Salma Ismail: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HaEr48 (bicara | kontrib)
HaEr48 (bicara | kontrib)
Baris 4:
Salma binti Ismail lahir pada 19 Desember 1918 di [[Alor Setar]], [[Kedah]], Malaysia. Ia bersekolah di Sekolah Putri [[Kampung Baru, Kuala Lumpur|Kampung Baru]] di Kuala Lumpur, lalu di [[Sekolah Menengah Sultanah Asma]] dan di [[Kolej Sultan Abdul Hamid]]. Salah satu bangunan sekolah Sultanah Asma kini dinamai "Salma House" untuk menghormatinya. Ia lulus ujian sertifikat ''[[Junior Cambridge]]'' pada Maret 1933 dan ''[[Senior Cambridge]]'' pada 1935.<ref name=Rashid>{{cite book|last=Rashid|first=Faridah Abdul|title=Research on the Early Malay Doctors 1900–1957 Malaya and Singapore|url=https://books.google.com/books?id=LNu6b6uY7PgC&pg=PA224|year=2012|publisher=Xlibris|isbn=978-1-4691-7243-9|pages=224–25}}</ref> Ia adalah siswa putri pertama dari Kedah yang lulus ''Senior Cambridge'' dengan nilai istimewa.<ref name=nst>{{cite news|url=https://www.nst.com.my/news/2015/09/malaysia%E2%80%99s-first-malay-woman-doctor-passes-away-95|work=[[New Straits Times]]|title=Malaysia’s first Malay woman doctor passes away at 95|first=Kalbana|last=Perimbanayagam|date=20 July 2014|accessdate=10 November 2017}}</ref>
 
Ia lalu masuk sekolah kedokteran di [[King Edward VII College of Medicine]] di [[Singapura]] (1936) dengan beasiswa dari Kedah. Sekolahnya sempat terhenti akibat [[Perang Dunia II]], dan ia kembali ke Malaysia untuk bekerja di Rumah Sakit Umum Alor Setar. Selesai Perang Dunia II, ia melanjutkan sekolahnya pada 1946 dan lulus dengan gelar L.M.S. (''Licentiate in Medicine and Surgery'') pada tahun 1947.<ref name=Rashid/> Pada saat itu ia adalah wanita Melayu MalayisaMalaysia pertama yang mendapat akreditasi dokter.<ref name=nst/>
 
Setelah lulus, Salma bertugas menjadi ''petugas perubatan'' di Rumah Sakit Umum Alor Setar. Dari 1947 hingga 1960 ia adalah satu-satunya wanita yang memiliki jabatan tersebut di rumah sakit itu. Pada 1956 ia berangkat ke Dublin, Irlandia untuk melanjutkan pendidikan dokternya dengan spesialisasi [[obstetri]].<ref name=Rashid/> Di Dublin ia menemui Abu Bakar Ibrahim, yang sama-sama dokter dari Alor Setar dan kelak menjadi suaminya. Setelah selesai di Dublin, ia kembali ke Alor Setar dan menjadi dokter istana untuk [[Tuanku Bahiyah]], Permaisuri atau Sultanah Kedah.<ref name=nst/>