Tonisitas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-  + )
Baris 1:
[[Berkas:Osmotic_pressure_on_blood_cells_diagram.svg|jmpl|Efek dari larutan yang berbeda pada sel-sel darah]]
[[Berkas:Human_Erythrocytes_OsmoticPressure_PhaseContrast_Plain.svg|jmpl|Mikrograf dari tekanan osmotik pada sel-sel darah merah]]
'''Tonisitas''' merupakan ukuran efektif gradien  [[tekanan osmosis]], seperti yang didefinisikan oleh potensi air dari dua [[larutan]] yang dipisahkan oleh membran semipermeabel. Dengan kata lain, tonisitas adalah [[konsentrasi]] relatif dari [[Larutan|zat terlarut]]  yang dilarutkan dalam larutan yang menentukan arah dan tingkat [[difusi]]. Hal ini umumnya digunakan ketika menggambarkan respon dari [[Sel (biologi)|sel-sel]]  yag direndam dalam larutan eksternal.
 
Tidak seperti tekanan osmotik, tonisitas hanya dipengaruhi oleh zat terlarut yang tidak dapat melewati membran, karena hanya ini yang mengerahkan efektif tekanan osmotik. Zat terlarut yang dapat bebas melintasi membran tidak mempengaruhi tonisitas karena mereka akan selalu berada dalam konsentrasi yang sama pada kedua sisi membran. Hal ini juga merupakan faktor yang mempengaruhi [[imbibisi]].
Baris 10:
{{Redirect|Hipertonik}}
[[Berkas:Blausen_0683_OsmoticFlow_Hypertonic.png|jmpl|232x232px|Sebuah [[sel darah merah]] dalam larutan hipertonik, sehingga menyebabkan air keluar dari sel.]]
Larutan hipertonik memiliki konsentrasi zat terlarut lebih besar daripada larutan yang lain. Dalam biologi, tonisitas larutan biasanya mengacu pada konsentrasi zat terlarut relatif terhadap larutan yang lain pada sisi [[membran sel]]  yang berlawanan; larutan di luar sel disebut hipertonik jika memiliki konsentrasi zat terlarut yang lebih besar daripada  [[sitosol]] di dalam sel. Ketika sel direndam dalam larutan hipertonik, tekanan osmotik cenderung mendorong air mengalir keluar dari dalam sel untuk menyeimbangkan konsentrasi zat terlarut pada kedua sisi membran sel. Sitosol sebaliknya dikategorikan sebagai hipotonik, kebalikan dari larutan luar.
 
Bila sel tumbuhan berada dalam larutan hipertonik, membran sel yang fleksibel menarik diri dari  [[dinding sel]]  yang kaku, tetapi tetap bergabung ke dinding sel pada titik-titik yang disebut [[plasmodesmata]]. Sel-sel yang sering mengambil pada penampilan dari sebuah bantalan, dan plasmodesmata hampir berhenti berfungsi karena mereka menjadi terbatas, kondisi yang dikenal sebagai [[Plasmolisis|plasmolysis]]. Dalam sel-sel tanaman persyaratan isotonik, hipotonik dan hipertonik tidak benar-benar dapat digunakan secara akurat karena tekanan yang diberikan oleh dinding sel secara signifikan mempengaruhi titik keseimbangan osmotik.
 
Beberapa organisme telah berevolusi dengan metode rumit untuk menghindari hipertonisitas. Misalnya, [[Air laut|air asin]] adalah hipertonik untuk [[ikan]] yang hidup di dalamnya. Karena ikan membutuhkan luas permukaan yang besar dalam [[insang]]  untuk berhubungan dengan air laut dalam  [[pertukaran gas]], mereka kehilangan air ke laut secara osmosis dari sel-sel insang. Mereka merespon kehilangannya dengan minum sejumlah besar air asin, dan secara aktif [[Ekskresi|mengeluarkan]] kelebihan garam. Proses ini disebut [[osmoregulasi]].
 
== Hipotonisitas ==
{{Redirect|Hipotonik}}
[[Berkas:Blausen_0684_OsmoticFlow_Hypotonic.png|kiri|jmpl|232x232px|Sebuah [[sel darah merah]] dalam larutan yang hipotonik, menyebabkan air bergerak ke dalam sel.]]
Larutan hipotonik memiliki konsentrasi zat terlarut yang lebih daripada larutan lainnya. Dalam biologi, larutan di luar sel disebut hipotonik jika memiliki konsentrasi zat terlarut lebih rendah relatif terhadap  [[sitosol]]. Karena [[tekanan osmotik]], air berdifusi ke dalam sel, dan sel sering muncul [[Tekanan turgor|bombastis]], atau kembung.
Untuk sel-sel tanpa [[dinding sel]], seperti sel-sel hewan, jika gradien cukup besar, penyerapan kelebihan air dapat menghasilkan tekanan yang cukup untuk menyebabkan sitolisis, atau [[Lisis|pecahnya]] sel.
Bila sel tumbuhan berada dalam larutan yang hipotonik, sentral [[vakuola]] mengambil air tambahan dan mendorong membran sel ke dinding sel. Karena kekakuan dari dinding sel, ia mendorong kembali, mencegah sel agar tidak meledak. Ini disebut [[tekanan turgor]].<ref>{{Cite web|url=http://medical-dictionary.thefreedictionary.com/hypotonic|title=Definition&nbsp;— hypotonic|publisher=The Free Dictionary|access-date=23 August 2012}}</ref>