Al-Andalus: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
k Bot: Penggantian teks otomatis (-seturu +seteru) |
||
Baris 108:
Banyak suku, agama, dan ras hidup bersama-sama di Al-Andalus, dan masing-masing menyumbang terhadap kemajuan intelektual di Andalus. Buku-buku jauh lebih tersebar luas di Al-Andalus dibanding di negara lainnya di Barat.<ref>Previte-Orton (1971), vol. 1, h. 377</ref> Sejarah intelektual Al-Andalus terlihat dari hasilnya berupa banyaknya ilmuwan Islam dan Yahudi.
Kemajuan intelektual Al-Andalus bermula dari
Pada [[abad ke-10]], kota Kordoba memiliki 700 [[masjid]], 60.000 [[istana]], dan 70 [[perpustakaan]], dan salah satu perpustakaan yang terbesar memiliki hingga 500.000 naskah.<ref name="USM"/><ref>{{cite web |url=http://www.albalagh.net/kids/history/qurtuba.shtml |title=Qurtuba |accessdate=2007-10-15 |publisher=Albalagh}}</ref> Sebagai perbandingan, perpustakaan terbesar di Eropa Kristen saat itu memiliki tak lebih dari 400 naskah, bahkan pada [[abad ke-14]] [[Universitas Paris]] baru memiliki sekitar 2.000 buku.<ref name="USM"/> Perpustakaan, penyalin, penjual buku, pembuat kertas, dan sekolah-sekolah di seluruh Al-Andalus menerbitkan sebanyak 60.000 buku tiap tahunnya, termasuk [[risalah]], [[puisi]], [[polemik]] dan [[antologi]].<ref name="USM">Dato' Dzulkifli Abd Razak, [http://www.prn2.usm.my/mainsite/bulletin/article/29dar05.html Quest for knowledge], ''[[New Straits Times|New Sunday Times]]'', 3 July 2005.</ref> Sebagai perbandingan, [[Spanyol|Spanyol modern]] menerbitkan rata-rata 46.300 buku tiap tahunnya, menurut [[UNESCO]].<ref>[[UNESCO]]. [http://www.uis.unesco.org/TEMPLATE/html/CultAndCom/Table_IV_5_Europe.html Europe], Book production: number of titles by UDC classes, UNESCO Institute of Statistics.</ref>
|