Aztek: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 71:
==== Ahuitzotl ====
[[Berkas:Ahuitzotl.jpg|jmpl|lurus|kiri|Ahuitzotl seperti yang digambarkan oleh ''Kodeks Mendoza'']]
Penguasa yang berikutnya adalah [[Ahuitzotl]] (Nahuatl: "monster air"), saudara Axayacatl dan Tizoc. Ia pernah menjadi pemimpin perang pada masa kekuasaan Tizoc. Seperti biasanya, Ahuitzotl memulai pemerintahannya dengan mengobarkan "perang penobatan" yang berhasil memadamkan pemberontakan di lembah Toluca dan menaklukkan Jilotepec dan berbagai wilayah di Lembah Meksiko utara. Kampanye militer ke wilayah pesisir teluk pada tahun 1521 juga sangat berhasil. Selain itu, Ahuitzotl dikenal karena ia memperbesar Templo Mayor dan meresmikannya pada tahun 1487. Untuk upacara peresmiannya, mereka mengundang para penguasa dari semua kota yang telah ditundukkan. Mereka lalu menyaksikan upacara pengorbanan manusia yang dahsyat. Beberapa sumber memperkirakan bahwa 84.000 tawanan dikorbankan dalam kurun waktu empat hari. Kemungkinan jumlah kurbantumbal yang sebenarnya jauh lebih kecil, tetapi angkanya masih mencapai ribuan. Ahuitzotl juga mendirikan bangunan-bangunan monumental di berbagai tempat seperti Calixtlahuaca, Malinalco, dan Tepoztlan. Setelah meletusnya pemberontakan di kota Alahuiztlan dan Oztoticpac di Guerrero utara, ia memerintahkan agar semua warga di kota-kota tersebut dibantai dan digantikan oleh para pemukim dari lembah Meksiko. Ia juga mendirikan pertahanan di [[Oztuma]] untuk menghadapi ancaman dari negara Taraska.{{sfn|Townsend|2009|pp=101–10}}
 
=== Penguasa-penguasa terakhir dan penaklukan oleh Spanyol ===
Baris 147:
Ibu kota Aztek terletak di [[Tenochtitlan]], yang kini merupakan tempat berdirinya [[Kota Meksiko]]. Kota ini dibangun di atas sejumlah pulau kecil di [[Danau Texcoco]]. Kota ini merupakan [[kota terencana]] yang sesuai dengan asas-asas politik, keagamaan, dan praktis. Rancangan kota ini didasarkan pada tata letak simetris yang membagi kota ini menjadi empat bagian yang disebut ''campan'' (arah). Tenochtitlan berpusat di daerah suci yang merupakan tempat berdirinya [[Piramida Agung Tenochtitlan]] dengan ketinggian 50 m. Rumah-rumah dibuat dari kayu dan [[geluh]], atap-atap terbuat dari alang-alang, tetapi piramida, kuil, dan istana umumnya terbuat dari batu. Kota tersebut dilalui oleh terusan-terusan yang dimanfaatkan sebagai jalur transportasi. Antropolog Eduardo Noguera memperkirakan bahwa jumlah penduduk kota ini mencapai 200.000 jiwa berdasarkan jumlah rumah dan juga dengan menggabungkan jumlah penduduk Tlatelolco (sebelumnya merupakan kota yang terpisah, tetapi kemudian menjadi wilayah suburban Tenochtitlan).{{sfn|Noguera|1974}} Apabila semua pulau kecil di Danau Texcoco dan wilayah pesisirnya juga dipertimbangkan, jumlah penduduknya mencapai 300.000 hingga 700.000 jiwa. Michael E. Smith membuat perkiraan yang lebih kecil, yakni 212.500 penduduk di Tenochtitlan di wilayah seluas 1.350 hektare. Sementara itu, kota terbesar kedua di Lembah Meksiko pada zaman Aztek adalah Texcoco dengan jumlah penduduk sekitar 25.000 jiwa yang tersebar di wilayah seluas 450 hektare.{{sfn|Smith|2008|p=152}}
 
Pusat kota Tenochtitlan merupakan daerah suci yang dikelilingi oleh tembok. Di daerah tersebut terdapat Templo Mayor, kuil-kuil untuk dewa-dewa lain, lapangan bola, [[calmecac]] (sekolah untuk bangsawan), gantungan ''tzompantli'' yang memamerkan tengkorak kurbantumbal upacara, rumah-rumah prajurit, istana penitensi tlatoani, dan istana para pedagang. Di sekeliling daerah suci, terdapat istana-istana yang didirikan oleh tlatoani-tlatoani.{{sfn|Smith|1997|p=196-200}}
 
