Aztek: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 282:
 
== Tinggalan sejarah ==
<!--
[[File:CodexMendoza01.jpg|thumb|left|Penggambaran seekor elang di atas kaktus dalam ''[[Kodeks Mendoza]]'' dari pertengahan abad ke-16. Kisah ini merupakan bagian dari mitos pendirian kota Tenochtitlan{{sfn|Berdan|Anawalt|1997|p=3}}]]
Peradaban Aztek telah meninggalkan berbagai macam warisan kepada dunia. Situs-situs arkeologi Aztek telah digali dan dibuka untuk umum, sementara artefak-artefaknya dipamerkan di museum-museum. Nama-nama tempat dan kata serapan dari bahasa Nahuatl sangat tersebar di Meksiko. Simbol dan mitologi Aztek juga telah berpadu dengan nasionalisme Meksiko dan menjadi bagian dari lambang negara tersebut.{{sfn|Carrasco|2012|pp=121-135}}
Baris 304 ⟶ 303:
Setelah Meksiko berhasil meraih kemerdekaannya pada tahun 1821 dan menjadi sebuah negara monarki yang disebut [[Kekaisaran Meksiko Pertama|Kekaisaran Meksiko]], di [[Bendera Meksiko|benderanya]] terpampang lambang tradisional Aztek berupa seekor burung elang yang sedang hinggap di atas bonggol kaktus nopal. Di atas kepala elang ini terdapat sebuah mahkota yang merupakan lambang monarki Meksiko yang baru. Setelah sistem monarki dijatuhkan pada tahun 1822, elang di bendera republik yang baru tidak memiliki mahkota. Pada dasawarsa 1860-an, setelah Prancis mendirikan [[Kekaisaran Meksiko Kedua]] di bawah kepemimpinan [[Maximilian I dari Meksiko|Maximilian]] dari [[Wangsa Habsburg]], di bendera Meksiko masih terdapat lambang elang dan kaktus yang dihiasi dengan simbol-simbol monarki. Kekaisaran ini sendiri tidak bertahan lama dan pasukan Prancis berhasil dikalahkan, sehingga republik pun didirikan kembali, dan benderanya juga menjadi lebih sederhana seperti sebelumnya.{{sfn|Galindo Leal|Sarukhán Kermez|Wright|Carr|2017}} Lambang elang dan kaktus sendiri juga sudah dijadikan [[lambang Meksiko|lambang resmi Republik Meksiko]], dan kini lambang tersebut menghiasi bangunan-bangunan resmi.{{sfn|Berdan|Anawalt|1997|p=3}}
 
Di Meksiko pada masa setelah kemerdekaan, terjadi perseteruan antara kelompok ''Hispanistas'' (kebanyakan terdiri dari elit-elit konservatif Meksiko) dan ''Indigenistas'' (kebanyakan adalah elit Meksiko yang liberal). Kelompok ''Hispanistas'' secara tegas menolak menjadikan peradaban kuno di Meksiko sebagai kebanggaan nasional dan kelompok. Walaupun di bendera Republik Meksiko terdapat simbol Aztek, para elit konservatif tidak menyukai para penduduk asli dan tidak ingin mengaitkan mereka dengan masa lalu yang "agung". Pada masa kekuasaan Presiden [[Antonio López de Santa Anna]], para cendekiawan Meksiko yang pro-indigenistas tidak memperoleh banyak dukungan. Namun, seusaiSeusai pelengseran Santa Anna pada tahun 1854, para cendekiawan yang tertarik dengan masa lalu pribumi Meksiko menjadi semakin giat. Kaum liberal cenderung bersimpati dengan para penduduk asli dan sejarah mereka, tetapi merasa bahwa permasalahan genting yang harus dipecahkan adalah "Permasalahan Indian". Berkat komitmen kaum liberal untuk mewujudkan persamaan kedudukan di mata hukum, tokoh-tokoh pribumi yang berhasil naik derajatnya (seperti [[Benito Juárez]] yang berlatar belakang [[Zapotek]] dan naik jabatan di kalangan liberal hingga akhirnya menjadi presiden pribumi Meksiko