Banyak warga yang tinggal di sekitar stasiun ini suka melakukan terapi badan di rel di stasiun itu karena mereka percaya bahwa jika mereka lakukanmelakukan hal ini, banyak penyakit seperti [[penyakit jantung]], [[Radang paru-paru|paru-paru basah]], dan [[diabetes melitus]] bisadapat sembuh. Terapi ini populer pada tahun 2011, berawal dari "penemuan" warga bahwa rel memiliki listrik statis tiga volt yang dipercaya oleh warga mampu menyembuhkan penyakit-penyakit tersebut. Namun sejak PT KAI melarang terapi rel tersebut, akhirnya terapi rel ini sepenuhnya ditinggalkan.<ref>{{Cite news|url=https://news.detik.com/berita/d-1686138/-pt-kai-panggil-bang-haji-si-penemu-terapi-rel-di-rawa-buaya|title=PT KAI Panggil Bang Haji, Si Penemu Terapi Rel di Rawa Buaya|newspaper=detiknews|access-date=2017-11-10}}</ref><ref>{{Cite news|url=http://megapolitan.kompas.com/read/2011/07/20/22431327/Rupanya.Rel.Kereta.Rawabuaya.Berkhasiat|title=Rupanya, Rel Kereta Rawabuaya Berkhasiat - Kompas.com|last=Media|first=Kompas Cyber|newspaper=KOMPAS.com|language=en|access-date=2017-11-10}}</ref>
