sibolga|Uskup Sibolga]], Mgr. [[Anicetus Bongsu Antonius Sinaga]], [[O.F.M. Cap.]]. Ia memilih moto "Fides per Caritatem Operatur" (Iman Bekerja lewat Kasih).
 
Sebagai Uskup Padang, Mgr Martinus Dogma Situmorang OFMCap telah melintasi jalan panjang yang berliku. Meski tak pernah mencita-citakannya, terbukti selama lebih 25 tahun ia telah setia pada perutusannya sebagai pengganti Para Rasul.  Di tengah kesibukan memimpin Gereja, ia masih menyisihkan waktu untuk ikut bersuara tentang berbagai persoalan bangsa terutama ketika dia menjadi sebagai ketua KWI ([[Konferensi Waligereja Indonesia]]) periode 2006–2009 dan 2009–2012.<ref>http://keuskupanpadang.org/kuria/bapa-uskup/</ref>
 
Mgr. Situmorang bertindak sebagai Uskup Ko-konsekator untuk Mgr. [[Ludovicus Simanullang]], [[O.F.M. Cap.]], [[Keuskupan Sibolga|Uskup Sibolga]], bersama dengan Mgr. [[Anicetus Bongsu Antonius Sinaga]], [[O.F.M. Cap.]], [[Keuskupan Agung Medan|Uskup Agung Koajutor Medan]]. Dalam penahbisan itu, Mgr. [[Leopoldo Girelli]], [[Nuncio Apostolik]] untuk [[Indonesia]] bertindak sebagai Uskup Pentahbis Utama.