pertama, atau cendekiawan dan politikus [[Ignacio Manuel Altamirano|Ignacio Altamirano]] yang berlatar belakang Nahua) merasa bahwa liberalisme adalah acara waypandang forwardyang indiperlukan thatuntuk era.maju Forke investigationsdepan. ofTerkait Mexico’sdengan indigenousupaya past,untuk however,menyelidiki themasa rolelalu ofpribumi moderateMeksiko, tokoh liberal moderat [[José Fernando Ramírez]] isadalah important,tokoh servingyang astelah directorbanyak ofbersumbangsih. theIa Nationalmenjabat sebagai direktur Museum andNasional doingdan researchmelakukan utilizingkajian codices,dengan whilemenggunakan stayingkodeks-kodeks, outtetapi ofpada thesaat fierceyang conflictssama betweenia liberalsjuga andmenjaga conservativesjaraknya thatdari ledperseteruan toantara akaum decadeliberal ofdengan civilkonservatif war.yang Mexicanmengakibatkan scholarsperang whosaudara. pursuedPara researchcendekiawan onMeksiko theyang Aztecsmeneliti insejarah theAztek latepada nineteenthakhir centuryabad wereke-19 meliputi [[:es:Francisco Pimentel|Francisco Pimentel]], [[:es:Antonio García Cubas|Antonio García Cubas]], [[Manuel Orozco y Berra]], [[Joaquín García Icazbalceta]], anddan [[Francisco del Paso y Troncoso]] contributing significantly to the nineteenth-century development of Mexican scholarship on the Aztecs.{{sfn|Cline|1973b}}
[[File:MonumentCuauhtemocPaseo2.jpg|thumb|left|[[MonumentMonumen tountuk Cuauhtémoc]], inaugurateddiresmikan pada tahun 1887 byoleh [[Porfirio Díaz]] indi MexicoKota CityMeksiko]]
Pada akhir abad ke-19, peradaban Aztek mulai menjadi kebanggaan nasional di Meksiko. Zaman ini didominasi oleh seorang pahlawan militer liberal yang bernama [[Porfirio Díaz]]. Ia adalah seorang [[mestizo]] yang berasal dari Oaxaca dan mengabdi sebagai Presiden Meksiko dari tahun 1876 hingga 1911. Kebijakan terbuka terhadap penanam modal asing dan modernisasi negara dengan tangan besi untuk menghentikan kerusuhan telah merugikan penduduk asli Meksiko. Walaupun begitu, pemerintahan Díaz mendanai penelitian-penelitian arkeologi dan upaya perlindungan dan pelestarian monumen kuno.{{sfn|Bueno|2016}} Akibatnya, "para ahli merasa lebih untung jika mereka memusatkan perhatian pada orang-orang Indian yang sudah meninggal selama berabad-abad."{{sfn|Keen| 1971p=417}} Salah satu kebijakan Presiden Díaz adalah dengan mendirikan [[Monumen untuk Cuauhtémoc]] di [[Paseo de la Reforma]], [[Kota Meksiko]]. Monumen ini ia resmikan pada tahun 1887. Kemudian, dalam ajang [[pameran dunia]] pada akhir abad ke-19, paviliun Meksiko sanat menunjukkan masa lalu pribuminya, terutama yang terkait dengan Aztek. Para cendekiawan Meksiko seperti [[Alfredo Chavero]] membantu membina citra budaya Meksiko selama pameran-pameran tersebut.{{sfn|Tenorio-Trillo|1996}}
The late nineteenth century in Mexico was a period in which Aztec civilization became a point of national pride. The era was dominated by liberal military hero, [[Porfirio Díaz]], a [[mestizo]] from Oaxaca who was president of Mexico from 1876 to 1911. His policies opening Mexico to foreign investors and modernizing the country under a firm hand controlling unrest, "Order and Progress," undermined Mexico’s indigenous populations and their communities. However, for investigations of Mexico’s&nbsp;ancient civilizations, his was a benevolent regime, with funds supporting archeological research and for protecting monuments.