Christiaan Snouck Hurgronje: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Di tahun +Pada tahun)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 29:
== Latar belakang ==
Ketika koloni [[Hindia Belanda]] (sekarang: Indonesia) didirikan pada tahun 1800, agama monoteistik dominan bagi sebagian besar masyarakat adat di Hindia Nusantara yang adalah [[Islam]]. Karena sinkretisme agama yang kuat, bentuk Islam dicampur dengan unsur-unsur dari agama yang lebih tua. Pedagang Arab dan peziarah haji yang kembali dari Mekkah, banyak dinyatakan interpretasi Islam yang lebih ortodoks. Hal ini menyebabkan munculnya varian ketat dari Islam dengan sebutan 'santri' dengan muslim yang lainnya disebut "abangan".<ref name="inghist.nl">Knaap, G.J. “Godsdienstpolitiek in Nederlands-Indië, in het bijzonder ten aanzien van de Islam, 1816–1942” Ongoing academic research project (ING, Institute for Dutch History, 2010) Online: [http://www.inghist.nl/Onderzoek/Projecten/GodsdienstpolitiekInNederlands-indie1816-1942]</ref>
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Moskee TMnr 10016675.jpg|thumbjmpl|uprightlurus|Masjid di [[Hindia Belanda]], 1900.]]
 
Kebanyakan gereja-gereja Kristen berpegang pada pedoman yang ditetapkan oleh pemerintah kolonial. Protestan dan Katolik misi menunjukkan interpretasi dalam mengikuti strategi pemerintah, tetapi tetap menikmati otonomi yang cukup. Selain itu kolonialisme Belanda tidak pernah didasarkan pada kefanatikan agama. Namun selama abad ke-19 misionaris Kristen menjadi semakin aktif, secara teratur mengarah ke bentrokan atau gesekan, antara Kristen dan Islam dan antara denominasi Kristen yang berbeda.<ref name="inghist.nl"/>
Baris 36:
 
== Kehidupan di Hindia Belanda ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Mekkagangers uit Aceh met twee Wakils in het Nederlandse Consulaat in Jeddah TMnr 10001259.jpg|thumbjmpl|uprightlurus|Peziarah dari [[Aceh]] dalam perjalanan mereka ke Mekah. Gambar diambil oleh '' 'Snouck Hurgronje' '' di Konsulat Belanda di [[Jeddah]], 1884.]]
Pada 1871, Gubernur Jenderal kolonial mengandalkan sebuah penasihat untuk urusan adat untuk mengelola ketegangan ini. Karena keahliannya dalam bahasa Arab dan Islam, Prof.Dr. Snouck Hurgronje bertugas dalam kapasitas ini antara 1889 dan 1905. Nasihatnya keseluruhan adalah untuk campur tangan sesedikit mungkin dalam urusan agama dan memungkinkan kebebasan optimal terhadap agama. Hanya manifestasi politik Islam itu yang harus dilawan. Meskipun sarannya dilaksanakan dan dipandu kebijakan kolonial pada tahun-tahun mendatang, munculnya [[Sarekat Islam]] pada tahun 1912 menjadi kemunculan partai politik Hindia pertama yang berdasarkan prinsip-prinsip Islam.<ref name="inghist.nl"/>
 
Baris 52:
 
== Tahun terakhir ==
[[Berkas:Snouck2.jpg|thumbjmpl|Makam Snouck Hurgronje di Leiden]]
Kembali di Belanda Snouck diterima beberapa profesor di Universitas Leiden, termasuk bahasa Arab, bahasa Aceh dan pendidikan Islam. Dia terus menghasilkan banyak studi akademis yang rumit dan menjadi otoritas internasional pada semua hal yang berkaitan dengan dunia Arab dan agama Islam. Saran ahli tentang isu-isu mendesak sering dicari oleh negara-negara Eropa lainnya dan banyak karyanya sudah diterjemahkan ke bahasa Jerman, Perancis dan Inggris. Pada tahun 1925 ia bahkan menawarkan guru besar di Mesir Universitas Nasional bergengsi di Kairo, universitas utama di Timur Tengah. Pada tahun 1927 ia mengundurkan diri sebagai Rektor magnificus dan profesor, tetapi tetap aktif sebagai penasihat hingga kematiannya di Leiden pada 1936.<ref name="Drewes, G.W.J. 1936">Drewes, G.W.J.''"Snouck Hurgronje, Christiaan (1857–1936)", in "Biografisch Woordenboek van Nederland."'' by Gabriels, A.J.C.M. (Publisher: ING, Institute for Dutch History, The Hague, 2008) Online: [http://www.inghist.nl/Onderzoek/Projecten/BWN/lemmata/bwn3/bwn2/snouckc]</ref>
 
Baris 67:
 
== Sumber ==
[[Berkas:Leids Universiteits Fonds.jpg|thumbjmpl|200px|rightka|''Christiaan Snouck Hurgronje Home'' yang diwariskan ke [[Universitas Leiden]]]]
Data utama pada studi Snouck Hurgonje dan kebijakan kolonial yang berkaitan dengan Islam yang tersedia di arsip 'Departemen Koloni' dikelola oleh 'Arsip Nasional' di [[Den Haag]]. Arsip mencakup semua keputusan oleh gubernur jenderal, semua laporan surat Menteri Koloni, dan semua hukum dan peraturan pemerintah. Selain itu data yang tersedia di Arsip Nasional Indonesia di Jakarta dan di '''Royal Institute of Southeast Asian Studies dan Karibia' (KITLV}''di [[Leiden]] dan Perpustakaan Universitas Leiden.<ref name="inghist.nl"/>