Pertunjukan seni: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Di tahun +Pada tahun)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-karir +karier)
Baris 28:
Munich saat itu menjadi pusat seni yang dipenuhi oleh sekumpulan para pelukis ekspresionisme, penyair, penulis dan aktor bohemian (dikenal sebagai kelompok Blaue Reiter). Gelombang ekspresionisme menyerbu para pelukis di Munich dan Berlin hingga Wina. Sebuah kafe yang dikelola oleh Emmy Hennings dan suaminya Hugo Ball bernama Café Simplizisimus sangat dikenal dengan pertunjukan kabaretnya yang lebih sering disebut dengan ‘teater intim’.
''Cabaret Voltaire'' antara lain menampilkan karya-karya kontroversial Benyamin Franklin Wedekind yang terkenal dengan citra buruknya karena dianggap provokatif dalam hal seksual yang membuatnya sempat dibuang ke Paris dan dikurung dalam penjara.
Sekembalinya ke Munich (1901), Wedekind tetap memproduksi karya-karya satir dan malah semakin giat melakukan aksi-aksi ''performance'' yang dianggap cabul dan tidak senonoh. Tahun 1909, karyanya yang melukiskan emansipasi dan karirkarier seorang perempuan dilarang ditampilkan.
Tak lama kemudian Munich kembali heboh dengan isyu terbaru mengenai seniman muda ‘nakal’ lainnya bernama Kokoschka. Ekspresionisme melanda Munich, Berlin hingga Wina. Kokoschka dianggap sebagai penghina eksentrik sekaligus seniman yang merosot moralnya dan ‘penjahat kasar’ terhadap moral publik Wina. Seniman berusia 22 tahun ini menggelar ''performance''. Mörder, Hoffnung der Frauen yang dipentaskan di Teater Kebun Vienna Kunstchau adalah lemparan kemarahan Kokoschka atas perlakuan publik. Para performer merangkak, merentangkan tangan, melengkungkan punggung dan menciptakan ekspresi wajah yang dibuat-buat, melakukan pertarungan agresif antara pria dan wanita, mencabik-cabik baju tokoh utama dan menorehkan darah buatan (aksi ini menjadi ciri teknik akting seniman ekspresionisme, dimana tradisi realistis dihancurkan). Sangat provokatif. Karya Kokoschka ini menjadi perbincangan di Munich melalui Berlin setelah penerbitannya di majalah Der Sturm berikut gambar selain teks.