{{sfn|Bueno|2016}} "Scholars found it more profitable to confine their attention to Indians who had been dead for a number of centuries."{{sfn|Keen| 1971p=417}} His benevolence saw the placement of a [[Monument to Cuauhtémoc|monument to Cuauhtemoc]] in a major traffic round-about (''glorieta'') of the wide [[Paseo de la Reforma]], which he inaugurated in 1887.&nbsp;In world’s fairs of the late nineteenth century, Mexico’s pavilions included a major focus on its indigenous past, especially the Aztecs. Mexican scholars such as [[Alfredo Chavero]] helped shape the cultural image of Mexico at these exhibitions.{{sfn|Tenorio-Trillo|1996}}
[[File:La_Gran_Tenochtitlan.JPG|upright=1.5--><!--fmt for very low image--><!--|thumb|right|DetailLukisan ofdinding karya Diego Rivera's muralyang depictingmenggambarkan thepasar AztecAztek market ofdi Tlatelolco. atLukisan theini [[Nationalterletak Palacedi (Mexico)|Mexican[[Istana NationalNasional palaceMeksiko]]]]
The [[MexicanRevolusi RevolutionMeksiko]] (1910–1920) anddan significantperjuangan participationpara ofpenduduk indigenousasli peopletelah inmendorong thepemerintah struggleuntuk inmendukung manypergerakan regions,politik igniteddan abudaya broadyang government-sponsored political and cultural movement ofdisebut ''[[Indigenismo in Mexico|indigenismo]]'',. withSimbol-simbol symbolsmasa oflalu Mexico’sAztek Aztecpun pasthadir becomingdi ubiquitous,berbagai mosttempat, especiallykhususnya indalam [[Mexicanmuralisme muralismMeksiko]] ofkarya [[Diego Rivera]].{{sfn|Helland|1990}}{{sfn|Wolfe|2000|p=147}}
 
In their works, Mexican authors such as [[Octavio Paz]] and [[Agustin Fuentes]] have analyzed the use Aztec symbols by the modern Mexican state, critiquing the way it adopts and adapts indigenous culture to political ends, yet they have also in their works made use of the symbolic idiom themselves. Paz for example critiqued the architectural layout of the [[National Museum of Anthropology (Mexico)|National Museum of Anthropology]], which constructs a view of Mexican history as culminating with the Aztecs, as an expression of a nationalist appropriation of Aztec culture.{{sfn|Franco|2004}}
 
Dalam karya-karya mereka, penulis-penulis Meksiko seperti [[Octavio Paz]] dan [[Agustin Fuentes]] telah mengkaji penggunaan simbol-simbol Aztek oleh negara-negara bagian modern di Meksiko, dan mereka mengkritik pemanfaatan budaya pribumi untuk keperluan politik, tetapi pada saat yang sama mereka juga menggunakan ungkapan simbolis di dalam karya-karya mereka. Contohnya, Paz mengkritik rancangan [[Museum Antropologi Nasional (Meksiko)|Museum Antropologi Nasional]] yang membentuk pandangan bahwa sejarah Meksiko mencapai puncaknya pada zaman Aztek sebagai perampasan nasionalistik terhadap kebudayaan Aztek.{{sfn|Franco|2004}}
<!--
===Aztec history and international scholarship===
[[File:Piedra_del_sol_Porfirio_Diaz.png|thumb|left|President Porfirio Díaz in 1910 at the [[National Museum of Anthropology (Mexico)|National Museum of Anthropology]] with the [[Aztec Calendar Stone]]. The [[International Congress of Americanists]] met in Mexico City in 1910 on the centennial of Mexican independence.]]