Bandar Udara Internasional Adisutjipto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Antakun731289 (bicara | kontrib)
→‎Maskapai: tambah maskapai baru
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
k Bot: Penggantian teks otomatis (-  + )
Baris 84:
Bandar Udara Internasional Adisutjipto dulu dinamakan Maguwo, sesuai dengan nama desa tempatnya berada [[Maguwoharjo, Depok, Sleman|Maguwoharjo]]. Pangkalan udara Maguwo dibangun sejak tahun 1940 lalu dipergunakan oleh Militaire Luchtvaart pada tahun 1942.
 
Pada tahun 1942 kota [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]] diduduki oleh Tentara [[Jepang]] dan pangkalan udara Maguwo di ambil alih Tentara Jepang dari Pemerintah [[Hindia Belanda]]. Bulan November [[1945]] lapangan terbang beserta fasilitasnya dapat di kuasai oleh [[Badan Keamanan Rakyat]] (BKR) Jogjakarta Timur yang di pimpin oleh Bapak Umar Slamet. Pada Tahun 1945 Pangkalan Udara Maguwo di ambil alih oleh Pemerintah [[Republik Indonesia]] dan dijadikan Pangkalan Angkatan Udara untuk  mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Lapangan terbang ini digunakan untuk operasional pesawat-pesawat AURI, serta untuk latihan terbang bagi Kadet sekolah penerbang di Maguwo yang
di pimpin oleh [[Agustinus Adisoetjipto|Agustinus Adisutjipto]].
 
Pada tanggal 29 Juli 1947 pesawat [[Douglas DC-3|Dakota]] VT-CLA yang dikemudikan oleh Marsekal Muda Anumerta Agustinus Adisutjipto ditembak jatuh oleh pesawat [[Belanda]]. Pada tahun 1950 lapangan terbang Maguwo beserta fasilitas pendukungnya seperti pembekalan diserahkan kepada AURI. Dengan adanya pertumbuhan dan perubahan pemerintahan pangkalan udara Maguwo mengalami perubahan nama yang di sesuaikan dengan dinamika fungsi dan peranan [[Tentara Nasional Indonesia|TNI]] AU. Berdasarkan keputusan kepala staff [[Angkatan udara|Angkatan Udara]] No.76 Tahun 1952. Tanggal 17 Agustus 1952 nama pangkalan udara Maguwo diubah menjadi pangkalan udara Adisutjipto.
 
Semenjak tahun 1959 Bandara Adisutjipto dijadikan untuk [[Akademi Angkatan Udara]] (AAU) Republik Indonesia .Tahun 1964 Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dengan keputusannya dan atas persetujuan Angkatan Udara Indonesia, Pelabuhan Udara AdiSutjipto Jogjakarta menjadi pelabuhan udara Gabungan Sipil dan Militer. Pada tahun 1972 dilakukan perluasan Terminal Sipil yang pertama. Selanjutnya pada tahun  1977 dilakukan perluasan terminal lagi karena volume penerbangan makin meningkat. Pada tanggal 1 April 1992, sesuai dengan PP Nomor 48 Tahun 1992, Bandar Udara Adisutjipto secara resmi masuk ke dalam pengelolaan Perum Angkasa Pura I. Tanggal 2 Januari 1993 statusnya diubah menjadi [[Angkasa Pura I|PT (PERSERO) Angkasa Pura I]].
 
== Penerbangan internasional ==