==== Templo Mayor ====
[[Berkas:Rekonstruktion_Tempelbezirk_von_Tenochtitlan_2_Templo_Mayor_3.jpg|jmpl|kiri|Peraga Templo Mayor di [[Museo Templo Mayor]], Kota Meksiko]]
Bangunan utama di kota Tenochtitlan adalah [[Templo Mayor]] ("Kuil Besar"), yakni sebuah piramida besar dengan dua tangga yang mengarah ke dua altar kembar - salah satunya dipersembahkan untuk Tlaloc, dan yang satunya lagi untuk Huitzilopochtli. Di puncak piramida inilah pengorbanan manusia dilakukan selama perayaan-perayaan ritual, dan mayat-mayat kurbantumbal manusia kemudian dilempar ke bawah. Kuil ini pernah diperbesar beberapa kali dengan menambahkan tingkat-tingkat yang baru, dan setiap kali tingkatan baru selesai didirikan, akan diadakan upacara persembahan dan peresmian. Setelah kuil ini ditemukan kembali di pusat Kota Meksiko, ditemukan persembahan-persembahan yang kini dipamerkan di Museum Templo Mayor.{{sfn|López Luján|2005}}
 
Di dalam artikelnya yang berjudul "Simbolisme Templo Mayor", arkeolog [[Eduardo Matos Moctezuma]] menduga bahwa bentuk kuil ini melambangkan cara pandang suku Mexica terhadap alam semesta. Orang-orang Mexica percaya bahwa dunia terdiri dari bidang horizontal dan vertikal. Bidang horizontal terdiri dari empat arah mata angin, sementara bidang vertikal terkait dengan dunia langit dan dunia bawah. Di pusat kuil inilah bidang horizontal dan vertikal bertemu, atau dalam kata lain tempat bertemunya dunia langit dan dunia bawah sekaligus tempat bermulanya empat arah alam semesta. Maka dari itu, Matos Moctezuma meyakini bahwa kuil ini adalah pengejawantahan mitos tersebut.{{sfn|Matos Moctezuma|1987}}{{sfn|Matos Moctezuma|1988}}
Baris 183:
Kehidupan keagamaan Aztek berpusat pada kalender. Seperti kebanyakan suku bangsa di Mesoamerika, orang-orang Aztek menggunakan dua kalender secara bersamaan: kalender ritual yang terdiri dari 260 hari dan disebut ''[[tonalpohualli]]'', serta kalender matahari sepanjang 365 hari yang dinamai ''[[xiuhpohualli]]''. Setiap hari memiliki nama dan nomornya sendiri di masing-masing kalender, dan kombinasi dari kedua tanggal tersebut hanya muncul setiap 52 tahun. Tonalpohualli umumnya digunakan untuk keperluan [[ramalan]]. Kalender ini terdiri dari 20 penanda hari dan angka yang berkisar dari 1-13. Sementara itu, ''xiuhpohualli'' terdiri dari 18 "bulan", dan masing-masing "bulan" terdiri dari 20 hari, ditambah dengan 5 hari "kosong" di akhir siklus sebelum siklus ''xiuhpohualli'' yang baru dimulai. Setiap "bulan" dinamai dari perayaan ritual tertentu yang memulai masing-masing bulan, dan banyak dari antaranya yang terkait dengan siklus pertanian. Para ahli sendiri masih membahas apakah orang-orang Aztek melakukan penyesuaian terhadap kalender mereka untuk tahun kabisat, serta bagaimana mereka melakukan hal tersebut. Ritual-ritual bulanan melibatkan semua penduduk dan digelar di setiap rumah, di kuil-kuil ''calpolli'', dan di daerah suci utama. perayaan-perayaan yang digelar kebanyakan meliputi kegiatan menari, peragaan ulang kisah-kisah mitos oleh orang yang berpura-pura menjadi dewa, serta pengorbanan makanan, hewan, dan manusia.{{sfn|Hassig|2001|pp=7–19}}
 
