Dinasti Ayyubiyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 259:
[[Berkas:Firdaws Madrasa Courtyard.jpg|jmpl|ka|[[Madrasah Al-Firdaus]] didirikan pada tahun 1236 di kota [[Aleppo]] dengan dukungan dari [[Dayfa Khatun]]]]
[[Berkas:Ayyubid Wall Al-Azhar Park Cairo 01-2006.jpg|jmpl|ka|Tembok Ayyubiyah di Kairo yang ditemukan selama pembangunan [[Taman Al-Azhar]], Januari 2006]]
Pencapaian arsitektur terbesar pada zaman Ayyubiyah adalah arsitektur militernya, ditambah dengan upayapembangunan madrasah-madrasah Sunni untuk memperkuat Islam Sunni (khususnya di wilayah Mesir yang sebelumnya didominasi oleh Syiah) dengan membangun madrasah-madrasah Sunni. Perubahan terbesar yang diberlakukan oleh Salahuddin di Mesir adalah dengan menutup Kairo dan al-Fustat di dalam tembok kota.<ref name="Yeomans104-105">{{harvnb|Yeomans|2006|pp=104–105}}</ref> Beberapa teknik perbentengan dipelajari dari Tentara Salib, seperti tembok luar yang mengikuti topografi alami. Banyak juga teknik yang diwarisi dari Fatimiyah, seperti [[makikolasi]] dan menara bundar, sementara teknik-teknik lainnya dikembangkan sendiri oleh Ayyubiyah, khususnya perencanaan konsentrik.<ref name="Peterson26">{{harvnb|Petersen|1996|p=26}}</ref>
 
Perempuan Muslim (terutama dari keluarga Ayyubiyah), keluarga gubernur setempat, dan keluarga [[ulama]] turut serta dalam mengembangkan arsitektur Ayyubiyah. Di Damaskus, perempuan menjadi pendukung proyek-proyek arsitektur keagamaan. Berkat dukungan dari mereka, telah dibangun lima belas madrasah, enam [[khanqah]] Sufi, dan dua puluh enam lembaga amal dan keagamaan di kota tersebut. Di Aleppo, [[Madrasah al-Firdaus]], yang dikenal sebagai salah satu mahakarya Ayyubiyah di Suriah, didukung pembangunannya oleh ratu [[Dayfa Khatun]].<ref>{{harvnb|Humphreys|1994|p=35}}</ref>