Buana Giri, Bebandem, Karangasem: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-  + )
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 47:
== Keadaan Ekonomi ==
Struktur perekonomian Desa Bhuana Giri, masih bercorak agraris yang menitikberatkan pada sektor pertanian. Penggunaan lahan pertanian sebanyak 87 % dari total penggunaan lahan desa. 74 % mata pencaharian penduduk menggantungkan hidup pada sektor pertanian. Pada sektor ini komoditi yang menonjol sebagai hasil andalan adalah kelapa, salak, kakao, cengkeh, palawija, ternak sapi, babi dan ayam kampung.
Beberapa sektor ekonomi yang tergolong ''economic base'' dan menonjol di samping sektor pertanian adalah, perdagangan, industri rumah tangga dan pengolahan, serta pengusaha penambangan galian C berupa pasir dan batu.
 
Pada sektor perdagangan banyak muncul dan tumbuh kios-kios yang melayani/menjual sembako serta kebutuhan masyarakat lainnya. Di samping sebagian yang menjadi pembeli hasil bumi masyarakat yang kemudian dijual ke Pasar Bebandem atau ke pengusaha hasil bumi lainnya.. Sedangkan fasilitas pasar yang ada di desa belum berfungsi sebagaimana harapan masyarakat, yaitu Pasar Biade yang dikelola kerja sama Desa Adat Komala dengan Badan Pengelola. Sehingga diprogramkan untuk memberdayakan pasar tersebut ke depan serta direncanakan membuat pasar desa di Cemara Tebel Linggasana, guna melayani keperluan masyarakat baik untuk membeli hasil panennya maupun tempat masyarakat mencari keperluan sehari-hari.
 
Pada sektor industri rumah tangga dan pengolahan termasuk didalamnya adalah kerajinan ukir dan membuat pelinggih/sanggah, menjahit, kerajinan ulat ata. Di samping itu ada juga industri rumah tangga melayani pesanan perlengkapan upacara yadnya (seperti :sesajen, perlengkapan sesajen, katik sate dll.), serta pembuatan kue-kue keperluan upacara/acara dan untuk dijual ke pasar seperti : tape, kacang gempel, kue-kue basah lainnya, kue-kue untuk yadnya seperti : begina, kaliadrem, buntilan, reta.
 
Pada sektor jasa, yang menonjol adalah tumbuhnya lembaga/istitusi keuangan mikro berupa Koperasi, LPD sebagai pendukung ekonomi desa. Hal ini diharapkan akan membawa dampak positif dalam perkembangan ekonomi desa secara keseluruhan. Di samping itu sektor jasa yang lain adalah buruh tukang bangunan yang sangat dibutuhkan pula oleh masyarakat bila ada dana/simpanan lebih dijadwalkan untuk merehab atau membuat bangunan, serta buruh di sector perkebunan/pertanian, sangat diperlukan saat memanen bunga tanaman cengkeh, serta menyiangi dan merabuk tanaman-tanaman perkebunan dan pertaniannya seperti palawija.
 
== Referensi ==