Setiap 52 tahun sekali, kedua kalender Aztek kembali mencapai titik awalnya, dan siklus kalender baru pun dimulai. Peristiwa ini dirayakan dengan ritual yang disebut ''Xiuhmolpilli'' atau "[[Upacara Api Baru]]". Selama upacara ini, tembikar-tembikar lama dihancurkan di semua rumah, dan semua api di peradaban Aztek dipadamkan. Api baru kemudian dinyalakan di atas dada salah satu kurbantumbal manusia, dan seorang pelari akan membawa api baru tersebut ke berbagai komunitas ''calpolli'' untuk membagikan api tersebut. Sementara itu, malam tanpa api terkait dengan ketakutan bahwa roh jahat ''[[tzitzimime]]'' (yang terkait dengan bintang-bintang) akan turun dari langit dan menelan bumi untuk mengakhiri matahari kelima.{{sfn|Elson|Smith|2001}}
 
=== Pengorbanan manusia dan kanibalisme ===
Baris 191:
Orang-orang Aztek percaya bahwa kematian diperlukan untuk mengekalkan penciptaan. Dewa-dewi dan manusia sama-sama memiliki tanggung jawab dalam melakukan pengorbanan agar kehidupan dapat berlanjut. Seperti yang digambarkan dalam mitos penciptaan Aztek, manusia bertanggung jawab dalam memastikan bahwa matahari akan terus bangkit, dan mereka juga harus mengorbankan sesuatu agar bumi tetap subur. Maka dari itu, dilakukan pengorbanan darah manusia dan hewan, tergantung pada dewa mana yang harus dipuaskan dan upacara macam apa yang sedang dilakukan. Imam-imam untuk dewa-dewa tertentu kadang-kadang harus meneteskan darah mereka sendiri. Kanibalisme bahkan juga dipraktikkan dalam beberapa ritual. Daging tawanan akan dimakan oleh orang yang menangkapnya dan anggota keluarganya, tetapi tidak diketahui secara pasti apakah praktik ini memang menyebar luas di peradaban Aztek.{{sfn|Isaac|2005}}{{sfn|Isaac|2002}}
 
Walaupun pengorbanan manusia merupakan praktik yang tersebar di wilayah Mesoamerika, orang-orang Aztek (berdasarkan catatan sejarah mereka sendiri) mengorbankan banyak sekali nyawa, sampai-sampai peradaban lain di benua Amerika tidak dapat menyainginya. Contohnya, untuk menyucikan kembali [[Piramida Agung Tenochtitlan]] pada tahun 1487, orang-orang Aztek melaporkan bahwa mereka mengorbankan 80.400 tawanan dalam kurun waktu empat hari, dan konon pengorbanan ini dilakukan oleh [[tlatoani]] [[Ahuitzotl]]. Namun, angka ini tidak diterima oleh kebanyakan ahli, dan terdapat kemungkinan bahwa jumlah kurbannyatumbalnya memang dibesar-besarkan.{{sfn|Ortíz de Montellano|1983}}
 
Akibat begitu banyaknya kurbantumbal manusia dalam ritual Aztek, banyak ahli yang bertanya-tanya apa yang membuat mereka begitu giat mengorbankan nyawa manusia. Pada dasawarsa 1970-an, Michael Harner dan [[Marvin Harris]] berpendapat bahwa mereka melakukan hal tersebut agar dapat memakan para kurbantumbal manusia, seperti yang digambarkan di dalam ''[[Kodeks Magliabechiano]]''. Harner mengklaim bahwa tekanan penduduk yang sangat tinggi dan ketiadaan hewan herbivora yang di[[domestikasi]] mengakibatkan kekurangan [[asam amino]] yang diperlukan oleh tubuh manusia.{{sfn|Harner|1977}} Walaupun para ahli sepakat bahwa orang-orang Aztek memang melakukan pengorbanan manusia, dugaan bahwa kanibalisme adalah praktik yang menyebar luas di masyarakat Aztek tidak didukung oleh konsensus. Pada tahun 1977, Harris menerbitkan buku ''[[Cannibals and Kings]]'' yang mengulang klaim (yang awalnya dicetuskan oleh Harner) bahwa daging kurbantumbal manusia merupakan salah satu makanan yang dinikmati oleh ningrat, karena makanan Aztek kurang protein. Klaim ini dibantah oleh Bernard Ortíz Montellano. Ia telah meneliti kesehatan, makanan, dan kedokteran di peradaban Aztek. Walaupun memang benar bahwa makanan Aztek kurang protein, ia menunjukkan bahwa makanan Aztek kaya akan protein nabati. Ortiz juga mengatakan bahwa pengorbanan manusia lebih sering dilakukan pada saat panen, bahwa protein yang didapat dari daging kurbantumbal manusia tidaklah besar, dan bahwa para ningrat dapat mengonsumsi protein hewani dengan mudah.{{sfn|Ortíz de Montellano|1990}}{{sfn|Ortíz de Montellano|1983}} Saat ini, kebanyakan ahli mencoba menjelaskan praktik ini atas dasar ideologi yang dianut oleh orang-orang Aztek, dan mereka juga menegaskan bahwa acara pengorbanan prajurit dari negara yang telah ditaklukan merupakan cara untuk menunjukkan kekuatan politik, sehingga memperkuat klaim para penguasa bahwa mereka dianugerahi wewenang ilahi.{{sfn|Carrasco|1999}} Kegiatan ini juga dianggap penting untuk mencegah pemberontakan di wilayah-wilayah yang telah ditaklukan, dan hal ini sangat penting di negara Aztek yang memiliki ikatan politik yang renggang.{{sfn|Keen|2001}}
 
