Chairun Nissa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 28:
Dalam film-filmnya, ia kerap mengangkat berbagai persoalan sosial, seperti tema korupsi dalam film [[Kita Versus Korupsi]], [[Nol Rupiah]], dan [[Cerita Kami]] yang terangkum dalam [[Film BPK]]; serta tema penggusuran lahan di tepi pantai dalam film [[Purnama di Pesisir]].
Tahun 2013 ia menerima beasiswa ''John Darling Fellowship'' sehingga berkesempatan belajar antropologi visual di [[Australian National University]]. John Darling Fellowship didirikan oleh Sara Darling sebagai kenangan atas suaminya, John Darling, pembuat film dokumenter Australia yang mempersembahkan sebagian besar masa kariernya untuk Indonesia.<ref name="beasiswa John Darling">[http://www.indonesia.embassy.gov.au/jaktindonesian/SM13_026.html]</ref> Pada 2017, dengan membawa proyek dokumenter musik yang sedang ia kembangkan, ia terpilih
Bersama [[Sastha Sunu]], editor film senior yang juga ketua ''Indonesian Film Editors'' (INAFEd) dan [[Wini Angraeni]] mendirikan sebuah rumah produksi, PT Sinema Sedap Asia (Sedap Films) pada tahun 2015. Salah satu karyanya yang diproduksi Sedap Films adalah ''web series'' Orkes Moral [[Pengantar Minum Racun]] (OM PMR), "[https://www.youtube.com/playlist?list=PLISf1IvhIyVKCHqgOqET1RxoAwtPMPYvc OM PMR Belum Ada Judul]".
|