== Seni rupa dan hasil budaya ==
Baris 255:
Orang-orang Aztek membuat pahatan dari batu dan kayu, tetapi sebagian besar pahatan kayu sudah hilang ditelan zaman.{{sfn|Nicholson|Berger|1968}} Pahatan-pahatan batu Aztek memiliki berbagai macam ukuran, dari arca dan topeng kecil hingga monumen-monumen raksasa.{{sfn|Nicholson|1971}} Banyak pahatan yang dibuat dengan gaya yang sangat realistis, misalnya pahatan hewan seperti [[ular derik]], anjing, jaguar, katak, kura-kura, dan monyet.{{sfn|Berdan|1982|p=152-53}}
 
Peradaban Aztek juga telah menghasilkan sejumlah pahatan batu monumental yang masih terjaga hingga kini. Pahatan-pahatan semacam ini biasanya berfungsi sebagai hiasan bangunan keagamaan. Pahatan batu karya Aztek yang terkenal adalah [[batu kalender Aztek|batu kalender atau "batu matahari"]] Aztek yang ditemukan pada tahun 1790. Penggalian di [[Zócalo]] pada tahun yang sama juga menemukan [[patung Coatlicue]] setinggi 2,7 meter yang terbuat dari [[andesit]]; patung ini menggambarkan dewi [[khthonik]] berwujud ular dengan rok yang terdiri dari ular-ular derik. [[Batu Coyolxauhqui]] yang menggambarkan dewi [[Coyolxauhqui]] dengan tubuh yang terpotong-potong ditemukan pada tahun 1978 di bagian bawah tangga yang mengarah ke puncak Templo Mayor.{{sfn|Matos Moctezuma|2017}} Terdapat dua pahatan yang menjadi ciri khas Aztek dan terkait dengan ritual pengorbanan. Yang pertama adalah ''[[cuauhxicalli]]'' atau "bejana elang", yakni mangkuk batu besar yang seringkali berbentuk seperti elang atau jaguar dan digunakan sebagai wadah untuk meletakkan jantung kurbantumbal manusia yang telah diambil. Yang kedua adalah ''[[temalacatl]]'', yaitu piringan batu monumental yang dipenuhi dengan ukiran, dan tawanan-tawanan perang diikatkan ke batu besar ini untuk dikorbankan dengan cara dipaksa bertarung. Terdapat pula pahatan batu yang lebih kecil dan menggambarkan para dewa. Gaya yang digunakan dalam pahatan keagamaan tampak kaku, kemungkinan untuk menimbulkan kesan kekuatan di benak orang yang melihatnya.{{sfn|Berdan|1982|p=152-53}} Walaupun pahatan batu Aztek kini disimpan di museum-museum dalam wujud batu yang tidak berwarna, pada awalnya pahatan-pahatan ini dihiasi dengan warna-warna polikrom, kadang-kadang juga terlebih dahulu dilapisi dengan plaster.{{sfn|Nicholson|1981}} Berdasarkan catatan sejarah dari conquistadores Spanyol, pahatan-pahatan batu juga dihiasi dengan batu dan logam mulia yang dimasukkan ke dalam plaster.{{sfn|Berdan|1982|p=152-53}}
 
=== Kriya bulu ===